Oleh:  Haqiqi 
Remaja Muslimah Peradaban


Jalan buntu dialami oleh seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial WI asal Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah. Wanita berusia 38 tahun tersebut nekat gantung diri lantaran terlilit pinjaman online (pinjol). 

Diketahui si ibu meminjam uang di 23 aplikasi pinjol. Termasuk di salah satu koperasi simpan pinjam atau bank plecit. Dari pinjaman pihak pinjol dan koperasi bunganya sangat tinggi, sehingga si ibu ini tidak mampu membayar hutangnya, dan diduga memilih mengakhiri hidup dengan gantung diri karena frustasi diteror oleh penagih pinjol. (Gatra.com, 6/10/2021)

Pada kondisi serba sulit saat ini kemiskinan makin bertambah. Penyebabnya sangat kompleks seperti kurangnya pendidikan, sempitnya lapangan pekerjaan, harga kebutuhan pokok naik terus, apalagi setelah adanya pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Dari problem kemiskinan tadi banyak orang lebih memilih jalan praktis untuk bisa mendapatkan uang dengan cepat karena terdesak kebutuhan hidup misalnya mencari pinjaman. Apalagi sekarang marak pinjaman dengan syarat mudah dan bunga ringan, tetapi praktiknya tidak seperti iklannya. Terutama pinjaman online yang seolah-olah membantu dari masalah keuangan dengan berbagai iming-iming, tanpa tahu akibat fatal dari pinjaman tersebut.

Faktanya pinjol bunganya sangat besar dengan makin lama waktu melunasi, maka makin banyak pula bunganya, bunga tersebut akan makin bertambah dari waktu ke waktu. Membuat orang yang terjerat pinjol frustasi dan berat untuk melunasi pinjaman tersebut.

Semua ini hanya terjadi di sistem kapitalisme. Pihak yang kaya tambah kaya dan yang miskin makin miskin. Adanya bisnis pinjol yang berbasis riba sangat bertentangan dengan syariat Islam, haram hukumnya mengambil riba.

Dengan alasan untuk meningkatkan perekonomian, para kapitalis dan pemodal membuka bisnis pinjol yang berbasis riba, inilah ide kapitalisme. Sehingga jelas dari bisnis ini, pihak kapitalislah yang sangat diuntungkan dan akibatnya kesenjangan sosial makin mencolok di negeri ini.

Masalah kemiskinan yang menghimpit rakyat, negara tidak terlalu mau tahu. Malah lebih memikirkan kepentingan korporasi dan investor yang hanya berorientasi pada profit, akhirnya solusi mengatasi kemiskinan nihil. Bahkan negara seolah menutup mata dengan dengan keadaan rakyatnya.

Sengsaranya hidup di sistem kapitalisme, negara bukannya menutup praktik ribawi tetapi malah melegalkan dan membiarkan tumbuh subur. Dan negara juga tidak mampu menyelesaikan masalah kemiskinan yang makin kronis, karena negara saat ini tidak begitu peduli dengan rakyat.

Islam adalah Solusi

Lain halnya jika sistem Islam (Khilafah) yang diterapkan di tengah-tengah umat, Islam sangat menjunjung tinggi keadilan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Dengan sistem Islam rakyat akan dijamin kehidupannya dan dilindungi oleh negara, tidak seperti sistem kapitalisme sekuler dengan jargon omong kosong “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

Dengan sistem Islam masalah yang ada sekarang dapat diminimalisir seperti masalah pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik, dan lain-lain. Islam akan menuntaskan masalah sampai ke akarnya. Semua yang melanggar syariat Islam seperti praktik riba yang diharamkan akan segera dibasmi. Sistem Islam bisa membuat solusi untuk mengentaskan kemiskinan dengan mengelola kekayaan alam dan menambah pemasukan negara dengan cara yang halal.

Dengan peraturan yang dijalankan berdasarkan Al-Qur'an dan Sunah, sistem Islam dalam menata negara pasti akan lebih baik dari sistem buatan manusia. Mendatangkan kemaslahatan serta keberkahan bagi manusia dan alam semesta. Wallahu a'lam bishshawwab. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama