Oleh Nina Ruhaeni
Ibu Rumah Tangga dan Pegiat Dakwah

Ada suatu kelompok yang membenci Islam, mereka  kerap menginjak-injak tuntunan Islam. Mereka juga senantiasa berupaya untuk mengadu domba umat Islam, supaya tidak bersatu. Upaya mereka dilakukan dengan berbagai macam cara, seakan-akan tindakannya itu benar. Walaupun faktanya aktivitas buruknya berupa mengingkari tuntunan Islam, dikerjakan dengan cara berpura-pura. Seperti yang terjadi pada masa Nabi Muhammad saw. 

Kelompok ini sering mencela aturan Islam, seperti yang sudah diuraikan dalam QS. At-Taubah ayat 64. “Kaum munafik itu takut akan diturunkan kepada mereka suatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka, "Teruskanlah ejekan-ejekan kalian (kepada Allah dan Rasul-Nya). Sungguh Allah akan menyatakan apa yang kalian takuti".”.

Ketidaksukaan mereka sangat tampak dari perkataannya yang sering diutarakan. Ironisnya tak sedikit dari orang yang nyatanya beriman, tetap masih ada yang berkelompok dengan mereka. Hal itu  sebagaimana Allah jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 118.
 
Sudah semestinya seluruh kaum muslimin tidak berada dalam kelompok mereka, bahkan tidak semestinya juga bergaul dekat dengan pihak seperti itu. Itu karena akan mengakibatkan terbawanya  kaum mukminin ke dalam kekufuran, seperti yang telah dijelaskan dalam  Al-Qur'an surat An-Nisa 140.  

Ancaman atas Kemaslahatan Umat
  
Pada saat ini, keberadaan pendengung alias buzzer adalah kelompok bayaran di media sosial. Belakangan ini  aktivitas mereka  semakin marak dan menimbulkan keresahan. Kelompok ini membuat wacana publik  tidak menjadi berkualitas. Sebaliknya mereka membuat media sosial menjadi ajang caci maki, adu domba, membuat hoax termasuk menghina agama Islam.

Persoalan kelompok ini menurut KH Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus menjadi catatan agar masyarakat Indonesia tidak mundur melainkan menjadi masyarakat yang unggul dan berakhlak.

Menghina Islam

Kelompok itu beberapa waktu lalu kembali membuat ulah. Sebagaimana dilansir CNN Indonesia (14/9/2022) di akun twitternya, seorang buzzer mengunggah potongan video ceramah seorang tokoh muslimah NU dari Pesantren Lirboyo, yakni Ning Imas yang sedang menjelaskan seputar balasan di surga bagi laki-laki dan perempuan. Parahnya, di video tersebut diberi caption menghina. Bukan hanya menghina pribadi Ning Imas sendiri tetapi juga menghina Al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi saw.

Jika rezim ini benar-benar menjunjung tinggi ajaran agama Islam, maka kelompok   ini harus diberi sanksi yang tegas. Namun, sanksi itu sayangnya tidak terjadi pada kelompok tukang pembuat hoax, pembuat onar, penghina agama Islam dan pemecah belah persatuan itu. Bukti bahwa rezim ini tidak benar-benar memuliakan agama Islam. Itu karena negeri ini menganut prinsip Kapitalisme yang sekuler dan liberal, sangat jauh dari pelaksanaan dan pembelaan terhadap Islam. Ini pula akar penyebab perpecahan terus terjadi di kalangan umat Islam.

Kita berharap sebagai orang yang beriman, semoga orang-orang yang tidak mau memuliakan Islam dengan harta, tahta dan kedudukannya itu segera dihancurkan oleh Allah Swt.. Semoga Allah memberikan kemenangan bagi orang-orang yang istiqamah dalam memperjuangkan agamanya. 
Wallahualam bissawab.

Post a Comment

أحدث أقدم