Oleh: Siska Yulian


Penurunan drastis yang dialami perekonomian Indonesia disebabkan lemahnya pertumbuhan produktivitas dan tenaga kerja yang semakin terpuruk.

Beberapa oknum dari pemerintah rezim sekarang banyak memakai kebijakan sistem ekonomi kapitalis neoliberal berasaskan sekularisme untuk menarik investor asing internasional dan menambah invest utang negara semakin membludak.

Hal ini membuat terjadinya ketimpangan dalam faktor kemiskinan, pengangguran, pertumbuhan kelas menengah ke atas, insfrastruktur yg dibangun dari investasi utang yang semakin mencekik ekonomi rakyat. Bagaimana tidak? Tagihan BPJS dinaikan 2x lipat, harga kebutuhan sehari-hari pun naik, tagihan listrik naik 2x lipat, tidak sesuai dengan pendapatan rakyat. Semua kebijakan itu ditempuh untuk membayar utang negara.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesiajustru semakin longsor ke angka 4,79%, IMF mencatat tahun 2011 pertumbuhan ekonomi global melonjak 3,789% dari 3,372%. Dari tahun 2017 hanya sebesar 0,05% persentase poin dari 5,02% menjadi 5,07.

Di era pemerintahan saat ini, sektor manukfaktur menjadi tulang punggung  perekonomian Indonesia  terjangkit osteoporosis dan daya topangnya terpuruk.

Kebijakan kebijakan yang salah sistem di era ini sebagai penyebab lesunya perekonomian Indonesia, di tengah signifikan perekonomian Indonesia saat ini. Berbeda jauh pada masa pemerintahan Rasulullah menetapkan aturan tentang aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi yang merupakan sumber faktor penghasilan negara di masa pemerintahan rasulullah yakni:

1. Zakat
2.khums mi al-ghanaim  (seperlima dari harta rampasan perang
3. Jizyah (pajak perorangan Kaum zimmi)
4. Usyur (pajak Bea cukai)
5. Kharaj (pajak hasil pertanian)
6. Fai
7. Harta warisan kalalah (orang yang tidak mempunyai ahli waris
8. Pembagian tanah hasil sita.

Untuk memperbaiki masalah perekonomian Indonesia dengan menggunakan mekanisme prinsip yang dilakukan oleh para pemimpin di masa pemerintahan daulah daulah Islamiyah yakni di masa Daulah Umayyah dan Daulah Abasiyah mencapai masa keemasan  Serta kejayaan dalam sektor politik, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan Serta memecahkan masalah ekonomi sehari-haridengan mencari ide -ide baru berdasarkan fiqh. Namun untuk mengaplikasikannya membutuhkan daulah menegakkan Syari'at Islam secara kaffah , oleh karena hanya dengan syariat Islam pertumbuhan perekonomian Indonesia pulih dan berjaya kembali.

Wallaahu a'lam bishawab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama