Oleh Ummu Hilya Aulia 
Aktivis Dakwah Islam

Ibarat seseorang memiliki lahan yang luas ,berbagai macam tanaman yang sejatinya bisa dipetik tuk dinikmati setiap harinya.Namun karena pemilik tanah berwatak materialis,dia pasrahkan tata kelolanya kepada tangan asing,yang pada akhirnya pemilik tidak  bisa merasakan kenikmatan yang dimilikinya.

Pun juga sama dengan negeri ini.
Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber Daya Alam yang melimpah, yang artinya tiada kekurangan sesuatu apapun di dalamnya termasuk kesejahteraan yang tak terbatas,termasuk kemudahan para pencari kerja,namun pada faktanya tidak demikian.

Pengangguran terus terjadi,bahkan semakin besar antara pencari kerja dan lowongan kerja BPS mencatat tahun 2022, jumlah pencari kerja sebanyak 937,176 orang, sedangkan lowongan kerja hanya 59.276, artinya jumlah para pencari kerja lebih banyak dibanding jumlah lowongan kerja yang tersedia. Belum lagi di tambah kebijakan yang mendukung pekerja asing masuk di negeri ini. Semakin bertambahlah tingkat pengangguran hingga berdampak pada tingginya angka kemiskinan.

Kapitalis Biang Pengangguran 

Negara gagal menyediakan lapangan kerja yang cukup untuk rakyatnya tatkala negeri diatur sistem demokrasi yang mana sistem ini lahir dari rahim skulerisme yakni memisahkan agama dari kehidupan yang mana dia memiliki empat pilar kebebasan ,salah satunya kebebasan untuk memiliki. 

Didukung dengan sistem kapitalisme yang mana sistem kapitalisme ini adalah sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan. 

Alhasil negeri yang terkenal dengan sebutan gemah Ripah lo jinawi ini mudah dibabat habis oleh para segelintir orang yang mana orang tersebut memiliki modal besar bahkan asing pun mudah untuk masuk di negeri ini dengan leluasa.Seperti penguasaan perusahaan oleh asing ,baik perusahaan industri, migas, batubara dan lain-lain. Tidak cukup di penguasaan sumber daya alamnya saja, tetapi sumber daya manusianya pun direbut oleh mereka para swasta untuk dimanfaatkan keahliannya dengan gaji yang tidak sesuai posisi, pun begitu di tambah masuknya tenaga kerja asing yang terus meningkat, disebabkan karena faktor hutang bank dunia oleh negara, yang sejatinya itu merupakan jebakan asing untuk menguasai negeri ini, hingga kebijakan terkait ketenagakerjaan mudah di otak-atik sesuai arahan mereka.

Akibatnya negeri tidak berdaya untuk menyerap tenaga kerja asli pribumi sendiri alhasil pengangguranpun merajalela hingga krisis ekonomi berujung pada kerusakan manusia yakni banyak macam kejahatan, seperti bunuh diri, pembunuhan, pencurian, dan banyak sekali masalah yang ditimbulkan oleh sistem yang bathil ini.

Dari sini sudah cukup jelas apa yang menyebabkan banyaknya berbagai kerusakan di dunia ini.
Allah SWT berfirman.

”Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Qs.Ar-Rum: 41)

Serta tidak heran banyak kecurangan terjadi oleh sistem Demokrasi skuler kapitalis hari ini, seperti perebutan kursi kekuasaan,korupsi dan lain- lain.Oleh sebab sistem ini.
Allah Berfirman :

“Barang siapa tidak memutuskan perkara berdasarkan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Ma’idah: 45)

“Barang siapa tidak memutuskan perkara berdasarkan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Ma’idah: 47)

Sistem Islam berasal dari Allah dan Rasulnya-Nya, yang sempurna bagi umat manusia. Islam memiliki mekanisme untuk menjaga pendapatan keluarga dan menjamin kesejahteraan keluarga dengan menciptakan lapangan pekerjaan.

Pun begitu juga pengelolaan sumber daya alam juga diatur sesuai syariat Islam.Islam melarang pengelolaan sumberdaya alam oleh swasta maupun asing yang sejatinya itu milik umum seperti tambang,batubara,
emas, perak, air dan hutan. Negara sendirilah yang mengelolanya sesuai aturan Islam. Dengan begitu negeri ini bisa kaya dan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak serta kesejahteraan yang melimpah tanpa bersyarat seperti hari ini.

Sistem Islam ini juga mencetak generasinya untuk senantiasa beriman dan bertakwa, ia dididik tuk senantiasa takut kepada Allah SWT hingga dia menjadi pemimpin kelak agar tidak zalim pada umat yang dipimpinnya. 

Oleh karena itu, sudah saatnya umat sadar betapa pentingnya kembali pada sistem Islam serta berjalan diatas sistem yang sahih serta menjauhi langkah kaki berjalan pada sistem yang bathil hari ini,jikalau memperjuangkannya pun tak akan menang yang ada hanya lawan dan kepentingan golongan yang abadi, disertai penyakit wahn yang mengelilinginya.

Ketahuilah dan ingatlah Rasulullah SAW hanya  mencontohkan kepada kita tuk senantiasa berjalan sesuai dengan aturan Allah SWT ,bukan berjalan diatas landasan sistem skuler,sistem yang memisahkan antara agama dan kehidupan.

Melalui dakwah serta seruan tuk kembali kepada syari'at Islam secara totalitaslah yang Beliau contoh kan untuk mewujudkan syar'iat Islam tegak, meskipun Islam itu pasti menang dan sudah dijanjikan Allah SWT juga butuh perjuangan umat untuk mendakwahkan  betapa pentingnya kehidupan Islam itu kembali di muka bumi, dan Islam bisa tegak apabila ada  institusi yang menaunginya yakni Khilafah ala minhajin nubuwah.
Waallahualam bissawab. []

Post a Comment

أحدث أقدم