Oleh. Ummu Aulia 
Muslimah Peduli Bangsa


Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengklaim bahwa negara selama ini tak pernah menutup mata soal skandal para elite di negeri ini.

Hal itu ia sampaikan merespons ekonom Faisal Basri yang memprediksi rezim Joko Widodo akan ambruk secara moral sebelum 2024 karena mayoritas elite di lingkaran pemerintahan sudah tidak bisa menutupi skandal-skandal yang telah dilakukan.

Selain itu, Faldo memaklumi bahwa Faisal Basri sebagai seorang ekonom pasti memiliki argumentasi sampai mengatakan demikian. Namun, pemerintah selama ini selalu mendengarkan masukan dari berbagai pihak. (cnnindonesia.com, 30/1/2022).

Demokrasi Kapitalis Biang Kehancuran Negeri

Perlu disadari di balik kebijakan rusak dan zalim, hingga hilangnya moral kepemimpinan yang dilakukan penguasa adalah cacat bawaan dari sistem sekuler demokrasi. Betapa rusaknya sistem ini mengatur kehidupan manusia. Sistem ini merupakan buatan manusia yang katanya segala sesuatunya itu dari rakyat dan kembali ke rakyat. Menganggap suara rakyat adalah suara Tuhan, namun faktanya sistem ini abai dengan suara rakyat bahkan lebih mengutamakan kepentingan pribadi maupun kepentingan oligarki.

Bahkan sistem demokrasi ini dijadikan tameng atau tempat bersemayamnya kapitalisme. Di dalam sistem ekonominya, kapitalisme memberikan kebebasan penuh kepada semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Setiap individu memiliki hak penuh mengambil manfaat atas harta atau kekayaan sebagai alat produksi dan menguasainya.

Aroma kapitalisme ini semakin terasa baik dari dalam maupun luar. Para kapitalis ini tidak segan-segan melakukan aksi penjajahannya di atas negeri-negeri yang memiliki wilayah strategis, salah satunya Indonesia yang memiliki  sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang melimpah dan terkenal dengan sebutan gemah ripah loh jinawi.

Dari sinilah kenapa mayoritas elite pemerintahan dalam negeri tidak akan bisa menutup-nutupi lagi  skandal yang telah dilakukan bahkan skandalnya semakin besar. Ternyata para oligarki yang memilih penguasa duduk di kursi kekuasaan, yang pada akhirnya melahirkan politik balas budi. Dan pada akhirnya rakyat menjadi sasaran tumbal sistem ini. Penguasa negerilah yang menyalahgunakan kekuasaannya dengan berbagai kebijakan ugal-ugalan untuk memeras rakyatnya sendiri, dan ini merupakan salah satu contoh bentuk ancaman kehancuran yang terjadi.

Di sisi lain terjadi krisis multidimensi yang sulit disembuhkan, seperti penguasaan aset-aset negara oleh asing, semakin merajalelanya serangan ideologis, politik, dan ekonomi oleh negara lain, hilangnya identitas jati diri anak bangsa, gurita korupsi yang semakin akut, hingga pengikisan terhadap akidah akibat agama telah dikesampingkan serta diganti dengan nilai-nilai sekuler liberal dan individualis. Hal ini merupakan impian barat dalam menanamkan nilai-nilai ideologi mereka kepada masyarakat.

Tidak akan ada kebaikan dalam sistem ini sedikit pun, meski ada upaya untuk mengobatinya selama penguasa ada dalam genggaman sistem demokrasi sekuler kapitalis.

Sistem Khilafah Cegah Kehancuran

Tidak ada sistem yang layak kecuali dengan kembali kepada sistem Islam dalam naungan Khilafah. Sistem kepemimpinan Khilafah sesuai dengan syariat. Arah perpolitikan senantiasa berpihak kepada rakyat yang bertujuan mengurusi dan melindungi rakyat.

Abdullah bin Umar mengatakan, Rasulullah saw. berkata, "Ketahuilah bahwa setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang pemimpin umat manusia adalah pemimpin bagi mereka dan ia bertanggung jawab dengan kepemimpinannya atas mereka." (HR Abu Dawud).

Watak kepemimpinan ini sudah nyata terbukti dalam Khilafah ketika dipimpin oleh seorang Khalifah yang rela memanggul gandum demi kepentingan rakyatnya. Ia tak mau memikul beban tanggung jawab kelak di akhirat.

Hanya dalam Khilafah, watak kepemimpinan ini bisa terwujud kembali, yakni dengan mencampakkan sistem demokrasi sekuler dan kembali kepada sistem Islam yang merupakan alternatif serta langkah preventif untuk mencegah kehancuran negeri. Wallahu a'lam bissawab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama