Oleh : Rita Rosita
Ibu Rumah Tangga


Akibat ketidakmampuan pemerintah dalam menanggulangi pandemi, covid 19 semakin kelihatan bahayanya terhadap kehidupan masyarakat. Kini PSBB diberlakukan kembali di daerah Jakarta dan sekitarnya. Beberapa instansi perusahaan ditutup kembali, karena tidak menerapkan protokol kesehatan dan adanya karyawan yang positif covid. Di sisi lain  berbagai tempat wisata malah terus dibuka.

 Mirisnya pembelaan diri masih saja dilakukan pemerintah, kali ini oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavia. Berdalih sisitem politik oligarki yang diterapkan Cina lebih efektif ketimbang sistem politik demokrasi. Ia menyatakan mudah untuk dikatakan tetapi sulit untuk dilaksanakan karena tergantung dari sistem politik, demografi, dan sosial budaya dari setiap negeri. Tito menyebutkan negara dengan sistem oligarki yang terpusat pada sekelompok orang akan lebih efektif menangani covid 19. Seperti Cina dan Vietnam, mereka menangani dengan lebih efektif karena menggunakan cara-cara yang keras karena pemegang kedaulatan bukan pada rakyat, bukan pula pada demokrasi.

  Seharusnya tujuan pertama dan utama penanggulangan pandemi adalah untuk penjagaan kesehatan dan penyelamatan kehidupan manusia, dilihat dari aspek kemanusiaan dan kesehatan apalagi dalam pandangan syariat. Untuk keberhasilannya tidak cukup hanya dilihat dari sedikit-banyaknya penambahan kasus positif baru, namun haruslah terpenuhi tiga kriteria, yaitu pertama, penambahan angka positif baru harus hingga nol kasus, kedua orientasi utama intervensi penaggulangan adalah kesehatan dan keselamatan jiwa manusia, ketiga intervensinya dilakukan tidak mengakibatkan meluasnya wabah ke daerah lain.

  Dalam pandangan Islam, kesehatan dan keamanan di sejajarkan dengan kebutuhan pangan, ini menunjukkan bahwa kesehatan dan keamanan statusnya sama sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Negara memiliki peran untuk senantiasa menjaga perilaku sehat warganya, pemerintah juga mengedukasi agar ketika mewabah penyakit menular  untuk tidak keluar dari tempat yang terkena wabah dan tidak memasuki tempat tersebut. Negara bertanggung jawab menyediakan pelayanan dan kesehatan berkualitas, negara akan membangun berbagai rumah sakit, klinik, laboratorium medis, apotek, sekolah kedokteran, dan apoteker. Negara juga wajib mengadakan pabrik yang memproduksi peralatan medis dan obat-obatan, menyediakan SDM kesehatan, dokter, perawat, apoteker, pelayanan kesehatan pun harus diberikan secara gratis kepada rakyat tanpa mendiskriminasi. Pembiayaan untuk semua itu diambil dari kas Baitul Mal, maka dengan begitu apabila terjadi kasus  wabah penyakit menular, maka dengan sigap negara membangun rumah sakit untuk mengkarantina penderita, serta mendatangkan bantuan tenaga medis yang profesional untuk membantu agar wabah segera teratasi.

  Sistem politik Islam adalah sistem terbaik yang diwajibkan Allah Subhanahu wa ta'ala. Inilah satu-satunya sistem politik yang insaniah, sebab berasal dari Allah SWT zat pencipta manusia dan sars Covid, juga ditegaskan Allah Swt karakter peradaban Islam sebagai penyejahtera manusia bahkan seluruh alam. Pemimpin Islam  yang berasal dan tumbuh di atas akidah Islam, akan menjadi kekuatan politik yang mampu memimpin dunia untuk mengakhiri pandemi. Baik dari segi politik dalam negeri maupun  luar negerinya. Semua ini menegaskan pemimpin Islam  adalah satu-satunya model sistem politik ideal yang akan menyudahi pandemi dalam waktu singkat tanpa angka kesakitan dan kematian yang lebih banyak lagi.
   Wallahu a'lam bishshawwab.

Post a Comment

أحدث أقدم