Oleh Oktiana
Aktivis Dakwah 


Akhir-akhir ini marak sekali kasus pencabulan. Mirisnya aksi pencabulan ini dilakukan oleh seorang Ibu kepada anak kandungnya sendiri. Kasus ini membuat masyarakat menjadi tidak habis pikir dengan perilakunya itu. 

Seorang berinisial "R" di Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengaku merekam aksi pelecehan seksual terhadap anak laki-lakinya yang masih berusia lima tahun, aksi tersebut sontak membuat geger dunia maya. Dalam video viral yang beredar, perempuan berbaju hitam ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap Polda Metro Jaya. "Tim Unit II Subdit IV Tipid Siber telah melakukan penangkapan terhadap satu orang tersangka kasus dugaan tindak pidana setiap orang dengan sengaja, dan mendistribusikan dokumen elektronik yang memiliki muatan melanggar keasusilaan dan tindak pornografi serta tindak pidana perlindungan anak," ujar Ade. Liputan6.com, Jakarta 09-06-2024. 

Inisial "R" dikenakan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2024, tentang perubahan kedua UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik atau pasal 29 jo Pasal 4 ayat (1) UU Nomor 44 tahun 2008, tentang Pornografi dan atau pasal 88 jo Pasal 76 Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Dikutip dari Idntimes.com dengan judul "Kronologi Video Viral Ibu dan Anak Baju Biru" Ternyata diancam. 

Selain kasus Ibu dan Anak berbaju biru ternyata ada lagi kasus serupa yaitu, Ibu dan anak baju oren. Belum lama kasus Ibu dan anak baju biru masyarakat kembali dikagetkan dengan kasus serupa dimana seorang ibu berbaju oren mencabuli anaknya sendiri sambil direkam. Ternyata berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. 

Seperti yang terjadi di Tangerang Selatan, kasus ibu baju oren juga ternyata sama-sama di iming-imingi uang 15 juta oleh  seseorang lewat akun media sosial. Mereka meminta pelaku untuk melakukan pelecehan seksual dan merekamnya dalam bentuk video setelah itu mereka akan dibayar 15 juta. 


Dampak dari Sistem Kapitalis 

Didalam sistem kapitalis hal-hal semacam ini sangat wajar karena pada dasarnya setiap perbuatan yang dilakukan hanya berpacu pada materi tanpa memikirkan hal yang mereka lakukan itu halal atau haram. Karena sistem kapitalisme ini telah menjauhkan bahkan menghilangkan aturan Allah SWT dalam kehidupan. 

Disistem kapitalisme ini nampaknya benar-benar berhasil menggerus fitrah seorang ibu. Ibu yang seharusnya menjadi tempat berlindung, tempat pendidikan justru menjadi sosok pertama yang merusak masa depan dan mental anak. Ibu yang seharusnya menjadi guru pertama bagi anak-anaknya sekarang rapuh karena materi semata. 

Mereka mudah tergiur dengan kesenangan duniawi tanpa memperhatikan anak adalah aset yang berharga dalam kehidupan dunia dan akhirat. Dari kasus di atas juga tak luput dari peran negara yang kurang dalam mengurusi rakyatnya dan menyejahterakan rakyatnya. Sehingga menyebabkan seorang ibu tergoda untuk melakukan hal keji itu hanya dengan iming-iming uang dari orang yang tidak dikenal itu.


Situasi seperti ini membuat akal sehat tidak lagi digunakan sehingga para pelaku tidak lagi melihat bahwa perbuatannya itu adalah haram. Beginilah kalau sistem kapitalisme yang menjadi pijakan dalam hidup. Setiap orang bebas berbuat. Agama tidak lagi menjadi pegangan dalam kehidupan dan akal sehat serta naluri mereka kalah oleh hawa nafsu. 

Dan lagi, negara yang abai akan rakyatnya, negara tidak mampu memberi rasa aman pada rakyatnya sehingga terpaksa harus melindungi diri sendiri dan keluarganya. 


Hanya Islam yang Mampu Mengembalikan Fitrah Seorang Ibu

Islam adalah agama yang sempurna dimana Islam juga mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Kalaulah kasus ini penyebabnya adalah faktor ekonomi maka dalam Islam negara akan menjamin lapangan pekerjaan untuk para suami. Dengan ini perempuan bisa menjalankan peran utamanya yaitu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Sehingga perempuan bisa optimal dalam menjalankan perannya tanpa terbebani oleh masalah ekonomi keluarga. 

Islam memberikan kedudukan yang sangat mulia bagi para ibu. Mereka adalah pencetak dan pendidik generasi. Kuat atau lemahnya generasi tergantung pada didikan seorang ibu. Islam merupakan seperangkat aturan yang sempurna serta mengatur bagaimana seharusnya menempatkan peran Ibu. Dalam Islam Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya untuk bisa mencetak generasi yang saleh dan salihah. 

Sedangkan tugas kepala keluarga adalah mencari nafkah. Pahala yang mengalir kepada para ayah dan suami yang besusah payah dalam mencari nafkah yang halal untuk keluarganya.
Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw,
"Barang siapa bekerja untuk anak dan istrinya melalui jalan yang halal, bagi mereka pahalanya seperti orang-orang berjihad dijalan Allah." (HR.Bukhari). 

Disamping itu Negara juga harus memastikan seluruh hal yang mendatangkan bibit kerusakan dan sesegera mungkin untuk dihilangkan supaya tidak menjalar ke yang lainnya. Seperti Media, negara benar-benar harus memperhatikan dan menyaring apakah itu sesuai hukum syara atau tidak. Contohnya seperti tayangan-tayangan yang membuka aurat sehingga bisa memicu syahwat. 

Ketika Sistem Islam diterapkan, pasti akan menyelamatkan masyarakat dari berbagai macam kerusakan yang ada. Seperti pornografi, dipastikan Negara tidak akan membiarkan media-media itu masuk melalui media Game Online,Youtube,atau sebagainya. Negara pasti akan memberikan sanksi yang tegas untuk mereka yang melanggar sehingga tidak akan ada yang mengikutinya lagi. 

Demikianlah ketika Sistem Islam diterapkan, semuanya akan bekerja sama dalam meraih Ridha-Nya sehingga tidak ada lagi celah kemaksiatan dan fitrah seorang Ibu juga akan terjaga. Namun, ketika sistem Islam belum diterapkan pasti yang dihasilkan hanyalah kerusakan. Oleh karena itu sudah saatnya sistem Islam diterapkan dalam kehidupan supaya kita semua bisa hidup sejahtera.

Wallahualam bissawab. []

Post a Comment

أحدث أقدم