Oleh : Afra Salsabila Z.


Bila ditanya apa aktivitas yang paling disukai? Jawabannya tentu beraneka macam. Ada yang memilih tidur, belajar, membaca, dan segudang aktivitas lainnya sebagai hal yang disukai. Maka begitupun bagi seorang penulis yang menyukai menulis sebagai aktivitas dalam kehidupannya.

Menulis Itu Seni

Menulis itu sebuah seni. Seni menyusun kata demi kata menjadi kalimat dan kalimat demi kalimat menjadi sebuah tulisan. Disini penulis dapat mencurahkan segala gundah gulana, kegelisahan serta apa yang terpendam di dalam hatinya. Yang bahkan belum mampu diungkapkan dengan lisan. Maka aksara lewat tulisan adalah pilihan tepat untuk menumpahkan apa yang tersimpan di dalam hati. 

Kata per kata yang ditulis oleh penulis adalah representatif dari dirinya, cerminan dirinya. Seorang penulis yang mempunyai karakter tulisan yang kuat akan sangat mudah dikenali hanya lewat tulisannya. Sebagaimana seorang penyanyi yang bisa dikenali lewat suara khasnya walaupun tanpa melihat wajah penyanyinya.

Adapun beberapa tipe orang menulis diantaranya;

Pertama, komunitas manusia yang menjadikan menulis hanya sebuah tuntutan dan beban. 

Kedua, yang menjadikan menulis hanya sebuah ajang untuk kesombongan. 

Ketiga, yang menulis untuk sekedar mencurahkan isi hati.

Keempat, menulis atas dorongan spiritualitas

Kelima, menulis demi mendapatkan penghasilan materi

Lebih dari itu, bagi umat muslim sebaiknya aktivitas menulis adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dakwah Islam. Begitu pentingnya dakwah lewat tulisan hingga di dalam Al-Qur'an surat Al-Qalam ayat 1 Allah Swt bersumpah demi pena,

وَالْقَلَمِ (demi qalam)

Allah bersumpah dengan pena karena digunakan sebagai alat untuk menjelaskan, dan ini mencakup seluruh pena untuk menulis.

Menulis adalah aktifitas yang sangat menyenangkan

Selain akan mendapatkan pahala ilmu jariyah, menulis juga dapat menyehatkan psikologis penulisnya karena lewat tulisan segala kejadian dan peristiwa, serta apa yang terpendam dalam hati dapat tersalurkan melalui tulisan. 

Selain itu, melalui tulisan kita akan dapat terekam segala kejadian dalam kurun waktu yang lama. Sepanjang sejarah, pergolakan apapun yang terjadi dapat menyebarluas lewat sebuah tulisan. Kita bisa mengetahui masa kejayaan Islam juga melalui tinta sejarah para penulis zaman dahulu yang menggoreskan setiap peristiwa. Bagaimana tegak dan runtuhnya Daulah Islam.

Sungguh penting bagi umat Islam untuk menjadikan menulis sebagai aktivitas seni yang mengasyikkan. Selain sebagai tempat untuk mencurahkan problematika umat Islam sekaligus sebagai wadah berdakwah  untuk menyadarkan posisi kaum Muslim yang kian hari semakin terpuruk karena meninggalkan syariat.

Menulis bukanlah sesuatu yang seharusnya menjadi beban apalagi terasa seperti sebuah tuntutan. Karena setiap aktivitas menulis memberikan ruang untuk membangkitkan umat Islam dari keterpurukannya. Setiap panah hanya bisa menembus satu sasaran. Namun, setiap tulisan bisa menembus ribuan kepala.

Wallahu a'lam.

Post a Comment

أحدث أقدم