Oleh Purwanti 
Aktivis Dakwah Islam


Grup musik rock Coldplay yang berasal dari Inggris akan mengelar konser pertamanya di Indonesia. Rencana akan diselenggarakan pada tanggal 15 November 2023, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
        
Harga tiket konser Coldplay di bandrol dari harga 800 ribu hingga 11 juta rupiah, yang terdiri dari 11kategori. Untuk kategori termahal adalah ultimate Experince. Itu belum termasuk pajak pemerintah 15 persen, convenience 5 persen dan biaya tambahan lainnya. (cnn.com 15/05/2023)

Pola Pikir Masyarakat Dalam Sistem Sekuler
     
Tengah himpitan ekonomi yang sulit, masyarakat begitu antusias menyaksikan konser Coldplay. Mereka rela merogah kocek cukup dalam, bahkan untuk mendapatkan tiket, mereka siap war.  Sungguh miris pola berpikir masyarakat sekarang. Mereka rela mengambil tabungan, membayar menggunakan paylater, bahkan ada juga yang terlibat pinjol. Ini merupakan perbuatan yang sia-sia dan melanggar syariat Islam karena ada riba yang termasuk dosa besar.
     
Mereka mampu membayangkan gemerlap cahaya lampu, gelegar suara musik, lambaian tangan keatas, serasa merasakan euforianya konser secara langsung, mereka mengatakan ini adalah efek FOMO. Fomo adalah hasil dari sistem Sekularisme yaitu, sistem pemisahan agama dari kehidupan. Sistem ini mengagungkan kebebasan, salah satunya kebebasan berekspresi. 

Dalam kebebasan berekspresi, membuka peluang besar menabrak syariat Islam seperti prilaku bercampur baur antara laki-laki dengan perempuan. Bahkan dimungkinkan bisa sampai terjadi pelecehan seksual. Hal ini terjadi karena standar perbuatan dalam sistem sekuler adalah azas manfaat.  Demi kesenangan yang harus dirasakan, dia rela meninggalkan hukum syariat. 

Padahal kebahagiaan yang hadir adalah kebahagiaan yang semu. Dimana setelah usai nonton konser mereka akan kembali melakukan rutinitas biasa. Bekerja, mengumpulkan uang, mencari hiburan. Yang lebih miris lagi mereka harus memikirkan bagaimana cara membayar utang yang digunakan untuk membeli tiket konser.

Sistem Sekulerisme membentuk individu-individu yang memiliki sifat hedonisme, konsumtif, individualisme. Mereka lebih mementingkan kesenengan dirinya sendiri. 
Ditengah kesulitan rakyat karena dilanda kemiskinan, shunting, PHK dimana-mana, mereka tetap berambisi memuaskan keinginannya meraih kesenangan dengan nonton konser coldplay. Mereka tidak memikirkan nasib saudaranya sendiri yang sedang kesulitan. 

Situasi ini menggambarkan prilaku masyarakat yang tidak memilki empati terhadap sesama.  Ada kesenjangan sosial yang tinggi.  Orang yang memiliki uang, mampu menikmati konser sebagai bagian dari gaya hidup. Sedangkan orang miskin akan berusaha keras untuk mendapatkan sesuap nasi.

Sejatinya Negara adalah lembaga yang melindungi rakyat dari bahaya. Konser Coldplay adalah sesuatu bahaya bagi rakyat karena nonton konser dalam Sistem Sekuler sering melanggar syariat Islam, prilaku boros dan mubajir. Dalam sistem sekuler, negara malah memfasilitasi acara konser Coldplay agar acara tersebut bisa sukses menjual semua tiket yang disediakan penyelenggara.

Negara semestinya fokus dalam mengurusi masalah rakyat, seperti pemenuhan kebutuhan pokok. Negara wajib memastikan rakyat mampu membeli kebutuhan pokok. Bila rakyat tidak mampu karena tidak memilik pekerjaan maka negara wajib menyediakan lapangan pekerjaan. Bukan malah menggelar konser yang mengajak masyarakat untuk konsumtif. Ini sebagai bukti bahwa pemerintah lebih berpihak kepada pengusaha karena yang mereka pikirkan hanyalah keuntungan, sekalipun aktivitas atau kegiatan dapat merusak pola pikir dan perilaku masyarakat. 

Inilah karakter negara dalam sistem ekonomi kapitalis sekuler. Apa pun permintaan yang mendatangkan keuntungan akan diberikan ruang, sekalipun dapat merusak moral masyarakat dan terdapat unsur keharaman.

Islam Menjaga Rakyat Dari Prilaku Melanggar Syariat

Islam menjaga manusia dari berbagai bahaya dengan aturan-aturannya. Andai saja manusia mau taat maka dipastikan akan selamat. Standar perbuatan manusia dalam Islam adalah halal dan haram. Bila perbuatan itu halal maka boleh dilakukan sedangkan bila perbuatan itu haram maka harus di tinggalkan karena setiap perbuatan akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah. 

Dalam Sistem Islam, negara akan menjamin semua kebutuhan pokok sesuai dengan mekanismenya termasuk menyediakan lapangan kerja. Adapun pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, keamanan dan fasilitas umum akan di berikan kepada rakyat secara cuma-cuma atau gratis dari negara. Negara wajib memberikan layanan terbaik yaitu, pelayanan cepat, mudah, dan profesial.

Selain itu negara juga akan memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier rakyatnya bila memang rakyatnya tidak mampu memenuhi. Tujuannya agar hidup rakyat sejahtera sehingga bisa mencapai khoirun ummah. Hanya saja, untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier harus tetap dibatasi oleh syariat Islam. Negara tidak akan membiarkan barang haram atau aktivitas haram beredar dimasyarakat, meskipun hal itu dapat mendatangkan keuntungan negara.
 
Di dalam sistem Islam setiap manusia akan dibentuk menjadi individu -individu yang bertakwa yang memiliki kepribadian Islam secara utuh yaitu pola berpikir dan pola sikap yang didasarkan kepada akidah Islam. Sehingga setiap individu yang ingin melakukan perbuatan, mereka memiliki kesadaran dan keterikatan kepada Allah Swt. Dan menjadikan standar perbuatan adalah halal haram, karena tujuan hidupnya adalah mencari rida Allah Swt.
    
Hanya sistem Islam yang mampu memuliakan manusia, sekaligus membangun peradaban mulia di bawah insitusi Khilafah Islamiyah. Wallahualam bissawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama