Oleh : Rosmita


Sudah satu tahun setengah virus corona mewabah di Indonesia, sampai kini belum ada tanda-tanda akan reda. Pandemi menimbulkan dampak buruk di segala bidang, tak hanya bidang kesehatan, bidang ekonomi dan pendidikan pun terkena dampaknya. 

Dalam bidang pendidikan, semenjak corona mewabah anak-anak tidak lagi bisa belajar tatap muka, karena takut terpapar virus corona. Akhirnya, metode pembelajaran diganti dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yaitu belajar secara online melalui gadget. Bak dua sisi mata pisau, PJJ mendatangkan manfaat dan juga mudharat. Manfaat PJJ adalah agar anak-anak terhindar dari penularan virus corona. Namun, ternyata mudharatnya juga sama bahayanya. 

Dampak buruk belajar online

1. Anak jadi kecanduan gadget. 
Seringnya anak berinteraksi dengan gadget untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah, membuat anak jadi kecanduan gadget. Faktanya anak mengerjakan tugas sekolah hanya beberapa jam saja, sedangkan sisa waktunya lebih banyak untuk bermain game atau menonton youtube. Hal inilah yang menyebabkan anak kecanduan gadget dan sulit lepas dari gadgetnya. 

2. Kurang efektif. 
Belajar secara online dinilai kurang efektif, karena guru hanya sebatas memberikan materi dan tugas saja tanpa memberikan penjelasan. Sehingga anak tidak paham apa yang dia pelajari. Anak hanya dituntut mengerjakan soal untuk mendapatkan nilai. 

3. Gangguan terhadap anak. 
Penggunaan gadget terlalu lama dan sering bisa menyebabkan gangguan terhadap perkembangan motorik anak, baik motorik halus maupun motorik kasar. Bahkan bisa mengganggu kesehatan anak. 

4. Pengeluaran membengkak. 
Belajar online butuh gadget yang mendukung PJJ tersebut. Selain gadget, dibutuhkan juga kuota intetnet agar bisa tetap online sehingga PJJ bisa tetap berjalan. Sehingga pengeluaran bertambah, karena selain kebutuhan pokok harus pula membeli kuota internet. Padahal kondisi keuangan di saat pandemi ini sedang sulit. Tidak semua orang memiliki gaji tetap, yang meskipun mereka bekerja dari rumah tetap di gaji. 

Sistem pendidikan  dalam Islam

Dalam Islam, metode yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar adalah metode talaqqi fikriyan. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasullah Saw. dalam membina para sahabatnya. 

Keunggulan Metode Talaqqi Fikriyan

1. Tidak memerlukan gadget. 
Karena proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka, maka metode talaqqi Fikriyan tidak memerlukan gadget. 

2. Sangat Efektif. 
Pembelajaran dengan metode talaqqi fikriyan akan  lebih mudah dipahami oleh siswa, karena guru tidak hanya sekedar memberikan materi dan tugas saja, tetapi juga memberikan penjelasan kepada para murid. 

3. Hemat. 
Metode talaqqi fikriyan tidak memerlukan gadget dan kuota internet, sehingga orangtua murid bisa menghemat biaya pengeluaran. 

4. Memberikan keteladanan. 
Guru adalah orang yang sosoknya digugu dan ditiru. Maka seharusnya seorang guru tidak hanya bisa mengajar dengan baik, tetapi juga harus mampu  memberikan tauladan yang baik untuk murid-muridnya.

Selain itu, sistem pendidikan dalam Islam tidak hanya melahirkan orang-orang yang mahir dalam hal agama saja, tetapi juga mumpuni dalam hal ilmu pengetahuan. Terbukti pada era kejayaan Islam lahirlah generasi cemerlang yang kokoh imannya, bagus akhlaknya dan luas ilmu pengetahuannya. 

Sedangkan dalam sistem pendidikan sekuler sulit mewujudkan generasi Rabbani. Karena sistemnya rusak, memisahkan agama dengan kehidupan. Maka, generasi yang lahir dalam sistem ini hanya mahir dalam satu bidang saja. Yang mau belajar agama cukup belajar agama saja, sedangkan yang belajar ilmu pengetahuan tak perlu belajar agama. Sehingga muncullah generasi yang lemah iman dan buruk akhlaknya. Sebagaimana saat ini, dimana kehancuran moral generasi semakin parah dari hari ke hari. Seks bebas dan narkoba merajalela. Kriminalitas meningkat semakin pesat. 

Oleh karena itu, jika ingin mengubah keadaan dan menyelamatkan generasi dari kehancuran tidak ada jalan lain selain kembali kepada sistem Islam. Karena hanya sistem Islam yang dapat melahirkan generasi cemerlang yang akan membangun peradaban Islam hingga terwujud baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama