Oleh: Pulung Jayanti
Ibu Rumah Tangga, Aktivis Muslimah Peradaban


Sejatinya setiap orang tua pasti ingin anaknya bisa mengenyam pendidikan yang tinggi. Mereka akan terus berusaha agar anak-anaknya bisa terus sekolah dengan harapan bisa memiliki kehidupan yang lebih baik ketimbang dengan dirinya sendiri. Begitupun dengan seorang anak pasti juga ingin mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Namun, apa daya jika semua itu terbentur dengan dana pendidikan yang semakin lama semakin tinggi. Hal tersebut sangat terasa sekali pada masa ini terlebih dengan program pembelajaran daring. Beban para orangtua bertambah.

Kemudian, di tengah pandemi saat ini tersiar kebijakan pemerintah yang membandrol pajak pada sembako, bidang jasa, dan pendidikan. Dilansir oleh KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengajukan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap jasa pendidikan sebesar 7%. Dengan demikian, maka jasa pendidikan tak lagi dikecualikan dalam lingkup non Jasa Kena Pajak (JKP).

Layaknya menjadi bom atom bagi para orang tua. Lempengan beban berat semakin terus bertambah. Kesulitan yang harus dihadapi seakan-akan tiada hentinya. Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan dan sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab sebuah Negara untuk memenuhi pendidikan seluruh rakyatnya. Bukan malah memberikan beban kepada rakyatnya.

Dengan adanya beban pajak tersebut seolah-olah pemerintah mengatakan bahwa jika ingin pendidikan yang layak rakyat harus memberikan dana tambahan (upeti). Ini adalah pemalakan secara terang-terangan. Sudahlah biaya pendidikan yang semakin tinggi, kini bertambah dengan adanya pajak. Inikah yang disebut tanggung jawab pemerintah dalam memperhatikan pendidikan rakyatnya?

Sesungguhnya masih banyak rakyat negeri +62 ini yang belum bisa mengenyam pendidikan yang layak. Terutama dalam masa wabah saat ini semakin banyak anak bangsa yang terancam putus sekolah. 

Dalam lokadata.id, Jumlah anak putus sekolah pada tahun ajaran 2019/2020 sebesar 157.166 siswa, turun dibanding 2017/2018 yang sebanyak 187.824. Namun dikhawatirkan meningkat lagi di masa pandemi Covid-19. Itu berdasarkan data, bisa saja fakta dilapangan bisa lebih tinggi lagi seperti dalam Beritasatu.com - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti mengatakan, berdasarkan hasil pengawasan sejak Januari 2021, terjadi peningkatan jumlah anak putus sekolah selama masa pandemi Covid-19.

Di tengah-tengah kesulitan masyarakat, ada saja kebijakan dari pemerintah yang menambahkan timbangan beban kepada rakyat. Di sisi lain, ketimpangan keadlilan sering sekali terjadi, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 mencapai 27,54 juta orang. Jumlah ini hanya menurun tipis 0,01 juta orang dibanding September 2020. Namun, jika dibandingkan pada Maret 2020, jumlah penduduk miskin naik 1,12 juta orang. (tirtio.id)

Sementara di tengah kesulitan tersebut para pejabat negeri ini terus saja memperlihatkan tabiatnya, di Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) menyiapkan anggaran mencapai Rp6,5 miliar untuk renovasi ruang kerja Mendikbudristek Nadiem Makarim, (cnnindonesia.com).  Di lain pihak fasilitas pendidikan rakyat jauh dari kata layak.

Negeri kaya, rakyat miskin. Sudah menjadi musibah yang menyelubungi negeri ini. Belum lama ini masyarakat dikejutkan dengan viralnya berita pendapatan seorang anggota DPR-RI. Keadilan yang sungguh ironis, bagai langit dan kerak bumi.  Diberitakan sebelumnya, dalam sebuah video yang ditayangkan akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, anggota DPR RI Krisdayanti mengungkapkan, setiap bulan ia menerima gaji pokok Rp16 juta dan uang tunjangan Rp59 juta. "Setiap tanggal 1 (dapat) Rp16 juta, tanggal 5 (dapat) Rp59 juta, kalau enggak salah," kata Krisdayanti, Selasa (14/9/2021). Jumlah tersebut belum ditambah dengan tunjungan yang diterima oleh setiap anggota DPR.

Negeri Indonesia diberikan anugerah oleh Allah SWT berupa kekayaan SDA yang berlimpah. Namun, sistem kapitalisme-liberalisme yang diterapkan hari ini membuat segala SDA dibebaskan untuk diprivatisasi sehingga hanya kalangan tertentu saja yang bisa menikmatinya. Andaikan saja pengelolaan SDA tersebut bisa dikelola dengan baik dan pendistribusian yang tepat sasaran dilimpahkan tuk kesejahteraan rakyat, bisa diyakini bahwa rakyat sejahtera dan mereka bisa memperoleh berbagai fasilitas umum dengn layak. Salah satunya pendidikan unggul nan gratis.

Pendidikan merupakan sektor yang amat krusial untuk menjaga kedaulatan negara. Dari pendidikan akan melahirkan generasi yang mampu menjaga negaranya dari gangguan para penjajah, memajukan peradaban, dan menjadi SDM yang unggul. 

Islam sebagai agama universal memiliki sistem pendidikan yang sempurna untuk seluruh umat manusia di muka bumi. Tata kelola negara yang berasaskan Islam akan melahirkan kebijakan yang all out untuk pendidikan. Mulai dari alokasi pendanaan yang besar, hingga terjaminnya seluruh warga mengakses pendidikan. Dengan sumber APBN yang melimpah kepemilikan umum, fai, dan kharaj, negara akan mampu membangun sekolah yang berkualitas.

Sebab pendidikan merupak hak setiap rakyat dan Negara wajib menjamin seluruh kebutuhan pendidikan warga negaranya. Dari pendidikan juga merupakn salah satu wasilah untuk melahirkan generasi yang cemerlang dan berkepribadian yang luhur berasaskan akidah Islam sehingga akan membangun peradaban yang mulia.

Sebagaimana ketika Islam berjaya di muka bumi dalam bingkai Daulah Khilafah. Pada masa kegemilangan Islam, banyak terlahir ulama-ulama yang juga merupakan ilmuwan pembangun peradaban, seperti Ibn Khaldun, Al Khawarizmi, Ibn Batutah, Ibn Sina, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, pajak pendidikan harus ditolak dengan keras karena berdampak besar pada kualitas generasi. Begitu juga sistem yang menjadikan pajak sebagai sumber tulang punggung dan membiarkan SDA dicaplok oleh negara asing, harus ditolak pula karena inilah sumber malapetaka. Kemudian hadirkan penerapan  Islam kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah agar umat bisa terbebas dari jajahan asing. Sehingga umat terlahir menjadi generasi berkepribadian Islam yang cemerlang dan bertakwa. 
Wallahu a'lam bishshawwab. 

Post a Comment

أحدث أقدم