Oleh : Afra Salsabila Zahra  Mahasiswi dan Aktivis Remaja


Saat angan melanglang jauh meninggalkan jiwa. Terpintas dalam fikir. Apa itu mati? Bagaimana rasanya mati? Beberapa bulan yang lalu saat menemani orang terkasih menemui sakaratul maut. Ketakukan menjadi saksi betapa lemahnya diri ini terhadap perpisahan yang abadi. Saat diri masih begitu kotor dengan debu kemaksiatan. Dan bekal yang seolah hanya seujung jari kelingking.

Saat itu, kematian seolah nadi yang berdenyut begitu dekat dengan jantung. Memberikan ketakutan yang teramat dekat. Dan logikapun tersembunyi dalam kalut.

Malam panjang terlewati bersama desir suara hujan. Menenggelamkanku pada keputusaasan mengundur kematian. Ingin hati mati itu begitu jauh. Namun, takdir masa depan takkan mampu ditebak oleh akal.

Saat alas bukan lagi kasur empuk. Saat baju hanyalah sebuah kain kaffan. Kemanakah diri bisa lari? Dari kematian yang telah pasti? Mengundurkanpun takkan pernah dapat terbukti.

Wahai diri, apa yang engkau cari dari dunia? Tidakkah engkau melihat dunia hanya sebuah canda yang menakutkan? Tidakkah mata ini memandang bahwa gemerlap cinta pada dunia akan hilang berganti dinding tanah dalam liang lahat?

Sungguh diri, apakah kemaksiatan akan terus terjalani? Dan teruskah engkau mendewakan cinta hingga tidak takut mati.

Menggengam dunia seolah ia akan lari. Padahal akhirat yang jauh lebih abadi. Saat cinta yang kamu banggakan akan pergi. Saat harta yang kamu simpan akan lapuk. Saat tahta yang kamu pertahankan akan pergi. Dimana lalu kamu akan lari dari malaikat Izrail?

Ingatlah ketika Allah berkata,
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8).

Lalu kini, apa bekal yang telah disiapkan oleh diri? Ketika manusia sibuk mengenggam dunia dan lupa akan pengadilan Allah. Ketika hidup hanya ia jadikan sebuah kesenangan dan akhirat begitu jauh dari angan. Seolah membaca Al-Qur'an dan Sholat saja telah cukup.

Mulailah bersiap-siap wahai saudaraku. Kematian tidak akan menunggu kamu menjadi baik. Ia tidak akan menunggu kamu hingga tua. Ia akan datang tanpa pemberitahuan dan memisahkanmu secara paksa dengan orang terkasih.

Maka, manfaatkan waktu duniamu untuk akhiratmu selagi nyawa masih melekat dalam raga. Lakukanlah banyak kebaikan dan jauhilah kemaksiatan meski itu yang tersembunyi. Karena Izrail akan datang tanpa kamu sadari.
Wallahu a'lam.

Post a Comment

أحدث أقدم