Oleh Nurul Bariyah
Ibu Rumah Tangga dan Member AMK

Hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia mengalami pasang surut. Hal ini dipicu oleh berbagai masalah  diantaranya peristiwa bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002, perebutan Irian Barat, juga tertangkapnya gembong narkoba yang berkewarganegaraan Australia di Indonesia dengan hukuman berupa hukuman mati dan juga keterkaitan Australia dalam pemberontakan warga Papua yang ingin memerdekakan dirinya. Australia menjadi negara yang memberikan suaka kepada para pengungsi Papua. Ini menyebabkan pemerintah Indonesia menjadi tersinggung. Australia sebagai negara terdekat dengan Papua merasa bahwa Papua lebih baik merdeka dari Indonesia. 

Kunjungan perdana menteri baru Australia Anthoni Albanese, dijadwalkan akan datang pada tanggal 5 juni - 7 juni 2022, dan akan bertemu presiden Joko Widodo pada tanggal 6 Juni 2022. Melihat hubungan yang pernah tidak baik, patut dipertanyakan maksud kedatangan perdana menteri baru itu ke Indonesia. Dalam akun miliknya, Albanese mengatakan akan melanjutkan diskusi tentang kemitraan antar kedua negara, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan. Direktur Asia TImur dan Pasifik Kementrian Luar Negeri Santo Darmasumarto, dalam jumpa pers Kamis (2/6/2022) mengatakan bahwa Kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan Australia banyak membahas isu-isu keamanan, kerjasama demokrasi, dan sebagainya. (okezone.com, 03/06/2022)

Indonesia merupakan negara yang multi kerjasama terutama hubungan dengan negara tetangga. Namun faktanya, pemerintah kurang memperhatikan prinsip-prinsip hubungan dengan negara luar. Bukan hanya sekadar mementingkan keuntungan dari hasil kerja sama dengan negara lain akan tetapi bagaimana agar keamanan dan kenyamanan rakyat tetap terpelihara dari adanya hubungan bilateral  tersebut. Contohnya Austalia, sudah jelas-jelas mereka memiliki satu tujuan tersembunyi dalam menjalin hubungan dengan Indonesia.   

Jika ditelisik  masalah Papua menjadi bukti, bagaimana Australia tidak menghargai Indonesia sebagai negara tetangga. Mereka menginginkan Papua merdeka dan lepas dari Indonesia agar dapat mereka kuasai untuk menjadi sekutu Barat.

Seharusnya pemerintah Indonesia tidak boleh lengah dan tetap waspada terhadap Australia. Tentunya dengan bersikap tegas dan memiliki prinsip-prinsip dalam hubungan kerjasama. Yakni dengan  Menentukan batas-batas apa yang harus dijaga agar tidak merugikan keselamatan dan kesatuan negara Indonesia.

Sebagai negara kesatuan, seharusnya pemerintah dapat menjaga integritas kesatuan tiap-tiap daerah bawahannya. Menyelesaikan tiap masalah dalam negeri secara baik, agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Ibarat pepatah no free lunch, tidak ada makan yang gratis. Sebaik-baiknya asing mereka pasti memiliki misi dan tujuan masing-masing, seperti juga Australia. Kita tidak boleh lengah menghadapi ini karena akan berakibat kesatuan negara kita menjadi tercerai berai.

Hubungan Luar Negeri Dalam Daulah Islam

Dalam Islam, politik luar negeri khilafah memiliki enam hal yang mempunyai kekhasan antara lain : asas, metode, cara pengembangan, pelaksanaan politik luar negeri, pandangan terhadap negara lain serta hubungan dengan lembaga Internasional.

Asas politik, Islam tidak mengenal pemisahan antara negarawan dan rohaniawan. Sehingga seorang negarawan harus mencerminkan dan melaksanakan nilai-nilai keislaman dalam aktivitasnya. Dan seorang rohaniawan atau ulama harus mengawasi kehidupan bernegara, karena asas politik dalam dan luar negeri adalah akidah Islam.

Tujuan politik luar negeri Daulah Islam yaitu menyebarluaskan risalah ke seluruh penjuru dunia, dan asas dalam setiap bidang yang dijalin adalah dakwah Islam. Jadi dalam kerjasama bidang apa pun semua aturan memakai hukum dan syariat Islam, seperti perdagangan, ekonomi, keamanan, dan lain sebagainya.

Daulah Islam akan menerapkan thariqah dalam politik luar negeri yaitu metode dakwah dan jihad. Jihad ditujukan untuk menyingkirkan para penguasa yang zalim dan juga institusi pemerintah yang menghalangi dakwah Islam.

Dengan demikian, maka dakwah Islam akan sampai pada rakyat untuk diajak memeluk Islam dengan cara yang baik tanpa paksaan dan tekanan. Dengan demikian akan semakin luas penyebaran Islam di seluruh penjuru dunia. Islam sebagai agama penebar rahmat bagi manusia yang Rahmatan Lil 'alamin yaitu Rahmat bagi seluruh alam yang akan menerangi dari kegelapan dan menghapus  kezaliman.

Walhasil hanya melalui sistem Islam saja kita akan mendapatkan pemimpin yang tegas dalam menjaga kesatuan negeri ini. Hubungan luar negeri ini dilakukan penuh dengan kewibawaan, independen dan senantiasa diliputi kewaspadaan. 
Wallahu a'lam bishawab.

Post a Comment

أحدث أقدم