Oleh Fitriyani
Ummu wa Rabbatul Bait


LPEM FEB UI mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang stagnan dan tak pernah jauh di atas level kisaran 5%, pertumbuhan kredit per tahun pun tak pernah tembus 15%, rasio pajak terhadap PDB tak pernah melampaui 11% dan bahkan hanya 9,9% satu dekade terakhir, hingga kontribusi industri terhadap PDB yang terus merosot hingga kini di level 18% dan kemiskinan ekstrem yang persisten di level 1,7%. (CNBCIndonesia, 28/10/2023)

Teguh Dartanti, Dekan FEB UI, yang menjadi salah satu penulis dalam white paper tersebut, dalam bab Menavigasi Jalan Indonesia Menuju 2045: Kesetaraan dan Mobilitas Ekonomi mengatakan, dibandingkan pemerintah Indonesia, termasuk para calon presiden dan calon wakil presiden ke depan fokus pada obsesi menjadi negara berpendapatan tinggi, sebaiknya fokus mengentaskan kemiskinan, menurunkan ketimpangan dan, membangun kelas menengah yang kuat dan inovatif. 

Ada sejumlah persoalan yang membuat kondisi ekonomi Indonesia seperti ini selama 20 tahun terakhir. Misalnya ialah Indonesia masih menjadi negara produsen bahan baku mentah dan sebagian besar sebagai konsumen barang dan jasa. Bahkan, sebagai sebuah bangsa, Indonesia ditegaskannya menjadi konsumen tidak hanya barang dan jasa berteknologi tinggi, melainkan juga berteknologi rendah. 

Tapi, ia mengakui perdagangan dunia yang ideal tidak memerlukan suatu negara seperti Indonesia bisa memproduksi semua barang, masalahnya Indonesia juga tidak secara signifikan terlibat dalam proses rantai nilai global. Bahkan, digitalisasi ekonomi yang berkembang juga menempatkan Indonesia sebagai konsumen teknologi.

Indonesia tak akan mampu menjadi negara maju jika masih berlandaskan kapitalisme, karena akan selalu berada dalam posisi terjajah tergantung kepada negara lain. Di sisi lain, aneh ketika negara melimpahkan tanggungjawab menjadi negara maju tersebut kepada keluarga. Hal ini mencerminkan negara tidak memiliki visi ideologis, abai pada kewajiban sebagai negara .

Konsep Islam benar-benar sempurna menjaga kehidupan. Mulai dari edukasi masyarakat yang melahirkan pemikiran terintegrasi dan menyadarkan masyarakat bahwa alam dan manusia adalah dua unsur yang saling membutuhkan. Sistem pendidikan yang diterapkan adalah sistem pendidikan Islam yang mengedepankan akidah Islam. Semua disandarkan pada aturan syariat Islam yang menyeluruh. Sehingga dengan mudah terbentuk individu penuh iman dan takwa. Baik rakyatnya maupun pemimpinnya. 

Negara pun memiliki andil penting dalam menetapkan kebijakan komprehensif, terkait penebangan, perlindungan dan beragam aturan alih fungsi. Beragam usaha antisipasi pun harus disiapkan agar kepentingan rakyat tetap terjaga. Karena kepentingan rakyat dalam sistem Islam adalah prioritas utama. 

Islam menjadikan negara memiliki visi menjadi negara adidaya dan memberikan langkah-langkah untuk mewujudkan penerapan Islam kaffah akan mengantarkan suatu negara menjadi negara maju dan baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghaffur.
Wallahualam bisawab. []

Post a Comment

أحدث أقدم