Oleh : Ummu Diaz
IRT dan Aktivis Muslimah


Terjadi sebuah tragedi di tol  Cikampek, pada hari Ahad, 6 Desember, pukul 22: 45 WIB dan    menewaskan 6 orang pengawal FPI yang sedang mengawal Habib Rizieq.

Tetapi banyak sekali perbedaan antara pernyataan dari Kapolda Metro Jaya dengan Munarman.  Pernyataan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Fadhil Imran bahwa terjadinya di tol Cikampek yang menewaskan 6 pengawal Habib Rizieq karena adanya baku hantam dan menyerang para petugas, sehingga terjadilah baku tembak yang menewaskan beberapa  pengawal Habib Rizieq.

Sedangkan pernyataan dari Munarman bahwa terjadinya penyerangan yang sengaja menyerang mobil Habib Rizieq dengan beberapa mobil yang mengahalangi perjalanan beliau dan langsung menembak para pengawal tersebut sehingga 6 orang tewas. Munarman pun membantah bahwa terjadinya baku tembak karena rombongan HRS tidak membawa senjata apapun.

Media-media pun memberitakan dengan versi yang berbeda-beda. Tetapi FPI telah membuktikan kebenarannya dengan mengeluarkan surat keterangan PERS tentang kronologi kejadian pada hari itu. Bahwa tidak ada baku hantam, dan mobil pengantar HRS tiba-tiba dihadang oleh sejumlah aparat yang kemudian menembakkan peluru ke 6 pengawal Habib Rizieq.

Ada apakah di  negeri ini?
Mengapa para penguasa begitu anti dengan ulama termasuk dengan HRS?

Apa yang ditakuti dari HRS apakah  karena bersuara keras mengkritik pemerintah sehingga menjadi ketakutan bagi para penguasa di negeri ini atau merasa terancam dengan pemikiran-pemikirannya. 

Inilah sistem demokrasi, yang benar dikejar dan yang salah dibiarkan sehingga nyawa menjadi tumbal.

Kita rakyat kecil hanya bisa melihat dan mendengar kezaliman para penguasa di era sekarang yang semakin hari semakin menunjukan sisi anti Islamnya.

Siapa yang bisa meluruskan negeri yang sudah carut marut?
Hanya sistem Islamlah yang bisa menyelesaikan persoalan di negeri ini, yaitu dengan sistem khilafah. Yang tidak hanya mampu menaungi sesuai syariat, tetapi juga menjaga harga dan martabat umat, termasuk nonmuslim.
Wallahu a'lam bishshawwab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama