Oleh : Tati Ristianti


Anak-anak adalah anugerah dari Allah SWT, yang diberikan kepada orang tuanya sebagai amanah, untuk dipelihara, dididik dan dibina agar berkualitas dan tangguh bahkan di dalam al-Quran surat al-Kahfi ayat 46, dikatakan di dalamnya sebagai perhiasan hidup.

 الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَوٰةِ الدُّنْيَا ۖ 
(Harta dan anak anak adalah perhiasan kehidupan dunia)

Untuk itu kita patut bersyukur atas nikmat Allah berupa telah  dititipkannya amanah anak-anak kepada kita. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan mengasuh dan mendidik mereka berlandaskan fitrah dan kasih sayang,  serta terikat dengan syariatNya. 

Namun sungguh disayangkan,  hal tersebut tidak bisa dirasakan oleh balita malang ini, sebut saja ZNL(2,5) yang tewas mengenaskan ditangan ibu kandungnya NP (21).  Peristiwa itu terjadi pada tanggal 18 Oktober 2019 lalu di rumah kontrakan pelaku di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pelaku melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya sendiri pada saat suaminya sedang bekerja.

ZNL(2,5) digelonggong air galon hingga tewas oleh ibu kandungnya (NP).  NP melakukan hal tersebut secara terus menerus selama sekitar 20 menit. Korbanpun mengalami muntah hingga akhirnya meninggal. NP mengaku menyiksa anaknya lantaran stres diancam akan diceraikan oleh sang suami apabila anak nya ZNL dalam kondisi kurus tidak bisa gemuk. NP menjadi tertekan sehingga mengambil jalan pintas untuk 'menggemukkan' anaknya dengan cara di gelonggong air minum segalon, pikirnya setelah isi akan terlihat gemuk. Sungguh manusia ini telah tercabut hati nuraninya dan jatuh pada derajat lebih rendah daripada binatang. Dia lupa hukum asal perempuan adalah sebagai ibu dan pengatur rumah dan itu adalah kehormatan yang harus dijaga.

Pada saat ini semakin banyak perkawinan dan kehidupan keluarga yang tidak bahagia, terpecah dan tidak mampu menjalankan fungsinya, akan  mendorong gejolak emosional yang besar bagi semua yang terlibat, dampak dari semua itu tentu anak anaklah yang menjadi korban. Puluhan kasus ibu membunuh anaknya adalah bukti makin hilangnya naluri keibuan dari seorang perempuan akibat dari tekanan dan beban kehidupan di bawah naungan sistem kapitalisme liberal.

Hidup dalam sistem kapitalis liberal jelas telah menyebabkan beban hidup yang semakin berat.  Beban ekonomi yang semakin sulit,  dekadensi moral yang semakin tampak dan egoisme individualis yang semakin menonjol, ditambah lagi peran negara yang abai dalam mengurusi masalah umatnya semakin menambah beban berat kehidupan. 

Karena itu penting sekali hadirnya peran Negara untuk memberikan perhatian serius untuk mengatasi krisis keluarga ini dan menyelamatkannya dari kehancuran.  Negara harus mengambil peran dalam memberikan jaminan terhadap kesejahteraan perempuan. Yang pada saat ini peran tersebut telah diabaikan,  negara telah berlepas diri untuk mengurusi rakyatnya. Para perempuan dibiarkan berusaha untuk mengurusi dirinya sendiri dengan bekerja, namun bagi yang tidak mampu bekerja, tak ada satu solusi pun yang bisa diberikan oleh negara untuk menjamin kebutuhan hidupnya sebagai ibu pendidik generasi.

Inilah sistem sekuler kapitalis yang tidak punya mekanisme dalam menjamin kebutuhan pokok warga negaranya. Semua diserahkan kepada individu-individu masing-masing, sistem ini tak peduli apakah warganya kelaparan atau kesakitan, apakah para suaminya bekerja atau tidak, apakah istri dan anak-anaknya tercukupi kebutuhannya atau tidak, apakah keluarga itu mampu menjalankan fungsinya atau tidak. Seolah institusi keluarga bukan tanggung jawab sebuah Negara.

Oleh karena itu siapapun kita marilah bersama-sama untuk membulatkan tekad menyatukan tujuan dalam menghadapi segala rintangan, demi keridhaan Allah, demi penerapan hukum-hukum Allah, demi di terapkannya Syariah Islam, agar jiwa, harta, akal sehat, dan nyawa tetap terjaga. Semua itu hanya bisa terwujud ketika Islam diterapkan secara kaffah dalam naungan Khilafah Islam.  keluarga yang kuat serta ideologis hanya akan terwujud melalui metode yang sesuai dengan tuntunan syariah Islam dan didukung penuh tentunya oleh sistem politik Islam di dalamnya.

Wallahu'alam bishawab.


Post a Comment

أحدث أقدم