Oleh. Latifatussalimah
Aktivis Muslimah


Di awal tahun 2023 yang semakin mendekati tahun pemilu, terdapat peristiwa yang memicu polemik yaitu terjadi pengibaran bendera partai di salah satu masjid di Kota Cirebon. DPD partai tersebut pun memohon maaf atas peristiwa itu dan mereka mengklaim bahwa ini hanya spontanitas dan tidak terkait kampanye. (Kompas.id, 6/1/2023).

Tidak hanya sampai disitu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga ikut berkomentar. Beliau menegaskan masjid dan tempat ibadah harus terbebas dari unsur kepentingan partai politik sebagaimana aturan yang tertulis undang-undang Nomer 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yang di dalamnya menjelaskan bahwa pelaksana, peserta, dan tim Kampanye Pemilu dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan untuk berkampanye. Oleh kerena itu, wapres meminta partai politik mentaati peraturan tersebut. Sebab bila tidak, dapat menimbulkan perpecahan di tempat ibadah dan sekitarnya. (Republik.co.id, 8/1/2023)

Lantas, sebenarnya apa saja fungsi masjid? 

Fungsi Masjid pada Zaman Rasulullah saw. 

Masjid adalah bagunan yang penting dalam Islam. Bahkan masjid merupakan bangunan pertama yang Rasulullah saw dirikan ketika beliau hijrah ke Madinah. Di masjid inilah, Rasulullah bersama para sahabatnya melaksanakan shalat dan berbagai macam ibadah. Dari masjid itu pula Rasulullah saw menyampaikan nasihat dan ajaran Islam kepada seluruh umat Islam. 

Tidak jarang Rasulullah juga bertindak sebagai hakim dalam memutuskan beragam persengketaan di kalangan masyarakat, melakukan musyawarah bersama para sahabat, sampai latihan perang serta mengatur siasat berperang hingga siasat bernegara yang mana semua ini Rasulullah lakukan di masjid. Ringkasnya, masjid pada zaman Rasulullah saw. justru menjadi basis politik dan pusat pemerintah Islam.

Keadaan ini terus berlangsung setelah Rasulullah saw. wafat. Sebagaimana sahabat Abu Bakar dibaiat (diangkat menjadi khalifah) di masjid. Masjid-masjid di bawah naungan Islam tetap memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda seperti yang telah disebutkan sepeninggal Nabi.

Mengembalikan Fungsi Masjid

Tidak dapat dipungkiri, banyak masjid pada saat pembangunannya membuka sumbangan dari setiap orang muslim, namun ketika bangunan masjid sudah berdiri justru menjadi tertutup dan seakan sulit untuk dimanfaatkan oleh yang bukan anggota masyarakat tersebut, yang bukan satu faham atau ormas dengan pengurus masjid tersebut. 

Padahal Allah telah mengingatkan kita sebagai orang-orang yang beriman melalui firman-Nya surat at-Taubah(9):18 yang artinya 
Sungguh yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang mengimani Allah dan hari akhir, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah. Merekalah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.  (QS at-Taubah [9]: 18)

Ada hal yang lebih penting juga. Sesungguhnya masjid itu dibangun atas dasar takwa. (QS at-Taubah (9):108)

Karena itulah Rasulullah saw. pernah menghancurkan bangunan yang dibangun oleh kaum munafik yang mereka sebut masjid. Mengapa Rasul robohkan? Karena bangunan tersebut tidak difungsikan untuk mengokohkan ketakwaan, malahan untuk memecah belah umat. 

Melalui dua dalil inilah, saatnya kaum muslimin memakmurkan masjid-masjid dengan meninggikan kalimatullah dan pemahaman Islam yang utuh, supaya ajaran Islam menjadi peta jalan setiap kaum muslim sehingga umat menjadi utuh dan tidak terpecah belah. Wallahu alam bissawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama