Oleh Tati Hartati
Aktivis Muslimah


كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُون

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami, kamu dikembalikan." 
(Al Ankabut: 57)

Adapun maksud dari ayat di atas adalah bahwa semua yang berjiwa (bernyawa) akan mati. Mati adalah qadhanya Allah yang tidak bisa kita hindari. Kapan, dimana, dan bagaimana kita mati itu tidak ada yang tahu hanyalah Allah Yang Maha Mengetahui segalaNya. Apakah setelah kita mati, hidup kita akan tenang dan bebas? Tentu saja tidak, karena setelah kita mati maka kita akan menjalani yang namanya penghisaban amal kita.

Berbicara tentang kehidupan, sudah pasti selama kita hidup akan dihadang dengan berbagai masalah. Tidak ada manusia yang tidak diuji dengan berbagai ujian atau masalah. Semua pasti punya masalah, cuma bagaimana caranya kita menghadapi masalah itu. Apakah kita harus mati terlebih dahulu supaya kita tidak mendapat masalah? Astaghfirullah, itu bukanlah solusi yang tepat. Karena apabila kita menghadapi  masalah maka kita harus tenang, sabar, dan terus memohon petunjuk sama Allah. Kita harus yakin bahwa ujian yang menimpa kita adalah sunnatullah. Yang bertujuan untuk menguji keimanan kita. 

Tapi faktanya pada sistem sekarang ini dengan berbagai problema yang terjadi, banyak yang menyelesaikan masalah dengan bunuh diri. Mereka beranggapan bahwa dengan mati bunuh diri, maka hidup kita akan tenang, bebas dan tidak akan ada masalah. Yang melakukan bunuh diri sekarang ini bukan hanya orang dewasa tapi anak-anak pun ada yang melakukan bunuh diri. Memang sangat miris sekali, tapi itulah fakta yang terjadi. 

Sebagaimana ada contoh anak SD di Pekalongan Jawa Tengah melakukan bunuh diri hanya karena dilarang main Hp. Selain itu, seorang bocah di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamarnya. Aksi nekat bocah SD itu diduga dipicu karena dilarang bermain HP. (Detik.com, 22/11/2023)

Orang yang melakukan bunuh diri bisa dikatakan orang yang tidak kuat keimanannya. Lupa bahwa setelah kematian, tidak akan sampai di situ tapi ada kehidupan selanjutnya yaitu kehidupan akhirat. Yang mana di akhirat ini adalah semua amal akan dimintai pertanggungjawaban. Bunuh diri itu hukumnya haram dalam Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 29.
 
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."

Dalam hadis nabi yang artinya 
"Barangsiapa terjun dari sebuah bukit untuk menewaskan dirinya maka kelak ia akan masuk neraka dalam keadaan terlempar jasadnya. Ia kekal di neraka selama-lamanya."
(HR. Bukhari & Muslim)

Na'udzubillah jadi bunuh diri bukanlah solusi. Kehidupan Kapitalis-Sekuler gampang sekali membuat orang stress. Mindset kapitalis menciptakan hidup yang sekuler mereka menganggap kebahagiaan adalah segala kebutuhannya terpenuhi, kalau kenyataan hidupnya tidak sesuai ekspektasi maka dia akan stress. 

Maka kita harus mengkaji Islam secara kaffah. Mengkaji dengan bimbingan guru yang bisa menyadarkan kita tentang tujuan hidup dan membentuk kepribadian Islam. Mengkaji Islam membuat kita paham bahwa tidak ada tujuan lain dari hidup ini selain beribadah pada Allah SWT, jadinya tidak gampang stress. Juga kita akan paham bahwa ujian hidup menimpa kita itu adalah sunnatullah. Ujian Allah berikan untuk menguji keimanan kita. 

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 155.

وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."

Orang yang paham Islam akan tetap tegar dalam menghadapi berbagai masalah (ujian). Tidak ambil pusing jika kenyataan tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dia akan bertahan dengan kesabaran untuk menggapai ridha Allah.

Wallaahualam bisawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama