Oleh Tjandra Sari Sutisno, S. Kom
Aktivis Muslimah Pemerhati Generasi


Cinta semua pasti pernah merasakan hal ini, karena memang manusia punya potensi itu. Indahnya kala hadir diawal pertemuan, membuat semua terlihat sempurna. Hasrat yang menggebu-gebu ingin bertemu, berbincang dan masih banyak hal lain. Tidak kenal siapa dia apakah pemakai narkoba, pengangguran, bandar judi, atau dia mertua, ipar bahkan bisa jadi ayah kandung nya sendiri, menjadi gelap mata dengan atas nama cinta. Mencari tahu rumahnya, teman terdekat dia, hobi nya apa dan bahkan nomor ponselnya. 

Alih-alih demi melampiaskan nafsu/emosi tsb rela berkorban apapun. Tak heran banyak berita yang beredar, wanita hamil diluar pernikahan karena tidak dapat terbendung lagi perbuatan yang dibatu oleh syaithon ini. Atau info kalangan muda mudi, mendatangi dukun beranak untuk aborsi hasil hubungan gelap nya itu. Dan masih banyak cerita lain, bahkan hingga pasangan merenggut nyawa alias maut menimpanya. 

Mengerikan sekali bukan, iya itulah ulah dari manusia tidak mau berfikir jernih, serta jauh dari hidayah. Yang terlibat ikut panik, saling menyalahkan satu sama lain. Tidak terima jalur hukum, dendam membara, melakukan tindak kekerasan berujung meringkuk dibalik jeruji besi. Cinta yang suci ternyata hanya sepintas berujung penistaan, pelaku tidak sadar semua menjadi penyakit ya sampah masyarakat.

Seperti baru-baru ini, pelaku bukan masyarakat biasa namun kades (kepala desa) sebagai public figur tak luput dari tindakan receh ini. Ada lagi kisah cinta segitiga sang mantan menembak sampai nyawa pun terengut. Disalah satu web site, Sindonews viral juga pelaku menghabisi korban karena dendam pacar/calon istrinya mengembalikan cincin tunangan. 

Beredar pula informasi di jejaring media sosial yang berisi bahwa di Jalan Sulawesi Kota Palangka Raya, Kalteng ada warga yang gantung diri karena putus cinta, dengan melampirkan foto seseorang tergantung di sebuah pohon. Sangat miris sekali, dan masih banyak lagi fakta-fakta yang beredar di masyarakat. 

Ya begitulah ketika tidak didasari oleh aturan islam, maka hal buruk yang tidak lahir dari sang kholiq terjadi kehancuran. Kehinaan yang ada dan akhirnya masuk ke jurang kegelapan menyesali perbuatan itu. Cinta hakiki pasti berlandaskan akal pikiran, perasaan dan libatkan sang pemilik hak yaitu Illahi. Ambil hikmah dibalik ini semua, sebelum atau sesudah semuanya terjadi bagkitlah cari teman yang baik mengajak pada jalan kebaikan. Ikuti kajian-kajian Islam, dengarkan tausiah itu salah satu pintu taufik hidayah Illahi Robbi. 

Tundukan egomu jauhkan rasa bangga diri, buang komunitas yang menyesatkan dan niatkan berada dibarisan agama Allah Ta'ala. Secuil nasehat ini yang bisa disampaikan, kiranya Allah SWT mengampuni dosa kita semua aaaamiiin Allahuma aaamiiin. Dengan kita memiliki lingkungan sehat, mengingatkan taqwa insyaAllah jalan kehidupan dunia dan akhirat dimudahkan.

Bagaimana Pemerintah Menangani? 

Pemerintah seharusnya bisa mengatur dengan tegas, batasan-batasan pergaulan, memfilter tontonan agar tidak memperlihatkan yang memicu sex bebas, menjalin hubungan saling integrasi antara masyarakat lingkungan peka terhadap oknum atau pelaku melenceng. Misalnya aturan dalam pasal 346  KUHP menjerat siapapun yang melakukan dan menyuruh melakukan aborsi. 

Ada hukuman pidana penjara paling lama empat tahun. Dan menurut UU Kesehatan, aborsi hanya boleh dilakukan dengan alasan indikasi kedaruratan medis dan kehamilan akibat perkosaan yang menimbulkan trauma psikologis bagi korban. Pelaku aborsi ilegal bisa dijerat pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak satu miliar. Begitu UU Kesehatan mengatur. 

Namun terkadang aturan hukum ya hanya sekedar aturan saja, tidak sedikit yang melanggar bahkan untuk kalangan-kalangan sebagian sangatlah tumpul. Dibayar dengan amplop tebal, kadus ditutup sehingga membuat masyarakat tidak percaya pada aparat/pemerintah.

Islam Kebenaran Abadi

Islam mempunyai aturah hidup yang jelas, yang bersumber pada sang pemilik alam semesta yaitu Allah maka saatnyalah semua urusan kita merujuk pada syari'at. Permasalahan cinta misalnya, ya sudah ada aturan untuk menikah di QS. Ar Rum ayat 21. Pergaulan bagaimana hubungan antara pria dan wanita itu juga, ada dalil yang kuat di QS. An Nur ayat 30 dan 31. Bila belum siap menikah solusi lain adalah berpuasa. 

Masya Allah lengkapnya Sang Khalik menciptakan bumi. Makhluk beserta tuntunan hidup. Terapkan aturan Islam secara kafah/menyeluruh, tidak sebagian maka pemecahan masalah apapun terjawab. Demikian semoga bisa dipahami, betapa nafsu bila tidak di kontrol dengan keimanan yang ada setan menggoda terus hingga terhina.

Wallahualam bisawab. []

Post a Comment

أحدث أقدم