Oleh : Erni Herniati
Ibu Rumah Tangga dan Pegiat Dakwah

Pada masa kekhalifahan Islam, kekuasaan umat muslim telah terbentang dari Afrika sampai dengan sebagian Eropa. Khilafah telah menyatukan semua umat manusia tanpa membedakan jenis kelamin, ras, suku, dan bangsa. Bahkan nonmuslim pun telah mendapatkan perlindungan dan keadilan yang gemilang dari pemerintahan Islam.

Namun sangat berbanding terbalik dengan saat ini Kaum muslim kini telah mengalami keterpurukan, kemiskinan, bahkan sumber daya alam pun sebagian telah dikuasai oleh pihak asing. Lebih menyedihkannya lagi negeri ini tidak dapat menjalankan syariat Islam secara menyeluruh.

Pada zaman dahulu kehidupan negara Islam sangatlah gelap. Contohnya dalam melakukan transaksi  bermuamalah sering melakukan kecurangan, sebagian umat masih menyembah berhala bahkan bahkan perekonomian pun dijalankan dengan memakai sistem riba yang diharamkan Allah.

Namun ketika Islam hadir dan negara Islam bangkit, umat pun  berubah dari peradaban jahiliah menjadi mulia dan gemilang.

Daulah Islam telah menghilangkan budaya syirik yaitu penyembahan terhadap berhala dan menggantinya dengan ketaatan kepada Allah secara menyeluruh dan menjadikan semua umat khususnya umat muslim untuk menjadi umat yang terbaik di mata Allah.

Dalam naungan khilafah Islam telah berhasil mengubah umat muslim menjadi umat yang unggul tentunya dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah secara menyeluruh. Ketika itu umat Islam telah memberikan sumbangan untuk peradaban dunia dan banyak melahirkan umat muslim terbaik dari berbagai keilmuan. Misalnya ilmu kedokteran, matematika, kimia, farmasi, teknik. Semua ini merupakan modal dasar dari ilmu pengetahuan yang modern.

Pada tahun 1847 ketika rakyat Irlandia dilanda kelaparan, khilafah telah memberikan kontribusi kepada mereka sebesar 1,3 juta USD dan mendatangkan kapal perang beserta prajuritnya yang berisi makanan beserta obat-obatan. Bahkan pada tahun1889  rakyat Amerika pun telah mendapatkan bantuan berupa uang sebesar 1000 USD untuk korban banjir di Pennsylvania barat daya.

Namun pada saat ini rakyat telah merasakan beban yang sangat berat, sebagian besar kekayaan negeri kita telah dikuasai oleh bangsa asing baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Belum lagi rakyat telah dibebankan dengan kewajiban membayar berbagai macam pajak misalnya pajak kendaraan, rumah, penghasilan atau pajak lainnya.

Oleh karena itu umat harus segera bangkit dan bersatu untuk menjalankan syariat Islam secara menyeluruh. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Beliau telah membebaskan penghambaan diri terhadap sesama manusia menuju penghambaan diri secara total terhadap Allah Swt. Sebagaimana telah disampaikan oleh Rasulullah saw. ketika mengirimkan surat terhadap kaum Nasrani Najran,
 
"Sungguh aku menyeru kalian agar menghambakan diri hanya kepada Allah dan meninggalkan penghambaan diri terhadap sesama hamba (manusia). Aku pun menyeru kalian untuk berdoa dalam kekuasaan Allah dan tidak berada dalam kekuasaan sesama hamba (manusia)." (Ibnu Katsir, Al-Bidayah wa an-Nihayah, 5/553)

Islam mengajarkan bahwa dengan tunduk dan taat hanya kepada Allah Swt. akan berhasil menciptakan kemerdekaan yang hakiki dan kebangkitan umat manusia.

Ketika kaum kuffar telah mempersembahkan seluruh kemampuannya untuk mambahayakan Rasulullah saw. tetapi Beliau saw. hanya berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah Swt. Hingga datanglah pertolongan Allah dan menjadikan Beliau saw. sebagai pemimpin yang mulia.

Ketika Rasulullah saw. telah menjadi pemimpin dan mengantarkan muslim menuju kemerdekaan yang hakiki. Beliau pun menjalankan semua perintah dan hukum-hukum Allah.

Materi sesungguhnya tidaklah menjadi tolak ukur kebangkitan Islam yang shahih misalnya pembangunan infrastruktur, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Kebangkitan Islam yang shahih hanyalah dengan menjalankan ketaatan secara total kepada Allah tentunya dalam semua aspek kehidupannya. Inilah jalan satu-satunya untuk menuju perubahan umat secara total. Sebagaimana umat manusia telah merasakan kejayaan dan kegemilangan pada masa lampau.

Jika manusia masih menghambakan diri kepada sesama dan masih mengikuti hawa nafsunya dalam melakukan aktivitas kesehariannya yang tidak Allah sukai, maka kemajuan materi pun tidak akan ada artinya.

Dalam sistem demokrasi saat ini rakyat diwajibkan untuk mengikuti semua aturan, tentunya aturan tersebut yang telah dibuat oleh manusia itu sendiri. Lalu mereka mengatasnamakan kedaulatan itu di tangan rakyat, namun faktanya peraturan yang telah dibuat itu malah sering menyengsarakan rakyat. Padahal rakyatlah yang telah memilih mereka sebagai pemimpin dan wakilnya.

Lebih disayangkan lagi umat malah memberikan stigma pada upaya-upaya perjuangan menegakkan Islam yang kaffah dengan sebutan radikalisme. Bahkan secara terang-terangan menolak aturan Allah untuk dijalankan sebagai landasan dari kehidupan sehari-harinya. Islam pun telah dipojokkan seolah kerusakan saat ini disebabkan oleh Islam. 

Allah telah berfirman:
"Katakanlah (Muhamad), "Apakah perlu kami memberitahukan kalian tentang orang yang paling rugi perbuatannya? (Mereka itulah) orang-orang yang sesat perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya." (TQS al-Kahfi [18]: 103-104)

Maka dari itu kita wajib kembali dan bersegera untuk melaksanakan aturan ataupun hukum-hukum Allah sebagai satu-satunya aturan kehidupan sehari-hari serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka solusi dari semuanya adalah hanya dengan menegakkan syariat Islam sajalah yang akan mengantarkan umat menuju umat gemilang dan mulia.
Wallahu a'lam bishshawwab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama