Oleh : Sri Mulyani
Ibu Rumah Tangga


Umat muslim pernah memiliki peradaban luhur dan memimpin dunia. Tidak ada satu pun negeri yang penduduk nya menerima dakwah Islam, melainkan masyarakat nya akan berbondong-bondong memeluk Islam. Sepanjang sejarah Kekhilafahan Islam kaum muslim pernah memimpin dua pertiga dunia dari Afrika hingga sebagian Eropa. Kaum muslim, dengan khilafahnya, pernah menciptakan keadilan dan  kemakmuran. Gambaran sejarah di atas kontras dengan keadaan umat hari ini. Kaum muslim terpuruk,  tidak mandiri dan didikte bangsa lain. Meskipun mengklaim merdeka, realitasnya mereka tak bisa menjalankan syariah Islam secara kaffah karena di bawah kendali asing.

Kehidupan umat manusia sebelum kedatangan Islam adalah kegelapan. Ada penyembahan berhala, praktik ekonomi ribawi dan kecurangan dalam perdagangan. Kedatangan Islam membawa perubahan besar, Islam memuliakan manusia dan mengeluarkan mereka dari kejahiliyahan menuju peradaban mulia yang gemilang. 

Allah SWT berfirman: "Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan dari kegelapan menuju cahaya (iman). Sebalik nya, orang-orang kafir, para pelindung mereka adalah thaghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS al-baqarah (2):257)

Di dalam tafsirnya, Imam Ibnu Katsir menguraikan ayat ini , "Allah SWT menggambarkan bahwa Dialah yang menunjukkan kepada siapa saja yang mengikuti keridhaan-Nya jalan-jalan keselamatan. Ia mengeluarkan hamba-hambaNya yang beriman dari kegelapan kekufuran, keraguan dan kebimbangan menuju cahaya kebenaran yang terang, gamblang, mudah dan bercahaya."

Hari ini negeri-negeri muslim justru tertindas. Kekayaannya di jajah, sumber daya manusianya kalah dengan bangsa lain. Beberapa negeri Islam terjerat utang ribawi yang besar. Padahal kekayaan alamnya berlimpah, hukum-hukum Allah SWT pun terbengkalai tanpa ada yang melaksanakannya secara kaffah. Meskipun secara fisik merdeka, kenyataannya umat dipaksa tunduk pada kehendak dan aturan asing. Karena itu umat harus bersegera menyongsong kebangkitan agar dapat menjalankan kehidupan Islam, untuk bangkit tidak ada jalan lain kecuali dengan mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasululah saw.  dan generasi awal kaum muslim. Bukan dengan mengikuti aturan yang di sodorkan pihak asing.

Imam Malik bin Anas rahimahullah menyatakan: "Tidak akan bisa memperbaiki kondisi generasi akhir umat ini kecuali apa yang telah mampu memperbaiki kondisi generasi awal umat ini. Maknanya umat Muslim dulu bisa menjadi baik dan bangkit dengan Islam karena itu sekarang pun mereka hanya bisa baik dan bangkit dengan Islam."

Kunci kebangkitan yang dibawa Rasulullah saw. pada umat manusia adalah membebaskan mereka dari penghambaan hanya pada Allah SWT. Itulah yang di sampaikan Nabi saw. Tolak ukur kebangkitan yang sahih bukanlah keberlimpahan materi seperti kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan atau pesatnya pembangunan infrastruktur . Kebangkitan sahih bagi umat adalah kemerdekaan untuk menjalankan syariah Allah SWT secara total di semua bidang kehidupan. Hanya dengan cara inilah umat akan mendapatkan kemajuan di segala bidang sebagaimana yang diraih pada masa lampau. Hendaklah kita semua bersegera kembali pada Syariah Islam. Yakni  dengan mengamalkan dan menerapkan Syariah Islam sebagai satu-satunya asas dan aturan kehidupan. Hanya dengan  Syariah Islamlah kita akan diantarkan pada kebangkitan dan kemerdekaan hakiki. Bebas dari jerat penghambaan sesama manusia menuju penghambaan sejati, yakni menghamba hanya pada Allah SWT.
Wallaahu a'lam bishashawaab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama