Oleh Shinta Putri 
Muslimah Pengubah Peradaban


Potongan pajak tunjangan hari raya (THR) karyawan pada 2024 disebut-sebut lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini lantaran adanya dampak penerapan penghitungan pajak dengan metode tarif efektif rata-rata (TER). Metode TER sendiri mulai digunakan sejak 1 Januari 2024.
Hal tersebut cukup ramai dibicarakan di media sosial X sejak Selasa (26/3/2024).

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan, Dwi Astuti, membantah tudingan bahwa potongan pajak THR menjadi lebih besar setelah penerapan sistem TER. Menurutnya, tidak ada perubahan beban pajak yang ditanggung oleh wajib pajak.

"Penerapan metode penghitungan PPh Pasal 21 menggunakan TER tidak menambah beban pajak yang ditanggung oleh wajib pajak. Hal ini karena tarif TER diterapkan untuk mempermudah penghitungan PPh Pasal 21 masa pajak Januari s.d. November," sebut Dwi dalam keterangannya kepada Tirto, Rabu (27/3/2024). (Tirto.id)
 
Banyak karyawan swasta yang terkejut dengan potongan pajak yang luar biasa banyak, sedangkan untuk gaji pegawai negeri potongan pajak tidak sebanyak dengan pegawai swasta. Hal ini memang dikarenakan skema pajak terbaru yang mulai diterapkan bulan Januari 2024.

Skema pajak yang baru makin memberatkan rakyat karena bonus,THR dan tambahan penghasilan lain terkena pajak. Sangat menyesakan dada ditengah pengeluaran untuk keperluan hari raya yang membengkak dan hampir semua harga kebutuhan mengalami kenaikan, begitu teganya pemerintah menerapkan potongan pajak yang banyak, kenaikan pajak dari bulan biasa hampir 3 kali lipat.

Dimana hati nurani pemerintah  saat ini, kesulitan rakyat yang tidak diperhatikan. Mereka hanya mempersulit kehidupan rakyatnya. Meskipun rakyat mati penguasa tidak akan peduli. Hanya memberi bantuan tunai langsung yang nilainya tidak seberapa sudah merasa peduli dengan rakyat. Padahal penarikan pajak sangat banyak. Tidak sesuai dengan jumlah bantuan yang disalurkan.

Jika penguasa dikritik alasannya banyak anggaran negara yang harus dikeluarkan, parahnya lagi pegawai pajak ditanya perihal pajak ini katanya tidak menarik pajak sampai begitu besar. Ini bukti pemerintah tidak bertanggung jawab atas pengurusan rakyat. Pemerintah hanya memikirkan urusan individu dan golongan mereka saja.

Dalam negara kapitalis, pajak adalah salah satu sumber pemasukan negara. Bahkan apa saja bisa ditetapkan pajaknya. Karena pilar ekonomi berada dipenarikan pajak. Tak heran jika rakyat kecil semakin tercekik dengan jumlah pajak yang semakin hari semakin bertambah, padahal penghasilan tidak naik secara signifikan.

Karena pajak sumber pemasukan negara, maka negara selalu menekan kepada rakyat jika tidak membayar pajak akan didenda dan diberi sanksi hukum. Penarikan pajak terkesan pemaksaan. Karena rakyat juga tidak bisa berbuat apa-apa ini semua sudah aturan yang diberlakukan negara dan kita semua harus patuh ikuti perintah tersebut.

Akan tetapi ada solusi lain supaya kita bisa mentas dari masalah perpajakan yaitu dengan mengganti sistem negara dengan sistem Islam karena dalam sistem Islam atau biasa disebut khilafah sumber pemasukan negara ada bermacam-macam, dari pos fai, kharaj, jizyah, pengelolaan sumber daya alam, zakat, sedekah yang dananya dikelola oleh Baitul maal. Semua pemasukan di salurkan murni untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan pegawai negara atau kooperat mereka.

Jika ada pajak itu pilihan terakhir yang dilakukan negara untuk mengumpulkan dana, dalam kondisi khusus dan hanya pada rakyat yang kaya, jadi tidak semua rakyat dibebani pajak. Islam mewajibkan negara menjamin kesejahteraan rakyatnya melalui berbagai mekanisme yang di benarkan oleh hukum syara. Dalam hadis disebutkan: "Semua kamu adalah pemimpin dan seluruh pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya atas mereka yang dipimpin".  (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika pemerintah berpegang pada hadist di atas tentunya pemerintah akan berlaku adil dan tanggung jawab dalam menjalankan amanahnya memimpin rakyat, bukan malah menzalimi dengan menarik pajak yang besar. Hanya dengan Islam akan terwujud "Baldatun tayyibatun wa Rabbun Ghafur". Semoga sistem aturan Islam segera tegak sehingga semua urusan umat bisa terselesaikan dengan baik.

Wallahualam bisawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama