Oleh Oktiana
Aktivis Dakwah 


Di zaman sekarang, dunia remaja tak pernah luput dari berbagai macam masalah. Setiap hari pasti kita mendengar kasus yang melibatkan remaja, mulai dari pacaran, narkoba, tawuran, bully, seks bebas, bahkan pembunuhan. Ini terjadi karena pergaulan remaja saat ini sudah dipengaruhi pemikiran barat. Jika remaja tidak melakukan hal itu , mereka menganggap dirinya ketinggalan zaman bahkan kurang gaul. 

Terdapat hal yang menyedihkan, khususnya terkait pergaulan bebas. Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) telah mencatat bahwa usia remaja di Indonesia sudah pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah. Untuk yang paling muda direntang umur 14 tahun hingga 15 tahun telah tercatat 20 persen sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Lalu diikuti dengan usia 16 hingga 17 tahun sebesar 60 persen dan 19 sampai 20 tahun sebanyak 20 persen.
Hal itu diungakapkan BKKBN berdasarkan data Standar Diagnosis keperwatan pada tahun 2017. (Merdeka.com, 6/8/2023) 

Setelah menyaksikan kerusakan kondisi yang terjadi pada generasi saat ini, rasanya miris bercampur geram.

Bagaimana tidak, krisis dari berbagai aspek telah meracuni mereka. Dari krisis kepemimpinan, krisis jati diri, hingga darurat seks bebas. 

Akibat dari Jeratan Liberalisasi

Generasi yang seharusnya menjadi harapan masa depan bangsa, kini telah menjelma menjadi generasi yang rusak.

Adanya perkembangan zaman yang tidak diimbangi dengan pendidikan agama, serta kontrol dari negara yang membuat mereka bebas dalam mengekspresikan diri. 

Banyak sekali racun-racun yang sudah disuntikan ke pemikiran mereka. Mulai dari tayangan-tayangan yang tak beradab,bahkan nol dalam nilai agamanya.

Adapun publik figur yang tidak bisa menjadi panutan, mereka seakan tak malu mengumbar aib, mempertontonkan dirinya sendiri, bangga saat mereka bisa gonta-ganti pasangan, berpelukan, berciuman , hingga gaya hidup rusak ala barat.

Mereka tidak berfikir, bahwa apa yang sedang mereka perbuat akan berimbas pada orang lain bahkan bisa merusak generasi. 

Bahkan baru-baru ini ramai di platform tiktok, Oklinfia influencer berusia 19 tahun, yang mengenakan hijab tetapi melakukan tindakan yang berbau pornografi yang sedang menjilati es cream sambil duduk dengan letak  es cream yang berada di bagian alat vital laki-laki. 

Bahkan dia menganggap bahwa itu hal yang wajar, padahal dalam Islam seorang muslimah yang sudah balig diwajibkan untuk menutup aurat dengan mengenakan hijab dan berpakaian sopan agar terhindar dari segala macam fitnah. 

Tetapi dia seakan-akan bangga, mereka terus memviralkannya, meraih sebanyak-banyaknya penonton, tanpa ada tindakan nyata dari pemerintah untuk bisa menghentikan hal semacam ini. 

Hasil diterapkannya Sistem Kapitalisme

Hasil diterapkannya sistem kapitalis yang menjadikan generasi rusak. Dengan memisahkan agama dari kehidupan, kapitalisme sukses menanamkan pemahaman berbahaya bagi manusia. Sistem ini menjadikan kebebasan sebagai kebahagiaan mereka. Dengan kedaulatan di tangan individu, mereka bebas mengekspresikan diri asal mereka bahagia itu sudah termasuk kebebasan dalam berekspresi. 

Maka tidak heran jika melihat mereka berperilaku semacam itu mulai dari, gaya hidup yang mempertontonkan kehidupan seks bebasnya dan pergaulan bebasnya. 

Parahnya lagi dengan minimnya peran negara dalam menanggulangi hal ini bahkan seakan ikut serta menjadi pemain. Namun sebaliknya, ketika ada komunitas-komunitas hijrah yang mengajak mereka untuk semakin mengenal Islam dan mempelajari Islam, pasti langsung dianggap sebagai bencana atau ancaman buat negara.

Tentu hal ini semakin menambah parah kondisi, sedikit demi sedikit generasi rusak bahkan hancur. Jadi tak usah heran apabila hasil-hasil survey diatas semakin naik lagi jumlahnya di masa yang akan datang. 

Cegah Kerusakan Generasi dengan Islam

Sejatinya generasi Islam adalah generasi penerus estafet kepemimpinan dalam Islam. Mereka bukan hanya sebagai anugerah, namun juga sebagai amanah. Maka dari itu Islam sangat tegas dalam mempersiapkan generasinya. Aturan yang baik hanya berasal dari sang khalik, karena Allah SWT sangat mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh hamba-hambanya. 

Allah SWT menurunkan seperangkat aturan untuk mengatur tentang pergaulan pada remaja agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Di dalam Islam aturan inilah yang mengatur negara, masyarakat, dan keluarga untuk ikut andil dalam menerapkan aturan yang dibuat oleh Allah SWT dan aturan wajib ditaati seluruh umat. 

Dengan bekal akidah dalam mendidik generasi yang diharapkan bisa membuat anak taat kepada Allah SWT dimanapun dia berada.
Ketika di dalam keluarga dia diajarkan mana yang halal dan mana yang haram, maka dia akan terbiasa dengan hal itu.

Jika di rumah diajarkan batas-batas aurat dan cara menutup aurat maka mereka juga akan terbiasa dan menundukkan pandangannya dari hal yang bisa menjerumuskan mereka dalam kemaksiatan. Dia tidak akan berani berikhtilat yang artinya bercampur baur antara laki-laki dengan perempuan. 

Tak lupa juga peran masyarakat untuk saling menasehati ketika ada yang mulai melenceng sehingga bisa meminimilasi bibit-bibit kerusakan pada generasi. Dan tak kalah pentingnya lagi yaitu peran negara. Negara yang seharusnya membentengi rakyatnya dari serangan pemikiran barat yang menjadikan generasi rusak, seperti konten-konten yang tidak layak dipertontonkan. 

Karena generasilah yang nantinya akan mengambil alih kepemimpinan, dan membawa Islam dan kaum muslimin kepada fitrahnya yaitu menjadi umat terbaik.

Dimana di pundak merekalah dititipkan amanah untuk berdakwah demi ditegakannya syariat Islam di dunia. Tetapi semua akan terlaksana jika negara ini mau menerapkan Islam secara kafah. Supaya remaja bisa terlindungi dari pergaulan bebas. 
Wallahualam bissawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama