Oleh Rosmita
Aktivis Dakwah


Maulid Nabi adalah momen yang tepat untuk kita mengingat kembali sosok manusia agung nan mulia yang paling berjasa bagi kehidupan umat Islam dan peradaban. Berkat kegigihan beliau dalam memperjuangkan dan mendakwahkan Islam, Islam masih eksis sampai sekarang. Bahkan Islam pernah berjaya memimpin dua pertiga dunia di bawah naungan daulah.

Mengenal Sosok Nabi 

Nabi Muhammad adalah pribadi yang paling mulia dan memiliki akhlakul karimah. Bahkan sebelum beliau diangkat menjadi nabi dan rasul, kaum Quraisy sudah memberi gelar al Amin. 

Aisyah istri nabi, ketika ditanya bagaimana akhlak nabi? Dia mengatakan bahwa akhlak nabi adalah Al-Qur'an. Dalam hadis lain Aisyah menjelaskan tentang akhlak nabi: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Tidak pernah berlaku keji. Tidak mengucapkan kata-kata kotor. Tidak berbuat gaduh di pasar. Tidak pernah membalas kejelekan serupa. Akan tetapi beliau pemaaf dan pengampun." (HR. Ahmad) 

Bahkan Allah pun memuji akhlak nabi dalam al Quran surat al Qalam ayat 4: "Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung."

Maka pantaslah jika nabi Muhammad SAW menjadi panutan bagi umat Islam, sebagaimana firman Allah SWT dalam al Quran surat al Ahzab ayat 21: "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah."

Rasulullah bukan hanya teladan dalam hal akhlak saja, tapi dalam segala aspek kehidupan. Bagaimana keteguhan Rasulullah dalam menjaga akidah, ketaatan beliau dalam menjalankan syariat, dan kegigihan beliau dalam berdakwah dan memperjuangkan Islam. Semua itu layak diacungi jempol dan wajib diteladani oleh umat Islam. 

Mencintai Nabi 

Mencintai Nabi SAW merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Bahkan seseorang belum dikatakan beriman dengan iman yang sempurna sebelum dia mencintai nabi melebihi cintanya kepada yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda: "Tidak sempurna keimanan seseorang di antara kalian hingga ia mencintai aku daripada kedua orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya."

Orang yang memiliki iman sempurna akan selalu memposisikan cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya pada urutan pertama dibandingkan cintanya kepada manusia lain. Baik cintanya kepada orang tua, suami/istri, anak-anak bahkan dirinya sendiri. 

Bukti Cinta kepada Nabi

Cinta kepada Nabi Muhammad SAW tidak cukup hanya sekadar ucapan pemanis bibir, tetapi harus harus diwujudkan dengan perbuatan. Di antara bukti cinta kepada nabi:

1. Meneladani akhlaknya. 
Siapa pun kamu dan apa pun statusmu, pasti akan menemukan figur ideal yang pantas dijadikan teladan dalam diri Rasulullah SAW. Sebagai seorang suami beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya terhadap istri-istrinya, sebagai seorang ayah beliau adalah ayah yang penyayang dan penuh perhatian kepada anak-anaknya, sebagai pedagang beliau adalah pedagang yang jujur dan tidak pernah berbuat curang, sebagai guru beliau adalah guru yang bijaksana dan sabar dalam mendidik, sebagai seorang pemimpin beliau adalah pemimpin yang adil dan peduli terhadap rakyatnya. Beliau lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, namun keras terhadap orang-orang kafir yang memusuhi Islam.

Untuk itu marilah kita contoh akhlak mulia Rasulullah SAW dan menjadikannya panutan dalam menjalani kehidupan, tidak hanya dalam hal ibadah saja, tetapi dalam bermuammalah dan bernegara. Agar Allah meridhai setiap aktivitas kita dan kita selamat dunia dan akhirat.

2. Mengamalkan sunahnya. 
Dalam Islam sunah ada 3 macam yaitu sunah qauliyah, sunah fi'liyah dan sunah taqririyah. 

Sunah qauliyah diartikan sebagai seluruh perkataan nabi yang didengar sahabat danditeruskan oleh para tabi'in. Misalnya sabda nabi: "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam." (Muttafaq alaih) 

Sunah fi'liyah diartikan segala sesuatu yang mencakup perbuatan yang dilakukan nabi, baik dalam hal ibadah maupun muammalah. Sunah dalam hal ibadah disebut nafilah, meskipun hukumnya sunah, namun tetap berasal dari Allah. Rasulullah hanya beribadah sesuai yang diwahyukan oleh Allah. Contohnya Shalat Dhuha, Shalat Tahajud, Puasa Senin Kamis dll. 

Sunah taqririyah adalah diamnya nabi atas suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabat. Contohnya saat Khalid bin Walid makan daging dhab (sejenis biawak, ia lebih kecil dan tidak buas). 

3. Bershalawat kepadanya. 
"Sesungguhnya Allah dan para Rasul-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al Ahzab: 56) 

Shalawat dari Allah adalah rahmat dan ridha-Nya kepada nabi Muhammad SAW. Shalawat para malaikat adalah doa dan permohonan ampun untuk nabi Muhammad SAW. Sedangkan shalawat dari umatnya adalah doa dan takzim terhadapnya. Jika kita cinta kepada nabi Muhammad, maka banyak-banyaklah bershalawat kepadanya. 

4. Melanjutkan perjuangannya. 
Rasulullah diutus untuk mendakwahkan Islam. Segala cara Rasulullah lakukan. Mulai dari dakwah secara sembunyi-sembunyi, dakwah secara terang-tetangan, thalabun nusrah, hijrah ke Madinah, mendirikan daulah hingga berjihad di medan perang. 

Rasulullah rela mengorbankan hartanya, waktunya, tenaganya, pikirannya bahkan nyawanya untuk memperjuangkan Islam. Semua itu Rasulullah lakukan agar Islam tersebar hingga ke seluruh penjuru bumi, agar syariat Islam bisa diterapakan secara keseluruhan dan agar umat Islam hidup sejahtera di bawah naungan daulah. 

Setelah Rasulullah wafat, para sahabatnya melanjutkan perjuangan beliau dengan satu naungan bernama daulah. Sistem pemeritahannya disebut khilafah dan pemimpinnya disebut khalifah. Berkat perjuangan para sahabat Islam berhasil berjaya selama seribu empat ratus abad lamanya. Dua pertiga dunia berhasil ditaklukan dan menjadi wilayah daulah. Di bawah naungan daulah lahirlah peradaban yang mulia. Daulah berhasil mencetak generasi cemerlang yang tidak hanya faqih fiddin, tapi juga mumpuni dalam bidang sains dan teknologi. Selain itu, daulah juga mampu menciptakan keadilan dan kesejahteraan. Hingga umat Islam maupun non-muslim yang hidup di bawah naungan daulah hidup sejahtera, aman dan tentram. 

Setelah daulah runtuh 100 tahun yang lalu, kehidupan umat Islam berubah menjadi suram. Kosongnya umat Islam dari kepemimpinan Islam menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan. Daulah Islam terpecah belah menjadi lebih dari 55 negara. Umat Islam dijajah secara fisik dan pemikiran. Harta kekayaan umat Islam dikeruk habis-habisan. Umat Islam dijauhkan dari Islam, sehingga menyebabkan krisis di segala bidang, mulai dari krisis akidah, krisis moral generasi, krisis ekonomi dan masih banyak lagi. 

Sudah saatnya umat Islam bangkit dari keterpurukan. Untuk itu mari kita lanjutkan kembali perjuangan Rasulullah, yaitu mengembalikan umat kepada kehidupan Islam. Dengan berdakwah dan berjuang menegakkan daulah. Agar syariat Islam bisa diterapkan dalam seluruh lini kehidupan. []

Post a Comment

أحدث أقدم