Oleh. Tutik Haryanti 
Pemerhati Sosial dan Member Akademi Menulis Kreatif (AMK)


Pemuda merupakan aset berharga yang akan menjadi "agent of change" (agen perubahan) suatu peradaban mulia nan gemilang. Dengan semangat dan disertai jiwa mudanya yang membara. Maka, pemuda sangatlah penting dilibatkan dalam menghasilkan karya nyata demi kemajuan dan pembangunan sebuah bangsa.

Namun, mirisnya yang terjadi dengan generasi saat ini, tidak sesuai dengan ekspektasi harapan negeri. Banyak pemuda, mengalami kerusakan moral dan kehilangan jatidiri. Seperti yang terjadi baru-baru ini, seorang pemuda yang nekad stop truk yang sedang melintas di daerah Exit Tol Gunung Putri Bogor. Alhasil, pemuda tersebut tewas ditempat. Diduga, pemuda tersebut nekad melakukan tindakan yang berbahaya ini, hanya demi sebuah konten. (Republika, 15/1/2023)

Begitupun dengan maraknya tawuran yang terjadi di kalangan remaja dan pelajar. Tentu hal ini semakin menambah potret buram nasib generasi. Sebagaimana yang terjadi di kawasan Cibinong, Bogor 25/01/2023. Ada sebanyak 21 pelajar lengkap dengan senjata tajam ditangkap oleh polisi. Menurut pernyataannya, mereka akan melakukan aksi tawuran sesama pelajar yang berada di daerah tersebut. Kasus tawuran serupa juga banyak ditemukan di daerah-daerah lainnya.

Masih banyak lagi kerusakan moral yang sudah menjangkiti generasi hari ini. Seperti perzinaan, mabuk-mabukan, narkoba, dan maraknya tindak kriminalitas,  sampai pada pembunuhan. Mengapa kerusakan pemuda makin hari makin marak?Apa yang melatarbelakangi tindakan buruk tersebut, sehingga meresahkan masyarakat?


Karakter Pemuda

Sesungguhnya pemuda memiliki jiwa yang energik (semangat), kreatif, inovatif, serta gigih dalam memperjuangkan sesuatu. Rasa yang bergelora dalam dada, membuat mereka ingin menunjukkan eksistensi dan jatidirinya. Bagi pemuda cerdas tentunya akan membangun visi dan misi yang jelas dan terarah untuk masa depannya. Bila visi dan misi tersebut sesuai dengan tuntunan syariat Islam, maka akan menghasilkan sebuah karya yang berkualitas. Karena setiap langkah yang diambil selalu mengedepankan nilai agama. Hal ini akan menjadi kebanggaan dan patut mendapatkan apresiasi. Apalagi karya yang dihasilkannya untuk kebaikan dan kepentingan umat. 

Namun sayangnya,  generasi saat ini cenderung menyukai sesuatu yang sifatnya instan (negatif).  Mereka tidak mau bersusah payah, lebih  memilih cara yang mudah, cepat dan hasilnya pun banyak. Aktivitas mereka tidak bersandar aturan Islam, sehingga tidak akan  memperhatikan baik buruknya bagi diri sendiri maupun lingkungan. Akhirnya muncullah pemuda-pemuda rusak, bermental lemah, yang jauh akan visi dan misi dalam hidupnya. 


Kesalahan Sistem

Kerusakan pemuda disebabkan dari sistem Sekularisme-Kapitalisme yang diterapkan di negeri ini.Terpisahnya agama sebagai aturan kehidupan, membuat generasi berbuat berdasarkan akal dan nafsunya sendiri. Perbuatan mereka terkadang di luar nalar, hingga lupa akan bahaya yang mengancam jiwanya. Pun mereka bertindak hanya berazaskan manfaat sekedar hanya mengejar materi semata. Tanpa mengindahkan halal maupun haram menurut syariat-Nya.

Sistem ini pun telah merusak di semua lini kehidupan. Banyaknya anak-anak putus sekolah, tawuran kalangan pelajar dan tindakan kriminalitas, akibat abainya negara terhadap perkembangan generasi muda. Negara tidak memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik. Sulitnya ekonomi dan mahalnya biaya pendidikan pun membuat mereka tak mampu mengenyam pendidikan secara maksimal. Terpaksa mereka harus putus sekolah, dan akhirnya menjadi sampah masyarakat. 

Sekolah juga lebih banyak memberikan pelajaran sekadar duniawi, namun tidak memahamkan pentingnya ilmu untuk akhirat nanti. Sehingga mereka hanya menjadi budak-budak korporasi, yang jauh dari nilai akidah Islami. Gaya hidup hedonis yang diadopsi dari budaya Barat, dengan kebebasannya juga membuat mereka berbuat sesuka hati. Yang penting hasratnya terpenuhi, untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan diri. Walau harus berbuat kriminalitas pun dilakoni. Beginilah sistem rusak ini, menjadikan pemuda hidup tanpa visi dan misi. Lantas masihkah akan dipertahankan di negeri ini?


Islam Mengutamakan Pemuda

Jiwa-jiwa para pemuda hari ini akan sangat jauh berbeda , apabila negara menerapkan Sistem Islam yang lahir dari Sang Pencipta. Sistem yang sempurna dan paripurna dalam mengatur seuruh kehidupan manusia. Dalam sistem ini, negara sangat mengutamakan betapa pentingnya perkembangan pemuda. Karena pemuda akan menjadi tonggak peradaban bagi kemajuan bangsa. Maka dari itu Negara akan memberikan pelayanan terbaiknya, terutama dalam dunia pendidikan. Agar pemuda memiliki tujuan dan prinsip hidup yang dilandasi ketakwaan kepada Allah Swt.

Pendidikan akan diberikan secara gratis kepada seluruh umat. Baik muslim maupun non muslim. Kurikulum pengajaran akan berbasis Akidah Islam, sehingga menguatkan keyakinan dan ketundukan umatnya kepada Allah Swt. Negara menyediakan kebutuhan untuk menunjang perkembangan berbagai ilmu. Baik ilmu agama, sains, teknologi dan yang lainnya. Sehingga nantinya akan lahir ulama-ulama besar dan juga para ilmuwan yang sangat bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

Negara juga akan terus mengawal para pemuda agar tidak berbuat kemaksiatan. Dengan menciptakan masyarakat yang saling peduli, untuk saling beramar makruf nahi mungkar. Negara juga akan memberlakukan sangsi tegas yang berefek jera, kepada pemuda yang melakukan pelanggaran dan menyimpang dari ajaran Islam.


Khatimah

Dengan demikian akan lahirlah para pemuda yang berpotensi, berakhlakul karimah, tangguh, dan tentunya memiliki visi dan misi untuk kehidupan dunia dan juga di akhirat nanti.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ شَابٍّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ
Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shabwah (kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran). [HR. Ahmad]
Wallahualam bissawab. []

Post a Comment

أحدث أقدم