Oleh Ummu Aulia 
Aktivis Muslimah


Nasib warga Palestina terus saja didera kesusahan, dan terus dalam ancaman keselamatan, termasuk pengusiran. Namun tak ada satu pun negara atau organisasi yang mampu mengentaskan problematika yang terjadi, bahkan pejuang hak asasi manusia pun seakan bungkam akan hal itu. Hanya bisa mengecam tanpa ada upaya, bahkan tak ada daya oleh karena negara adidaya yang berkuasa.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/10/2022), militer Israel menangkap tiga orang yang diduga anggota kelompok militan Lions' Den di Tepi Barat yang diduduki. Satu dari ketiga warga Palestina itu termasuk Muhammad al-Nabulsi, saudara dari seorang militan penting Palestina.

Penangkapan Muhammad al-Nabulsi dan dua orang lainnya di kota Nablus tersebut terjadi sehari setelah lima warga Palestina tewas dalam operasi militer Israel di kota itu.

Selain serangan rutin, militer Israel telah mendirikan pos-pos pemeriksaan tambahan di sekitar Nablus selama dua minggu terakhir, yang sangat menghambat kehidupan sehari-hari warga Palestina. Kekejian Israel tidak hanya mengincar militan Palestina yang berada di wilayah sendiri, bahkan warga Palestina yang berada di luar negeri pun ikut diburu.

Kapitalisme Penghambat kebangkitan

Persoalan Palestina tidak akan terselesaikan dengan tuntas karena tidak ada kekuatan yang membela perjuangannya, oleh sebab dunia masih berada pada cengkeraman ideologi kapitalisme. Kapitalisme inilah penghambat kebangkitan Islam dan induk semua kejahatan yang ada hari ini.

Jikalau kita lihat dari aspek politik, isu Palestina tidak bisa dilepaskan dari zionisme serta imperialisme Barat. Zionisme adalah gerakan orang-orang Yahudi untuk mendirikan negara khusus bagi komunitas mereka di Palestina.

Theodor Hertzel adalah pencetus awal ide pembentukan negara tersebut. Tidak hanya itu, doktrin mereka dalam bukunya yang berjudul “Der Judenstaad” (The Jewish State) secara nyata didukung oleh tokoh-tokoh Yahudi yang hadir dalam kongres pertama Yahudi internasional di Basel, Swiss.Yang dihadiri 300 orang, mewakili 50 organisasi zionis yang tersebar di seluruh dunia.

Sebagai gerakan politik yang pasti zionisme membutuhkan kendaraan politik untuk mempertahankan eksistensinya dengan menjadikan ideologi kapitalisme yang saat itu bahkan hari ini sedang berjaya dengan imperialismenya. Tidak hanya keuntungan politis yang didapat zionis namun juga dukungan negara-negara kapitalis dan imperialis barat. Terutama Inggris yang berperan dalam pembentukan negara Israel dalam deklarasi Balfour, berupa surat dari Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour kepada pemimpin Zionis Inggris, Lord Rotshschild pada 2 November 1917 dan juga dukungan Amerika Serikat yang semakin melekat hingga saat ini.

Surat ini menjadi dasar pengakuan Inggris terhadap zionis di Palestina. Dengan begitu Inggris lebih leluasa menikmati kepentingannya di atas berdirinya negara Israel di Timur Tengah yang senantiasa menimbulkan konflik. Ditambah kondisi tersebut Inggris bisa lebih mudah menanamkan pengaruhnya di sana. Selain itu krisis ini akan menyedot energy, dana umat Islam, dan mengalihkan upaya kaum muslim untuk menegakkan kembali Khilafah Islam yang dibubarkan tahun 1924 oleh Kemal Ataturk yang berkonspirasi dengan Inggris. Maka dari itu tak heran orang-orang barat senantiasa mempropagandakan berbagai macam isu global dunia seperti memojokkan kaum muslim dengan sebutan radikalisme,terorisme,pemecah belah dan lain sebagainya,padahal merekalah sejatinya penjajah itu sendiri.

Akar Masalah Dunia

Kesulitan hidup hingga hilangnya nyawa seolah menjadi hal biasa ketika dipimpin oleh negara adidaya berideologi kapitalis, yang merupakan ide manusia itu sendiri dalam memegang kendali dunia dan tidak menjadikan standar syariat sebagai pedoman hidup.

Bahkan hari ini orang kafir mengajari kaum muslim untuk ikut cara hidup mereka yang sekuler. Islam hanya dibatasi pada ibadah mahdhah (individu) saja, sedangkan seluruh amal yang lain diajak bahkan dipaksa mengikuti cara mereka yang sangat menyesatkan pemikiran umat muslim yang murni (akidah Islam). Menggantinya dengan pemikiran ala barat yang menimbulkan banyak masalah bertubi-tubi di setiap penjuru dunia. Berbagai macam cara yang barat lakukan, strategi licik yang tersistematis guna menapaki jajahannya di negeri-negeri muslim.

Inilah cara mereka melemahkan kekuatan kaum muslim yakni meracuni pemikiran kaum muslim dengan soft power. Penjajah tidak sekadar menggunakan tsaqafah/pengetahuan asing bahkan mereka meracuni masyarakat Islam dengan beragam pemikiran dan pandangan di bidang politik dan falsafah yang merusak pandangan hidup kaum muslim, dengan itu mereka merusak suasana islami yang ada serta mengajarkan pemikirannya kepada kaum muslim dalam segala segi kehidupan. Dengan semua itu hilanglah benteng pertahanan kaum muslim yang alami.

Khilafah Pelindung Umat

Oleh sebab itu, untuk menghilangkan kezaliman, kapitalisme harus segera dicampakkan. Tatanan kehidupan saat ini harus diubah secara menyeluruh. Diganti dengan sistem yang mewujudkan keadilan. Pengganti yang tepat dari sistem buruk kapitalisme tidak lain adalah Islam. Sistem pemerintahannya adalah Khilafah. Dengan Khilafah, tentu yang menerapkan syariat Islam kafah, Islam rahmatan lil ‘alamin akan dapat benar-benar kembali terwujud.

Masa bagi tegaknya kembali Khilafah itu telah tiba. Ini sesuai dengan janji Allah SWT:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih di antara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan memberikan kekuasaan kepada mereka di muka bumi, sebagaimana Dia pernah memberikan kekuasaan kepada orang-orang sebelum mereka” (QS an-Nur [24]: 55).

Maka sudah saatnya kita sebagai seorang muslim yang beriman sadar betapa pentingnya kembali kepada aturan syariat kafah. Ikut serta menjadi bagian para pejuangnya, bukan malah menjadi bagian propaganda licik bahkan kaki tangan penjajah yang membahayakan umat di seluruh penjuru dunia.

Hanya tegaknya Khilafah ala minhajin nubuwah inilah satu-satunya perisai (pelindung) yang mampu menciptakan keamanan dan ketentraman serta kemerdekaan hakiki. 
Wallahualam bissawab.

Post a Comment

أحدث أقدم