Oleh: Aisyah Ummu Naya


Kasus kekerasan seksual banyak dialami buruh perempuan di perkebunan sawit. Hasil Investigasi AP membongkar kasus pelecehan ini kerap dilakukan para mandor terhadap perempuan-perempuan pekerja lepas yang sehari-hari bekerja di perkebunan sawit. 

Spesialis Perburuhan Sawit Watch yang juga Koordinator Koalisi Buruh Sawit (KBS) Hotler "Zidane" Pasaoran mengatakan potensi kekerasan dan pelecehan seksual memang besar terjadi di perkebunan sawit.

Meski memang tak ikut melakukan investigasi karena terkendala gender, Hotler mengaku kerap mendengar informasi-informasi pelecehan seksual yang dilakukan para mandor terhadap perempuan di perkebunan sawit ini. (CNNIndonesia)

Sistem kapitalislah yang telah mengkontruksi perempuan untuk menjadi bagian krusial pada masyarakat kapitalis yang diyakini kaum feminis sebagai produk patriarkis. Perempuan sudah bukan lagi menjadi subjek yang dihabiskan tenaganya secara paksa untuk mendukung produksi seperti di era Emelinne Pankhurts. 

Jauh dari itu, perempuan hari ini telah dikondisikan sedemikian rupa hingga mereka mau secara sukarela menjadi senjata kapitalisme yang paling seksi. Dan tentu saja, perempuan tidak pernah menyadari kondisi ini. Mereka tidak mampu merefleksikan dirinya dalam kenyataan sebenarnya, bahwa mereka ditindas, diperbudak dan dimanfaatkan untuk kepentingan pasar. Begitulah cara Barat memperlakukan perempuan. 

Walhasil, kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan tidak akan pernah bisa sirna dari dunia yang dipimpin Barat kapitalis saat ini.
Penyelesaian yang akan menuntaskan problema perempuan hanyalah dengan menghilangkan penyebab utamanya. Yaitu dengan menghapus sistem kapitalis, lalu menggantinya dengan sistem Islam. 

Sebagai agama yang mulia, Islam memiliki seperangkat aturan khas dalam memperlakukan laki-laki dan perempuan untuk memuliakan keduanya. Demikian pula aturan yang ditujukan secara khusus bagi perempuan. 

Pertama: dalam aturan pergaulan. Kaum muslimah wajib menutup aurat dan mengenakan pakaian muslimah berupa jilbab dan kerudung/khimar. Dengan berpakaian seperti ini, para muslimah akan mulia dan terhindar dari pandangan hina dan eksploitasi tubuh perempuan. 

Kedua: Islam menjadikan asal perempuan adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Dengan aturan ini, perempuan tidak dibebani dengan beban ekonomi keluarga. 

Ketiga: Islam mencerdaskan perempuan. Sangat penting bagi seorang muslimah untuk memiliki pendidikan Islam setinggi mungkin karena merekalah yang nantinya akan menjadi sumber pengetahuan pertama bagi anak-anaknya. 

Keempat: Islam memberikan peran dan posisi penting di masyarakat. Islam mewajibkan perempuan berpolitik, yaitu untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar.

Demikianlah perlakuan Islam terhadap perempuan, yang sangat kontras dengan perlakuan Barat kapitalis terhadap mereka. “Apakah hukum jahiliyyah yang mereka kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi kaum yang yakin.” (QS. Al Maidah: 50)
Wallahu’alam bishshawwab.

Post a Comment

أحدث أقدم