Oleh Heni Ummu Faiz
Ibu Pemerhati Umat


Penderitaan yang dialami oleh saudara kita di Palestina rasanya tak sebanding dengan kesusahan mereka. Siang malam dihantui perasaan cemas akan turunnya bom. Nyatanya hingga hari ini korban pun berjatuhan.
Namun sayangnya di tengah derita rakyat masih saja ada yang sesama muslim enggan membela saudara seakidahnya bahkan terkesan menyalahkan Hammas yang membantu perjuangan rakyat Palestina. Dimanakah hati nuraninya?

Padahal kita ini adalah saudara seakidah yang seharusnya saling tolong menolong. Saat saudaranya disakiti kita pun harus merasa sakit. Di dalam hadis diingatkan bahwa:

قال رسول الله صلى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ نَصَرَ أَخَاهُ بِظَهْرِ الْغَيْبِ نَصَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

“Barangsiapa yang menolong saudaranya (tanpa kehadiran saudaranya tersebut) maka Allah Swt akan menolongnya di dunia dan akhirat." (HR Al-Baihaqi dengan sanad yang sahih)


Hadis ini sangat jelas bagi kita kaum muslim untuk senantiasa tolong menolong dengan saudaranya. Bahkan Allah menjanjikan siapa pun yang menolong akan Allah tolong di akhirat. Lantas jika kita mengabaikan perintah ini bukankah sama artinya mengabaikan seruan Allah dan Rasul-Nya? Ataukah karena paham ikatan kebangsaan hingga jiwa dan raga kita tak sedikit pun terenyuh membantu mereka walaupun hanya dengan untaian doa.

Inilah realitas kaum muslim saat ini. Saudaranya menderita, tapi justru diam membisu. Hal ini menjadi bukti betapa sistem sekularisme saat ini telah merusak keimanan dan merampas rasa empati terhadap orang lain. Sistem ini telah menjadikan manusia membatu mata hatinya terhadap derita orang. Bahkan ada yang masabodo tak mau ambil pusing yang penting dirinya tetap bahagia.

Mengaku umat Nabi Muhammad, tetapi saat bumi para Nabi hendak dihancurkan membuat konten yang menyakitkan. 

Mengapa pengakuan kecintaan pada Nabi itu hanya dibibir saja tidak meresap ke dalam kalbu. Bukankah yang namanya cinta sejati itu kesesuaian antara ucapan dan perbuatan? Ataukah terhalang oleh sifat wahn yang memang merajalela di akhir zaman.

 ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».

Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,” Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah Swt akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.”

Dari sini jelas sudah jika ketidakpedulian untuk menolong  kaum muslim di Palestina khususnya maka musuh akan menguasai, dan akan semakin keras hantaman musuh dan semakin merajalela kezaliman mereka serta menyiksa kaum muslim disana, membinasakan tanpa rasa kasian dan relakah benteng pertahanan terakhir Al Aqsa jatuh kepada Israel penjajah hanya gegara kita berdiam diri? 

Kerusakan yang besar dan fitnah akan terus menyebar di negeri-negeri muslim karena kurangnya dalam menerapkan sikap tolong menolong terhadap sesamanya.

 وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ 

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai Para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS Al-Anfaal: 73)
Wallahualam bissawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama