Oleh : Fira Ummu Abdullah
Ibu Pendidik Generasi


Semakin hari, angka kematian Covid-19 semakin naik. Bukannya kabar baik yang didapat setiap harinya, tetapi kabar duka demi duka yang terus menyapa. Bahkan virus ini pun ikut menyasar para nakes dan korbannya kian merajalela. 

Jokowi mengungkap,  per 25 Juli 2021 daerah luar Jawa-Bali menyumbangkan 13.200 kasus covid-19 atau 34 persen terhadap kasus nasional. Kemudian per 1 Agustus angkanya naik menjadi 13.589 atau 44 persen terhadap total kasus nasional, dan per 6 Agustus naik lagi ke angka 21.374 kasus atau 54 persen.

Secara khusus,  Jokowi menggarisbawahi kenaikan kasus covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada 3 Agustus ada 608 kasus baru covid-19, kemudian 530 kasus pada 4 Agustus dan pada 6 Agustus melonjak drastis dengan 3.598 kasus baru. "Yang turun dua hari kemarin Kaltim dan Papua. Tapi hati-hati ini selalu naik dan turun." ujar Jokowi. (Kompas.com, 25/7/2021)

Jika ditelusuri, ternyata luar jawa lebih buruk dalam kesediaan fasilitas layanan kesehatan dan kesiapan masyarakat. Namun, mirisnya mengapa pemerintah tidak cukup mengantisipasi sebelum terjadi ledakan kasus yang lebih parah lagi. Padahal pemerintah sudah memutuskan tidak melakukan lockdown di Jawa. Berarti pemerintah siap menuai  terjadinya penyebaran virus yang lebih massif. Ujung-ujungnya rakyat sendiri akan terus jadi korban keganasan virus tersebut terlebih dengan varian baru delta India dan Lamda.  

Fakta ini menegaskan kepada kita,  bahwa sesungguhnya pemerintah tengah jelas-jelas lalai dalam meriayah (mengurusi)  rakyatnya. Padahal Rasulullah saw. sudah menjelaskan dalam hadisnya: 
"Maka setiap diri kalian adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas kepemimpinannya." (HR. Abu Dawud)

Oleh karena itu, kita jika ingin hidup dalam kungkungan sistem demokrasi sekularisme yang rusak dan pemimpin yang zalim, tentu harus memperjuangkan agar segera hadir di tengah-tengah kita pemimpin yang adil, amanah dan bertakwa. Semoga kehadiran pemimpin yang amanah itu tidak hanya sebuah klaim, tetapi memang benar adanya bisa dirasakan oleh rakyatnya. 
Wallaahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama