Oleh Sumiyati
Guru & Pemerhati generasi


Sering terdengar kalimat, dunia adalah tempat bersenda gurau, dunia adalah tempat beramal, dll. Itulah yang disampaikan Allah SWT, “Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu.” (QS. Muhammad: 36)

Manusia adalah makhluk yang Allah ciptakan paling sempurna di antara makhluk-makhluk yang lain. Manusia dengan beragam bentuknya, beragam sifatnya, beragam keinginan dan kebutuhannya. Maka dengan kesempurnaan yang Allah berikan harusnya manusia sadar akan kehidupannya karena Allah lah yang menciptakannya.

Allah SWT menciptakan segalannya di alam raya ini bukan sekadar menciptakannya, tapi Allah menciptakannya dengan seperangkat peraturan yang harus dilaksanakan oleh makhluknya termasuk manusia. Maka kewajibannya adalah melaksanakan aturan yang sudah ditentukan. Allah SWT berfirman:
 "Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS. An-Nisa’:69)

Dunia bukanlah yang semua keinginan manusia langsung ada di depan mata. Tapi untuk mendapatkan semuanya harus dengan kemauan dan usaha yang maksimal. Manusia tidak terlepas dari problematika kehidupan, karena sudah menjadi hukum alam. Ada pahit ada manis, ada hitam ada putih, ada laki-laki ada perempuan, ada senang ada sedih, ada kaya ada miskin, Itulah kehidupan. 

Berbagai macam persoalan kehidupan yang di alami manusia, meski persoalnnya sama tapi berbeda cara memecahkannya. Ada yang tidak sanggup menjalani hidup karena diputusin pacar, ditinggal nikah, kebutuhan hidup tidak sesuai yang diharapkan yang pada akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara-cara yang tidak Allah ridai, ada yang dengan cara gantung diri, minum racun, yang intinya menyakiti diri sendiri hingga menghilangkan nyawanya.  Inilah ciri-ciri manusia yang tidak beriman, lupa akan tempat asalnya, lupa akan hakikat kehidupan. 

Berbeda dengan orang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Ketika diuji dengan masalah yang begitu besar, maka menjadi tempat kembalinya kepada Allah SWT. Hamba yang beriman ketika ditimpa masalah yang pertama dan utama adalah mengingat Allah dan memohon ampun padanya, intropeksi diri, minta diberikan kesabaran dan kemudahan dalam menjalani dan menyelesaikan setiap persoalannya. Karena Allah adalah sebaik-baiknya penolong. Sebagaimana firmannya: “Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214) 

Dalam ayat lain Allah katakan “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.Al-Baqarah:155-157)

Apa kata rasul? “Sabar adalah cahaya.” Setiap hamba yang ikhlas, sabar dan istiqamah ketakwaannya kepada Allah, maka Allah berikan petunjuk untuk menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi, maka yakinlah dan percayalah Ketika Allah berikan ujian semata-mata  karena Allah sayang pada hambanya, Allah tahu kalau hambanya mampu menjalani dan mampu menyelesaikannya. 

Dunia akan ringan dijalani karena akhirat. Setiap permasalahan yang dihadapi kalau dikembalikan kepada Allah, maka keringanan dan kemudahanlah yang didapatkan. Karena Allah sesuai dengan prasangka hambanya. Jadi apapun yang tengah dihadapi kembalilah kepada Allah karena dunia akan hancur dan akhirat abadi. Jalani yang diperintahkan dan jauhi yang dilarang. 
Wallahualam bissawab. 

Post a Comment

أحدث أقدم