Oleh Shinta Putri
Muslimah Perubah Peradaban


Insiden kebencian anti-Muslim di Inggris meningkat lebih dari tiga kali lipat akibat genosida Israel di Gaza. Hal ini disampaikan berdasarkan laporan Tell MAMA, sebuah kelompok pemantau, sebagaimana dilansir Arab News, Sabtu (24/2/2024).

Laporan tersebut mencatat 2.010 kasus serupa dalam empat bulan sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu konflik. Ini adalah jumlah kasus terbesar yang tercatat dalam periode empat bulan, kata sebuah pernyataan dari organisasi tersebut. (Republika.co.id. London) 

Maraknya Islamopobhia diseluruh belahan dunia membuktikan betapa bencinya orang-orang kafir kepada kaum muslim. Genosida dilakukan bukan hanya di Palestina juga terjadi di Myanmar dan Uyghur. Hal ini menjadi fakta yang menyesakan dada. Kaum muslimin semakin tertindas dengan semakin masifnya islamophobia. 

Serangan terhadap Palestina sudah lebih dari 140 hari, namun Zionis masih terus membombardir rakyat Palestina. Di sisi lain, serangan tersebut ternyata meningkatkan Islamophobia di Inggris dan negara Eropa lainnya. Diskriminasi dan intimidasi kepada muslim dengan melarang berhijab pada saat bekerja serta larangan menggunakan simbol-simbol Islam semakin marak di Eropa dan Inggris. 

Meskipun di negeri tersebut atas nama kemanusiaan ada yang mengecam israel yang telah menghabisi nyawa ribuan perempuan dan wanita. Tapi lebih banyak yang islamophobia. Kaum muslim semakin dibatasi dan diperketat dalam beribadah. Islamophobia ini sebenarnya sudah terjadi pada beberapa tahun yang lalu saat terjadi serangan di wtc pada bulan September 2001. Semenjak proyek negeri-negeri kafir untuk memerangi terorisme. 

Bahkan sekarang ini bukan hanya terorisme yang diperangi radikalisme pun juga akan diperangi. Untuk itu tak heran jika seorang muslim yang mau taat akan terhalang dengan opini radikalisme yang ujung-ujungnya terjadi diskriminasi, pemecatan, pembullian bahkan persekusi. 

Islamophobia merupakan salah satu serangan terhadap Islam karena kebencian orang-orang kafir. Islamophobia bahkan terus digaungkan saat umat Islam menjadi korban kezaliman zionis. Dunia bahkan tak mampu bertindak apa-apa Ketika umat Islam dijadikan sasaran meski PBB sudah menetapkan hari anti Islamophobia. Peringatan hari Islamopobhia hanya kedok seolah-olah PBB peduli dengan umat manusia namun faktanya Islamopobhia justru terus perkembang. 

Di sisi lain hal ini menunjukkan lemahnya PBB untuk menghilangkan kejahatan yang demikian besar dan menjaga umat manpersekusi.  PBB hanya jargon persatuan bangsa-bangsa namun faktanya membiarkan umat manusia bercerai berai bahkan malah saling bermusuhan, seperti terjadinya perang Ukrainia dan Rusia yang juga belum ada penyelesaiannya. 

Sejatinya negeri-negeri kaum kafir itu paham betul, nantinya Islam itu akan memimpin dunia. Akan tetapi sebelum hal itu terjadi kaum kafir membuat agenda yang bisa melemahkan dan mencegah Islam itu bangkit lagi. Namun Allah sudah menjanjikan kemenangan kepada kaum muslimin dalam surat As-Shaff ayat 9: "Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya."

Namun jika khilafah Islam masih belum tegak tentunya hal ini mustahil bisa membasmi tuntas Islamophia. Hanya Khilafah Islam yang mampu menjaga dan melindungi umat Islam dan memberantas kezaliman dunia. Kita tidak bisa mengandalkan PBB, karena anggota PBB dikuasai oleh orang-orang kafir yang memusuhi Islam. 

Saatnya umat bangkit dari tidur yang panjang, untuk mengubah keadaan yang kelam saat ini menuju keadaan yang cerah terang benderang dengan diterangi cahaya Islam yang penuh rahmat dan berkah dari Allah Swt. Seluruh umat muslim wajib bersatu untuk melawan orang-orang kafir yang membenci Islam. 

Wallahualam bisawab. []

Post a Comment

أحدث أقدم