Oleh. Shinta Putri
Aktivis Muslimah Peradaban


Ketakutan terhadap Islam atau Islamofobia tak hanya marak di kalangan masyarakat Barat di Amerika dan Eropa, melainkan pula di Indonesia. Menghadapi serangan kelompok islamofobia, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fahmi Salim menyebut bahwa tugas semua muslim untuk menjelaskan dan menampilkan Islam yang tidak seperti mereka takutkan.

Dilansir dari laman PP Muhammadiyah, di negara-negara Barat yang sekuler, terjadinya fenomena islamofobia menurutnya itu bukan suatu yang mengagetkan. Akan tetapi islamofobia di negara dengan penduduk mayoritas Islam lebih mengkhawatirkan.

Melihat dari kacamatanya, Fahmi Salim menyebut bahwa terjadinya islamofobia menjadi arus besar di ruang publik diakibatkan arus informasi serampangan yang ditampilkan oleh media. Banyaknya akun anonim yang memproduksi konten informasi bagi publik yang mendiskreditkan Agama Islam.

“Ada semacam kebencian, narasi-narasi hate space atau ungkapan – ujaran kebencian,” tuturnya pada, Selasa (5/4) di acara Tausiyah Online yang diadakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI. Yogyakarta, dikutip dari muhammadiyah.or.id (7/4). Kabardamai.id

Maraknya Islamofobia PBB menetapkan tanggal 15 Maret sebagai hari Islamofobia, akan tetapi bukan hanya sekedar menetapkan hari Islamofobia bisa menyelesaikan stigma buruk kepada umat Islam. Peringatan hari Islamofobia hanya sebagai simbol semata kalau PBB peduli dengan kaum muslim di dunia. Faktanya Islamofobia semakin menggila menjangkiti umat.

Kita harus paham betul akar masalah dari munculnya opini Islamofobia yang sangat berbahaya, karena mengubah pemikiran menjadi buruk tentang Islam. Apa sih sebenarnya arti Islamofobia? Kenapa ada istilah ini yang membuat kaum muslim jadi membenci ajaran agamanya.

Islamofobia berawal dari kejadian 11 September atau serangan 9/11 atau Peristiwa Selasa Kelabu adalah serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. pada 11 September 2001. 

Pada pagi itu, 19 pembajak dari kelompok militan al-Qaeda, membajak empat pesawat jet penumpang. Para pembajak sengaja menabrakkan dua pesawat ke Menara Kembar World Trade Center di New York City; kedua menara runtuh dalam kurun waktu dua jam. Pembajak juga menabrakkan pesawat ketiga ke Pentagon di Arlington, Virginia. 

Ketika penumpang berusaha mengambil alih pesawat keempat, United Airlines Penerbangan 93, pesawat ini jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania dan gagal mencapai target aslinya di Washington, D.C. Menurut laporan tim investigasi 911, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan ini, menjadikannya sebagai serangan teroris dengan jumlah korban terbanyak sepanjang sejarah.

Peristiwa tersebut ditengarai akibat dari aksi teroris yang mengarah kepada dunia Islam, sehingga stigma Islamofobia muncul lagi dan tambah diperbesar gaungnya di seluruh negara di dunia, yang terjangkit istilah Islamofobia bukan hanya Eropa dan Amerika tapi juga negeri kaum muslim pun terkena virus Islamofobia.

Sehingga efek yang terjadi akibat Islamofobia adalah menjauhkan agama dari kehidupan. Islamofobia marak karena di era pertarungan pemikiran dan perubahan peradaban, umat Islam tidak memiliki pelindung yang menjadi perisai beragam serangan apa pun dari luar.

Pelindung dan perisai umat yaitu khilafah (sistem pemerintahan Islam ). Sehingga umat tidak bisa terlindungi dengan segala serangan dalam seluruh bidang kehidupan yang sudah dikuasai oleh peradaban batil dengan aturan yang mereka terapkan dengan tujuan untuk mengekalkan kebusukan dan mempertahankan kekuasaan.

Selama umat masih terlena  dan takut dengan istilah Islamofobia, maka para pengemban peradaban batil ini masih aman. Tak heran di negeri muslim sendiri pun juga terjangkiti Islamofobia sehingga tidak aneh jika umat Islam bisa takut dengan ajarannya sendiri. Karena kurangnya pemahaman yang benar tentang Islam.

Allah sudah memberi tahu kaum muslimin dalam firman-Nya: 
"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai." (QS. At- Taubah: 32)

Islamofobia bagian dari propaganda asing untuk menghadang kebangkitan umat Islam di seluruh penjuru dunia. Para pemimpin kaum muslimin tidak hanya mengecam Islamofobia tapi bertindak nyata dengan mewujudkan kepemimpinan Islam, agar umat memiliki kembali kepemimpinan khilafah yang terbukti mampu menjadi perisai dan pelindung umat.

Kebencian Barat telah mengakar kepada kaum muslimin. Sehingga mereka terus berulang membuat makar untuk menghancurkan dan memecah belah kaum muslimin. Hanya dengan khilafah kepemimpinan yang bisa menyatukan umat sehingga kaum muslimin bisa menghapus dengan tuntas Islamofobia.
Wallahu a'lam bissawab. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama