Oleh Arda Sya'roni 


'No pain no gain’ sepertinya sudah tidak asing di telinga kita, bukan? Yup betul sekali istilah ‘no pain no gain’ ini dipakai sebagai slogan salah satu iklan di tv. Tapi tahukah anda apa arti slogan tersebut? Saya tidak membahas tentang makna di iklan tersebut karena ini memang bukan promosi iklan. 

Dalam kamus bahasa Inggris ‘no pain’ bermakna tak ada sakit sedang ‘no gain’ bermakna tak ada untung. Dengan demikian makna yang terkandung di dalamnya adalah ‘tanpa pengorbanan takkan ada keberhasilan’.

Dalam pepatah Indonesia mungkin istilah 'no pain no gain' ini sesuai dengan "Berakit-rakit ke hulu berenang-renang kemudian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Selaras dengan slogan no pain no gain ini dalam Al Quran pun ada istilah "Inna ma'al usri yusro” yang berarti sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Serius dalam ikhtiar 

Tanpa ada pengorbanan dan perjuangan takkan ada keberhasilan. Jika ingin jadi seorang penulis hebat pun selain dibutuhkan berkali-kali latihan menulis juga dibutuhkan berkali-kali membaca buku. Begitu pun dalam dakwah dibutuhkan pengorbanan serta perjuangan yang tak mudah mulai dari dicemooh, dihina, dibenci hingga difitnah. Tidak ada kesuksesan yang datangnya ujug-ujug (jawa=tiba-tiba), karena kesuksesan hanya didapat dari proses yang tak singkat apalagi instant macam generasi muda saat ini yang mendadak tenar dan viral bukan karena prestasi, melainkan melalui hal-hal tak pantas dan tak santun.

Di dalam ayat yang lain di Al-Qur'an juga dicantumkan perlunya usaha untuk mencapai keberhasilan tidak hanya berangan angan dan berkhayal tingkat tinggi seperti yang tercantum di ayat berikut :

“(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan ahli kitab. Barangsiapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu.” (QS. An-Nisa’:123)

“Dan katakanlah; bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu” (QS. At Taubah: 105)

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar Ra’d: 11)

Menuntut Ilmu

Perjuangan menuntut ilmu pun tak kalah melelahkan. Tak sedikit orang yang memilih untuk berhenti dan tak meneruskan langkah dalam menggali ilmu karena perjuangan yang melelahkan itu. Padahal Allah telah jelas menyebutkan bahwa menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim. Dibutuhkan usaha yang demikian besar, waktu yang tak singkat dan juga dana yang tak sedikit untuk kita memperoleh suatu ilmu dan untuk memperoleh keberhasilan dalam menyelesaikannya. Namun, hasil dari perjuangan itu sungguh luar biasa, bukan? 

Imam Syafi'i pernah memberikan suatu nasehat, “Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan.”

Jadi, sahabat berhentilah mengeluh dengan segala pedih dan perih dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, dalam menggali ilmu Allah, dalam bertarung mencari nafkah, serta dalam perjalanan hijrahmu karena Insyaallah pedih dan perih itu akan membuahkan hasil yang menggembirakan karena hasil tak pernah mengkhianati usaha dan Allah pun pasti membalas setiap pedihmu dengan balasan yang setimpal.

Sidoarjo, 26 Juli 2023

Post a Comment

أحدث أقدم