Oleh. Ummu Diaz
Aktivis Muslimah


Kenikmatan sesaat hingga lupa akan adanya hisab menyebabkan kemaksiatan sudah biasa dilakukan secara terbuka dan terang-terangan. Ditambah lagi budaya malu sudah dihilangkan. Pergaulan bebas yang terjadi pada remaja saat ini semakin mengkhawatirkan. 

Baru-baru ini kita mendengar kasus yang terjadi di Karang Anyar, siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami kontraksi di saat jam pelajaran. Padahal di usianya yang masih muda seharusnya ia fokus dalam pendidikan, tapi malah berujung melahirkan. Inilah yang terjadi pada generasi saat ini, seakan-akan kemaksiatan dianggap lumrah untuk dilakukan.

Siapakah yang harus bertanggung jawab dengan rusaknya remaja saat ini? Siapa yang harus disalahkan karena kebebasan mudah didapatkan? Remaja saat ini bisa menjadi generasi yang membanggakan kalau akidahnya terjaga. 

Pergaulan bebas yang terjadi disebabkan hilangnya norma-norma agama yang semakin ditinggalkan oleh generasi saat ini. Mereka bebas dan leluasa melakukan apa yang mereka suka karena didukung oleh sebuah sistem yang memberikan kebebasan dan kemudahan tanpa adanya sanksi yang diberikan. Pergaulan yang bebas mengakibatkan kerusakan, fakta yang  terjadi di Salatiga, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah menyebut ada empat kasus kehamilan remaja usia kurang dari 20 tahun, 11 remaja hamil di luar nikah, sejak periode Januari-Juni 2022. Inilah keadaan remaja saat ini akibat terjadinya seks bebas dan tercatat sepertiga kasus aborsi di Indonesia dilakukan oleh remaja, 20,8 persen remaja putri hamil di luar nikah.(Datakompasiana.com)

Permasalahan ini butuh ketegasan, karena seks bebas ini mengakibatkan penularan penyakit HIV/AIDS yang merusak sistem kekebalan tubuh dan bisa terjadinya kematian. 

Kekhawatiran yang terbesar bagi orang tua adalah ketika anak-anaknya salah memilih pergaulan. Dengan adanya sosial media yang memudahkan anak- anak untuk mengakses video pornografi. Seharusnya pemerintah mengambil langkah tegas untuk masalah ini karena bisa merusak anak-anak bangsa. Mirisnya perilaku seks bebas tejadi pada kalangan umat muslim yang penduduknya terbesar di  dunia. Akibat pemahaman liberalisme yang diterapkan di negeri ini. 

Inilah kesalahan pada bangsa yang sistem negaranya bukan mengambil dari sistem Islam. Karena itu kerusakan jelas nampak di depan mata kita. Padahal di dalam Islam jelas menetapkan batasan-batasan dalam pergaulan bebas diantaranya menjaga pandangan mata dan menjaga kehormatan. 

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."

Untuk membuat efek jera para pelaku zina di dalam Islam layak mendapat hukuman berupa hukum cambuk 100 kali (bagi yang belum pernah menikah) QS. An-Nur: 2) dan diasingkan selama setahun. (HR. Al-Bukhari) Adapun pezina yang sudah menikah, maka dikenai hukum rajam (dilempari dengan batu sampai mati). Hukuman ini membuat efek jera sehingga orang tersebut akan berpikir seribu kali untuk melakukan kemaksiatan. 

Hanya Islam yang bisa memberikan solusi tuntas untuk setiap permasalahan. Islam sebagai pandangan hidup yang datang dari Sang Khalik yang menciptakan manusia beserta aturannya. Bentuk proteksi ini dilakukan oleh orang tua, masyarakat, dan pendakwah dan yang paling penting peran  negara. Keluarga yang bertakwa berperan menjaga anak-anaknya dan  mendidik mereka menjadi generasi yang shalih dan shalihah. Sebab orang tua sebagai madrasah pertama dan utama. 

Peran masyarakat dan kelompok dakwah untuk melakukan amar ma'ruf nahi munkar di tengah masyarakat mencegah kemungkaran dan pergaulan yang akan merusak generasi. Namun, yang paling penting adalah peran sebuah negara melakukan pembinaan dengan menggunakan sosial media supaya remaja mengerti apa dampak buruk dari pergaulan seks bebas, menutup berbagai celah yang bisa menjerumuskan generasi kepada kemaksiatan yang jelas-jelas merusak generasi .

Sesungguhnya hal ini hanya bisa terwujud ketika Islam diterapkan secara kaffah dengan adanya seorang penguasa yang akan melindungi umat.
Rasulullah Saw bersabda : 
انما الامام جنة
"Sesungguhnya Al-imam (khilafah) itu perisai." (HR. AlBukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud) Wallahualam bissawab.[]

Post a Comment

أحدث أقدم