Oleh P Jayanti 
Aktivis Muslimah Peradaban


Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok selama sekitar sebulan terakhir harganya 'ugal-ugalan'. Badan Pangan PBB alias Food and Agriculture Organization (FAO) waswas harga beras yang naik mencapai level tertinggi dalam 12 tahun bakal memicu lonjakan inflasi pangan di Asia.

Disinyalir yang menjadi penyebab harga beras naik akibar dari pembatasan ekspor beras India dan efek cuaca buruk dari fenomena El-Nino. Apakah itu yang menjadi penyebab melonjaknya harga besar terus menerus dari beberapa tahun terakhir?

*Harga Kian Meroket*

Krisis kenaikan harga beras bukan hanya dialami oleh Indonesia. Namun, diberbagai negara lainnya juga mengalami hal yang sama seperti Kenya, Singapura, dan Kanada. Larangan ekspor beras pun bukan hanya ada di India, salah satunya Uni Emirat Arab juga melakukan hal sama demi mempertahankan kebutuhan domestiknya.

Terhitung sejak bulan Agustus 2022 harga beras medium terus menerus naik hingga meninggalkan ditingkat Rp 10.000. Kinipun, harga beras medium di pasaran sudah mencapai Rp 13.000-an.

Pengamat Pertanian Khudori menjelaskan, kenaikan harga beras saat ini dipicu oleh berbagai faktor. Dikatakan bahwa yang menjadi penyebab kenaikan harga beras yakni siklus panen, efek fenomena El Nino, ekspektasi penurunan produksi, hingga kebijakan pembatasan di berbagai negara. (CNBCIndonesia,  23/8/2023)

Urgensi Pangan

Kebutuhan pangan merupakan suatu urgensi bagi siapapun terlebih bagi suatu negara itu sendiri. Dan juga sebagai salah satu kebutuhan akan keberlangsungan hidup bagi tubuh manusia, sebab nutrisi pun akan tercukupi. Terlebih lagi ketika masyarakat bisa memperoleh hal tersebut dengan segala kemudahan.

Sayangnya, masalah pangan masih terus menerus berlanjut. Banyak masyarakat di berbagai daerah mengalami kesulitan hingga kelaparan. Sangat miris, Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris dengan luas lahannya yang lebih luas dan memiliki SDA yang melimpah tapi malah harus impor dari negara tetangga yang luas lahannya lebih sempet ketimbang Indonesia.

Kegagalan dari berbagai proyek untuk ketahanan pangan terus terjadi di negeri ini bahkan hampir selama 25 tahun.
Semua masalah ini akibat diterapkannya sistem kapitalisme. Ideologi yang berasaskan materi ini telah memberi kebebasan para kapitalis menguasai berbagai usaha, mulai dari hulu hingga hilir.

Sistem Kapitalisme membuat peran negara yang harusnya berkewajiban mengurusi kebutuhan rakyat hanya sebatas regulator. Selain itu, arah kebijakan pangan dalam negeri masih kental dengan kepentingan oligarki para kapitalis.

Hanya Islam Solusinya

Rasulullah saw. bersabda, “Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus hajat hidup rakyat) dan ia bertanggung jawab terhadap rakyatnya.” (HR Muslim dan Ahmad)

Berdasarkan hadits ini, pemerintah (Khalifah) bertanggung jawab penuh untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan. Wujudnya, negaralah yang menentukan kebijakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Tidak akan ada pihak asing atau swasta yang mengendalikan negara.

Sistem ekonomi Islam diterapkan akan melahirkan kebijakan yang benar dalam pengelolaan, pendapatan, sampai seluruh transaksi harus berdasarkan pada Islam.
Negara harus mengawasi sehingga tidak ada pemodal atau pihak lain melakukan pelanggaran seperti menimbun barang, bermain harga, dan sebagainya.

Dengan sistem politik ekonomi Islam, ketahanan pangan akan terwujud karena Khilafah benar-benar berperan sebagai penjamin dan penanggung jawab pangan rakyat melalui penerapan aturan Islam.

Disamping itu, negara Islam menerapkan politik pertanian dengan kebijakan meningkatkan produksi pertanian. Pertama, negara akan membantu para petani seperti dalam hal modal, bibit, peralatan teknologi, dan lain-lain. Kedua, negara membuka lahan sesuai kondisi dan peruntukannya. Lahan subur bisa digunakan sebagai lahan pertanian. Kalaupun ada lahan mati, negara akan menghidupkannya sebagai lahan baru yang kemudian bisa diberikan kepada rakyat yang mampu menjadikannya lahan produktif.

Masalah krisis pangan akan bisa diminimalisir jika negara berhasil membentuk ketahanan pangan. Hal inilah yang dibutuhkan agar negara bisa bertahan diberbagai keadaan.

Wallahualam bissawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama