Oleh Tati Hartati
Aktivis Muslimah


Gempa merupakan gejala alam yang akan terjadi ketika ada guncangan. Dari sisi agama dan akidah kenapa gempa bisa terjadi? semua terjadi karena memang sudah qadha (ketetapan) Allah. Tapi di luar itu juga gempa bumi terjadi karena ulah jahil tangan manusia. 

Tangan jahil manusia dengan seenaknya merusak alam yang seharusnya dijaga. Gunung-gunung di keruk, dan hutan-hutan di gunduli. Hanya untuk kepentingan para oligarki. Bahkan kemaksiatan terjadi dimana-mana. 

Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), menerbitkan enam rekomendasi kawasan terlanda gempa Sumedang pada musim hujan. Terjadi kerusakan tanah dan bangunan yang berat di beberapa titik di Kabupaten Sumedang. (Liputan6.com, 16/1/2024) 

Daerah rawan gempa dapat dipetakan, tetapi gempa itu sendiri tidak dapat diprediksi kapan datangnya, apalagi dicegah atau dihalangi. Manusia di daerah rawan gempa harus hidup dengan gempa. Namun, mereka dapat mengurangi risiko dengan membangun infrastruktur dan bangunan yang tahan gempa. Ini karena gempa sebenarnya tidak membunuh, selama tidak ada jembatan patah, tebing longsor, atau bangunan ambruk yang melibatkan manusia di sekitarnya.

Oleh karena itu, aturan bangunan di daerah rawan gempa wajib diperketat. Dinas PU bersama BPBD perlu lebih proaktif memeriksa kekuatan bangunan di daerah rawan gempa. Sayangnya, kondisi ekonomi sering memaksa warga miskin membangun rumah ala kadarnya. Mereka juga yang kini banyak menjadi korban. Mungkinkah ada subsidi perbaikan rumah agar tahan gempa? 

Salah satu tugas pemerintah adalah memastikan seluruh infrastruktur dan bangunan publik (kantor pemerintahan, rumah sakit, sekolah) memenuhi spesifikasi tahan gempa. Setidaknya tidak justru menjadi penghambat ambulans datang untuk menolong karena adanya longsor atau jembatan patah; dan setidaknya bangunan publik ini, pada saat bencana, dapat menjadi tempat pengungsian sementara.

Selain itu, yang harus disiapkan juga adalah infrastruktur sosial dan mental spiritual. 

Gempa ini bukan azab. Dia ujian dari Allah untuk menilai siapa yang lebih baik amalnya. Yang kena musibah diuji kesabarannya. Yang tidak kena musibah diuji solidaritasnya. Semuanya diuji agar ke depan semakin bertakwa.

Yang [disebut] azab itu hanyalah jika ahli maksiat tewas saat bencana tanpa sempat bertaubat. Adapun ahli taat, mereka mati syahid. 

Gempa adalah fenomena alam yang saat ini sering terjadi baik karena letusan gunung berapi maupun gempa tektonik akibat gerakan lempeng bumi. Bagi umat muslim gempa bumi bukanlah fenomena alam biasa sebab segala yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Menurut para ulama diantara tanda kecil kiamat di akhir zaman adalah banyak terjadinya gempa. Dalam hadis Imam Bukhari yang diriwayatkan Abu Hurairah Nabi saw. bersabda:
"Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, pembunuhan, dan harta melimpah ruah pada kalian."

Gempa bumi juga pernah terjadi di masa Nabi Muhammad saw. dan di masa kekhalifahan nubuwah. Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al Da'a Wa Al Dawaa mengutip sebuah hadits mursal yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Al Dunya bahwa: "Pada suatu kali di Madinah dirasakan bumi berguncang ketika itu Rasulullah lalu meletakkan kedua tangannya di atas tanah dan berkata: "Tenanglah belum datang saatnya bagimu". Kemudian Rasulullah menoleh ke arah para sahabat dan berkata: "Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian maka jawablah buatlah Allah itu ridha pada kalian."

Seperti yang dijelaskan oleh Al Biruri  bahwa Tahun ke-5 Rasulullah hijrah itu disebut tahun gempa. Gempa juga tercatat pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Ketika gempa terjadi Umar berkata kepada penduduk Madinah: "Wahai manusia apa ini? Alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan dari maksiat kepada Allah. Andaikan gempa ini terjadi lagi maka aku tak akan bersama kalian lagi." Maka Umar pun langsung mengingatkan kaum muslimin agar menjauhi maksiat kepada Allah dan segera kembali kepada Allah. 

Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya Al Jawab Al Kafi mengungkapkan: "Dan terkadang Allah menggetarkan bumi dengan guncangan yang dahsyat untuk menimbulkan rasa takut, khusyuk, rasa ingin kembali dan tunduk kepada Allah serta meninggalkan kemaksiatan dan penyesalan atas kekeliruan manusia.” 
   
Dalam hal lain Allah dan Rasulullah telah mengingatkan untuk amar ma'ruf nahi munkar. Jika kebanyakan orang melihat kemungkaran tapi tidak mengubahnya padahal ia mampu mengubahnya maka mereka akan terkena bencana pula.
 
Dalam surah Al Ashr Allah berfirman:
 
وَٱلْعَصْرِ . إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ 
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ.

Artinya:
1. Demi masa. 
2. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. 
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.

Semoga kita semua selalu dilindungi Allah dari berbagai bencana. Aamiin Ya Rabbal'alamiin. []

Post a Comment

أحدث أقدم