Oleh Oktiana
Aktivis Dakwah
Generasi z atau biasa disebut dengan gen z, dimana generasi ini lahir di era modern dengan kemajuan teknologi yang canggih. Generasi z ini lahir pada tahun 1997 sampai 2012 generasi ini harusnya memiliki peran penting untuk membawa suatu perubahan, karena mereka yang lahir pada tahun 1997-2012 sering disebut "Digital native" karena terbiasa menggunakan smartphone, sosial media, dan internet sejak usia dini sehingga perkembangan teknologi yang pesat membuat gen z kreatif dan inovatif ketika mereka membuat konten-kontennya mulai dari gaya hidup, popularitas, pengalaman dan pencapaian.
Namun, pada kenyataannya kondisi gen z saat ini sangat memperihatinkan hal ini disebabkan karena adanya berbagai macam tantangan hidup yang mereka lalui dan mereka tidak mampu menanganinya.
Ketika mereka merasa kurang maka akan muncul suatu kecemasan akan ketertinggalan atau bahkan keterasingan. Mereka terktekan akan tuntutan-tuntutan dalam hidup sehingga para generasi ini sangat mudah menyerah, dan ketika tidak kuat menghadapi kompetisi membuat mereka rentan mengalami depresi.
Dilansir dari Jakarta, Kompas ada remaja yang diduga bunuh diri di area parkir Metropolitan Mall bekasi pada hari Selasa, 22/10/2024. Terlepas dari siapa sosoknya dan apapun motifnya, insiden remaja bunuh diri ini memberikan gambaran adanya masalah kerapuhan pada mental generasi.
Berbagai macam persoalan yang terjadi seperti kasus bunuh diri, hedonisme yang merajalela, konsumerisme, hingga angka pengangguran yang semakin membengkak hal ini menjadi sebuah bukti bahwa generasi saat ini dalam keadaan darurat.
Angka pengangguran di kalangan gen z di Indonesia sebagaimana dilansir di Jawapos (23/10/2024), telah mencapai titik kritikal, dengan 9,9 juta orang, atau sekitar 22,25 % dari total penduduk usia 15-24 tahun, masih belum memiliki pekerjaan yang stabil.
Akibat ketiadaan pekerjaan yang layak ini, sehingga menimbulkan krisis kesehatan dimana banyak orang-orang yang depresi atau bahkan mengakhiri hidupnya.
Selain itu, gen z juga terjebak arus gaya hidup yang rusak, mulai dari game online, judi online (judol), seks bebas, konsumerisme, hedonisme dan FOMO.
Kapitalis Merusak Generasi
Banyak sekali persoalan-persoalan yang merusak generasi z ini mulai dari, pengangguran, UKT mahal, kekerasan seksual, bullying, dan masih banyak lagi. Kasus seperti ini menjadikan gen z depresi atau bahkan sampai bunuh diri, ini disebabkan karena beratnya beban dalam hidup, ditambah lagi masyarakat dan negara yang enggan menerapkan akidah Islam akibatnya gen z makin jauh dari agamanya, iman mereka lemah, mereka tidak punya sandaran yang kuat kepada agamanya dan juga Allah sehingga mereka lebih memilih jalan yang tidak di ridhoi Allah yaitu dengan cara mengakhiri hidup mereka dengan itu mereka akan merasa bebas dari masalah-masalah yang dihadapi.
Hal ini disebabkan karena negara masih menerapkan sistem kapitalis, dimana sistem ini memisahkan agama dari kehidupan. Aturan yang mereka buat adalah aturan yang rusak, aturan-aturan ini berasal dari pemikiran manusia yang mana fitrah manusia itu lemah, serba kurang dan terbatas sehingga menghasilkan aturan yang rusak, halal dan haram bukan lagi sebagai standart melainkan manfaat, materi dan kepentingan yang mereka jadikan standart.
Maka sudah jelas bahwa sistem ini memandulkan potensi para generasi muda sebagai agen perubahan. Demokrasi menjauhkan generasi dari perubahan hakiki dan Islam kaffah, padahal hanya dengan sistem Islam umat dan generasi akan selamat. Kapitalis telah membajak potensi para pemuda hanya sekedar untuk menopang sistem ekonomi kapitalis, mengikuti arahan Barat melalui dunia pendidikan yang berbasis kerja dan mengejar materi.
Akibatnya generasi kehilangan pemikiran kritis, gen z tidak peduli akan urusan agama dan akidahnya serta nasib kaum muslimin diseluruh negeri, gen z benar-benar sudah terlelap tidur dengan tipuan palsu yang dibuat oleh barat. Generasi tidak faham akan perubahan hakiki yang menyelamatkan generasi dan umat manusia yaitu perubahan secara mendasar yaitu Islam kaffah.
Generasi Z Butuh Wadah untuk Membina Mereka Secara Sahih
Generasi z harusnya memiliki modal besar bagi agen perubahan, termasuk membangun sistem kehidupan yang shahih. Potensi yang luar biasa sangat dibutuhkan untuk mengembalikan peradaban yang mulia yaitu peradaban Islam dimana peradaban ini pernah memimpin 13 abad lamanya dan semua umat mulia saat peradaban ini memimpin. Apalagi Indonesia yang banyak para generasinya hal ini bisa menjadi modal untuk menjadikan para generasi ini sebagai agen of change.
Generasi muda adalah kunci kebangkitan dimana untuk menuju sistem Islam tidak bisa diisi dengan generasi yang rapuh tetapi harus tangguh. Untuk itu Islam akan memberikan mereka arah beserta tujuan yang jelas. Dalam Islam generasi akan dibina mengenai akidah Islam.
Selanjutnya para generasi ini harus gabung pada jamaah dakwah yang meneladani metode dakwah Rasulullah saw. Proses pembinaan ini tentunya tidak instan sehingga benar-benar akan menghasilkan para pengemban dakwah yang siap menghadapi segala ombak dan duri yang menghalangi dakwah.
Saat pembinaan generasi akan dibekali dengan tsaqafah Islam yang benar-benar matang, sehingga akan mempengaruhi pola pikir dan pola sikap pada generasi untuk menjadi pengemban dakwah yang tangguh dan mukhlis.
Maka dari, itu gen z sangat membutuhkan partai yang mampu membina mereka secara sahih yang mendorong para gen z ini unggul mempunyai kepribadian Islam, yang akan membela Islam.
Wallahualam bissawab.
إرسال تعليق