Oleh. Rini Nur Adniatini
Pemerhati Remaja 


Pemuda adalah harapan bangsa. Seperti apa yang dikatakan oleh Bung Karno dalam pidatonya pada saat Hari Sumpah Pemuda tahun 1956: “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan Ku guncangkan dunia.” Begitu besar peran pemuda terhadap perubahan bangsa bahkan dunia. Masa muda adalah masa pencarian jati diri, memiliki rasa ingin tahu yang besar, kondisi jiwa yang belum stabil, mudah terpengaruh dan meniru gaya hidup di sekelilingnya sehingga menjadi sasaran empuk musuh–musuh Islam. 

Fakta pemuda saat ini sangat miris, pemuda identik dengan tawuran, pergaulan bebas, narkoba dan lain sebagainya seperti yang dilansir dari Liputan6.com, 17 September  2022, 23:05 WIB. 4 pelaku pemerkosaan remaja 13 tahun di Hutan Kota, Jakarta Utara, rata–rata berusia 12 sampai 14 tahun. 

Belum lagi berita mencengangkan yang terjadi di Bandung banyak pemuda di sana yang terinfeksi virus HIV/AIDS. (Okezone.com, 27/08/2022) 

Ada juga berita tentang seorang pemudi yang nekat menyuntikan virus HIV AIDS ke dalam tubuhnya sendiri sebagai bukti cinta kepada kekasihnya. (Kompas.com, 12/08/2022)

Itulah sebagian potret pemuda masa kini yang terjadi di Indonesia, bagaimana dengan fakta pemuda di belahan dunia lain? Ada apa dengan pemuda saat ini? Mengapa mereka justru menjadi perusak peradaban? Seharusnya merekalah pembangun peradaban. Tentu saja hal ini wajar terjadi  dalam sistem kapitalisme yang menganut kebebasan. 

Para pemuda dibiarkan bebas melakukan sesuatu sesuai hawa nafsunya terlebih negara justru memfasilitasinya seperti maraknya drama Korea di Indonesia, para artis yang mempertontonkan hedonisme serta hukum yang berlaku tidak membuat jera. 

Belum lagi faktor lingkungan di masyarakat yang rusak bak jamur di musim hujan tumbuh subur, seperti budaya pacaran menjadi lumrah, pemuda yang tidak pacaran dikatakan aneh dan orang tua justru mendukung anaknya untuk berdua-duaan dengan yang bukan mahram, dibiarkan anak untuk keluar rumah pergi dengan pacarnya atau dibiarkan mereka berdua-duaan  di dalam rumah. 

Padahal Allah SWT melarang seseorang yang bukan mahram berdua-duaan. Allah SWT berfirman :
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS.Al-Isra: 32)

Islam sebagai solusi 

Islam mampu melahirkan generasi –generasi cemerlang yang berhasil menemukan penemuan–penemuan pada berbagai bidang seperti Imam Syafi'i, Maryam Astrolobi, Aljabar, Ibnu Sina dan masih banyak lagi. Pada masanya, Rasulullah saw. membina banyak pemuda seperti Ali bin Abi Thalib pada usia 8 tahun, Arqam bin Abi Arqam usia 16 tahun, Utsman bin Affan pada usia 17 tahun dan masih banyak lagi. Salah satu yang terkenal yang melahirkan banyak Hadis di usia yang masih sangat muda, yaitu Aisyah binti Abu Bakar beliau adalah pemudi binaan Rasulullah saw. sekaligus sebagai Ummul Mukminin yang berhasil menyumbangkan Hadis sebanyak 242 Hadis. 

Pemuda muslim harus mampu merubah peradaban menjadi peradaban mulia, menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunah sebagai  pegangan. Marilah pemuda Islam kita bangkit jadilah pemuda yang beriman, melakukan banyak amal shalih, saling mengingatkan dalam kebaikan, selalu menjaga diri dari yang diharamkan Allah, terus menerus melakukan kebaikan dan perbaikan diri, rajin mengkaji Ilmu terlebih ilmu Islam, berkumpul bersama orang–orang shalih dan berislam secara sempurna. 
Wallahualam  bissawab. []

Post a Comment

أحدث أقدم