Oleh: Imas Sunengsih, S.E


Pangan merupakan kebutuhan pokok rakyat, yang wajib terpenuhi dan dipenuhi. Jika tidak, maka rakyat akan kelaparan yang akan menyebabkan kematian. Maka peran negara adalah yang akan menjamin terpenuhinya kebutuhan primer rakyat.

Namun di sistem ekonomi kapitalis hari ini, ketahanan pangan sangat sulit terwujud. Pasalnya, rakyat sulit untuk mengaksesnya, dikarenakan harga-harga melambung tinggi.

Dilansir dari KONTAN.CO.ID - Sejumlah komoditas pangan di awal Januari 2021 harganya naik. Misalnya cabai, kedelai hingga bawang merah.
Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, kenaikan harga pangan saat ini bukan indikasi bahwa daya beli masyarakat membaik.
(KONTAN.CO.ID, 4/1/2021)

Di dalam sistem kapitalis  tidak lagi memandang apakah rakyat mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok atau tidak, yang terpenting bagi kapital hanya memikirkan  mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dan distribusinya pun tidak pernah dijadikan sebuah persoalan, sehingga banyak dari kalangan rakyat yang tidak mendapatkan pasokan pangan yang mencukupi.

Ini sungguh ironis, di negara yang kaya raya akan sumber pangan yang melimpah ,faktanya masih banyak rakyatnya yang kekurangan pangan bahkan kelaparan. Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah ruah mulai dari laut, tambang, hutan, tanah yang subur dan masih banyak lagi . 
Inilah buah  cengkraman  kapitalis liberal, kekayaan yang dimiliki tidak bisa dinikmati rakyat, hanya dinikmati segelintir orang kapital saja.

Butuh solusi tuntas untuk menyelesaikan problematika umat ini. Satu-satunya solusi alternatif hanya kembali kepada sistem Islam kafah yang sudah terbukti mampu memberikan ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyatnya.

Dalam kekhilafahan ada beberapa prinsip pokok dalam mewujudkan ketahanan pangan:

1. Optimalisasi produksi, yakni mengoptimalisasikan seluruh potensi lahan untuk pertanian, sains dan teknologi mengembangkan benih terbaik, teknik irigasi, penanganan hama, hingga panen sampai pengolahan.

2. Mengadaptasikan gaya hidup, agar rakyat tidak mengkonsumsi pangan secara berlebih. Nabi mengajarkan "makan tatkala lapar dan berhenti sebelum kenyang".

3. Manajemen logistik, memperbanyak cadangan saat produksi berlimpah dan pendistribusian yang merata. Disini diperlukan teknologi yang canggih.

4.Prediksi iklim, analisis kemungkinan terjadinya perubahan iklim dan cuaca ektrim dengan mempelajari fenomena alam seperti curah hujan, kelembapan udara, penguapan air dan intensitas sinar matahari yang diterima bumi.

5.mitigasi bencana kerawanan pangan, yang disebabkan oleh perubahan drastis kondisi alam dan lingkungan. Mitigasi ini berikut tuntutan saling berbagi di masyarakat dalam kondisi sulit.

Semua ini hanya bisa terwujud jika sistem Islam diterapkan secara menyeluruh dan total dalam negara khilafah ala minhaj nubuwwah. Dan ini wajib diperjuangkan oleh kaum muslim, hingga yang Hak  ini tegak dan yang batil hancur.

Wallahu a'lam bishshawwab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama