Oleh :  Chori Surya Dewi


Tim Internasional Monetary Fund (IMF) yang dipimpin oleh Thomas Helbling melakukan diskusi virtual mengenai perekonomian Indonesia. Dalam diskusi itu IMF memberikan beberapa peniaian positif mengenai perkembanggan ekonomi di indonesia, terutama soal beberapa kebijakan seperti UU Cipta Kerja dan bergabungmya Indonesia dalam fakta perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Selain itu IMF memiliki prediksi laju ekonomi kedepan. “Indonesia merespon dengan paket kebijakan berani, komprehensif, dan terkoordinasi untuk mengatasi kesulitan sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19. Intervensi kebijkan tepat waktu membantu menjaga stabilitas keuangan makro dan eksternal periode tekanan pasar global.”

“Omnibus Law tentang penciptaan lapangan kerja membantu menurunkan hambatan untuk investasi dan meningkatkan produktivitas. Penerapan RCEP akan memperkuat manfaat bagi Indonesia. Prospeknya positif bisa membangun pemulihan ekonomi pada paruh tahun 2020. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dari pemerintah pada tahun 2020 minus 1,7% hingga -2,2% dan jauh lebih rendah dengan perkiraan sebelumnya. 

Lembaga dunia ABD juga memperkirakan pertumbuan ekonomi berkisar -2,2%. Sedangkan bank dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi bercokol pada kisaran minus 2,2%. 
Berbagai dampak yang terjadi akibat wabah covid-19 ini menyasar semua sektor lini kehidupan, terutama sektor ekonomi. 

Dari awal munculnya wabah ini Indonesia dirasa tidak siap untuk menangani lebih lanjut dan tidak bisa memperkirakan sampai kapan wabah covid-19 akan menyerang negara. Mulai dari kebijakan lockdown yang terlambat guna menghentikan laju masuk keluarnya orang asing didalam negeri menjadikan wabah ini semakin kronis dari waktu kewaktu. 

Tetap dibukanya tempat wisata dengan alasan itu merupakan sumber pendapatan utama ekonomi di Indonesia. Tempat ibadah ditutup, sedangkan pasar/mall tetap beroperasi dan lagi-lagi karena alasan sumber utama pemasukan negara. Sehingga banyaknya korban yang berjatuhan dan itu menandakan bahwa negara tidak bisa mengcover menyeluruh/ melakukan proteksi yang maksimal kepada rakyatnya. Hingga detik ini covid-19 masih bertahan dan akan sulit untuk hilang.

Kebijakan yang diberlakukan tidaklah memberikan efek positif pada kehidupan rakyat. Indonesia langsung tergoncang dengan adanya wabah ini. Mulai dari sektor kesehatan yaitu kurangnya fasilitas yang memadai, kuarngnya APD yang dipergunakan oleh tenaga kesehatannya. Pemberitaan media mengenai covid-19 sangat mengerikan dan membuat rakyat ketakutan hingga parno untuk bersosialiasi. Memang diketahui saat ini semakin meningkatnya jumlah korban wabah membuat masyarakat meminimkan aktivitasnya.

Pada sektor pendidikan pun juga terkena dampaknya. Belajar daring membuat murid, guru bahkan oang tua kerepotan dan kebingunan. Karena kebijkan ini tidak dibarengi dengan pelaksanaan yang memudahkan bagi murid,orangtua maupun guru, bukan malah memberikan masalah baru. Adanya kasus bunuh diri murid, menganiaya anaknya karena tidak bisa terjalinnya komunikasi yang baik diantara keduanya. Tiidak sedikit orang tua yang mengeluh dengan keadaan pembelajaran saat ini. 

Kebijakan yang selalu berganti-ganti malah membuat negara semakain terpuruk. Adanya demo ditahun 2020 kemarin akibat disahkannya UU Ciptaker (Omnibus Law) disaat wabah masih berlangsung, para pengusa dengan teganya mengesahkan UU yang sangat tidak berpihak pada buruh dan hanya berpihak pada para investor. Dan hal itu diperkirakan pada tahun 2021 ini ada harapan dengan adanya para investor yang ramai-ramai masuk dapat menumbuhkan laju pertumbuhan perekonomian negara. 

Memang akan ada lapangan pekerjaan baru dan banyak, akan tetapi ini menjadikan Indonesia tidak lagi berdaulat dan bergantung pada asing. Siapa yang bermodal dialah yang berkusa. Dengan adanya investor ini akan semakin massif masuknya pemikiran barat di Indonesia. Dan memang itulah merupakan salah satu tujuan mereka guna menekan pemikiran Islam pada rakyat Indonesia yang kebanyakan muslim. Tidak akan bisa terhindarkan lama-lama ajaran islam akan tergeser dari kehidupan umat dan semakin menjauhkan umat darinya, sehingga dengan leluasa Barat bisa menguasai peradapan dunia. 

Perkiraan laju pertumbuhan yang diproyeksikan oeh pemerintah dan lembaga maupun bank dunia itu semua hanya bisa diungkapkan dengan angka belaka, akan tetapi fakta yang ada sekarang bertolak belakang dengan itu semua. Berjalannya kebijakan saat ini yang diberlakukan pada masyarakat tidak efektif dalam menurunkan angka penyebaran virus dan penghentian kasus. Semkain hari semakin mengalami kelonjakkan disetiap daerah diberbagai wilayah Indonesia. 

Segala kebijakan pemerintah dirasa tidak bisa mengentaskan problem umat saat ini. Karena semua dibuat berlandaskan asas manfaat. Jika bermanfaat pada penguasa ya akan diberlakukan jikalau tidak membawa keuntungan pada mereka ya tidak akan ditetapkan. 

Asas manfaat ini sebagai dasar dalam pengambilan keputusan guna kekuasaannya tetap ditangan meraka tanpa melihat dampak atau resiko yang akan muncul dikalangan rakyat. Itulah buah dari sistem kapitalisme dengan pemikiran sekulernya dengan memikirkan keuntungan yang menjadi landasan berfikirnya dan serta merta berusaha menjauhkan agama dari kehiduan karena agama merupakan candu dan akan menghambat kemajuan dalam berpikir.

Pada zaman Khulafaur Rosyidin juga pernah mengalami yang namanya wabah dan sangat berbeda sekali penanganan yang dilakukan oleh sistem islam. Saat pertama kali wabah muncul langsung dilakukan kebijakan lockdown bagi wilayah yang terkena. Lalu memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi yang terkena wabah, mulai dari pengobatan maupun vitamin segala cara dilakukan agar wabah tidak menyebar semakin luas. Selain itu diberikan pemenuhan kebutuhan pangan dan konsumsi yang bergizi bagi yang terkena wabah. 

Sedangkan dalam sektor ekonomi tidak akan mengalami masalah karena diluar wilayah lockdown masih bisa beraktivitas seperti sebelumnya karena merka aman dari virus. Jadi negara akan tetap melakukan aktivitas perekonomiannya. Sehingga negara tidak akan mengalami resesi atau kerugian yang banyak hingga sampai berhutang seperti Indonesia saat ini. 

Begitulah sistem Islam denagn segala kesempurnaannya bisa mengatasi berbagai problem umat terutama masa wabah seperti ini yang merupakan ujian dari Allah. Sistem islamlah yang hanya bisa menjadikan pemimpin berupaya semaksimal mungkin dalam penjagaan umat karena dia tahu bahwa semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama