Oleh Endah Dwianti, S.E., CA., M.Ak.
Pengusaha


Banjir bandang melanda Kecamatan Canduang, Sungai Pua, dan IV Koto di Kabupaten Agam akibat aliran air lahar dingin dari Gunung Marapi yang disertai hujan deras. Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia dan 18 orang mengalami luka-luka. Pencarian korban dan evakuasi warga terus dilakukan oleh petugas gabungan. (JPNN, Narasi TV, Antara, Bisnis, 12 Mei 2024)

Banjir juga merendam beberapa wilayah di Konawe Utara, menyebabkan jalan Trans-Sulawesi lumpuh total. Banjir ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan menghambat aktivitas warga sehari-hari. (CNN Indonesia,11 Mei 2024)

Tidak hanya itu, hampir 2.000 warga terdampak banjir bandang di Konawe. Banjir ini mengakibatkan kerusakan parah pada pemukiman dan fasilitas umum, serta memaksa banyak warga mengungsi. (Tempo, 11 Mei 2024)

Salah satu penyebab utama kecelakaan adalah kelayakan kendaraan yang sering kali luput dari pengawasan. Tidak hanya itu, terdapat banyak faktor lain yang saling terkait dan berkontribusi pada tingginya angka kecelakaan transportasi. Mahalnya sarana transportasi membuat banyak konsumen memilih layanan yang lebih murah meskipun sering kali abai terhadap aspek keselamatan. Di sisi lain, keterbatasan modal membuat pemilik sarana transportasi tidak mampu memenuhi berbagai persyaratan agar kendaraannya layak jalan.

Kondisi jalan juga memberikan pengaruh besar terhadap keselamatan perjalanan. Jalan yang rusak atau tidak terawat dengan baik dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Sayangnya, pengawasan dan pemeliharaan jalan sering kali tidak mendapatkan perhatian yang semestinya dari pihak berwenang. 

Semua faktor ini menunjukkan bahwa masalah keselamatan transportasi adalah masalah sistemis yang memerlukan penanganan komprehensif dari berbagai pihak.

Masalah ini terjadi karena sistem negara yang tidak berjalan dengan baik. Negara seharusnya bertanggung jawab atas kontrol kelayakan kendaraan dan memastikan bahwa semua sarana transportasi memenuhi standar keselamatan yang ketat. 

Namun, dalam banyak kasus, pengawasan dan regulasi yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah tidak berjalan efektif. Akibatnya, banyak kendaraan yang tidak layak jalan tetap beroperasi dan mengancam keselamatan penumpang.

Dalam sistem Islam, sarana transportasi yang murah dan aman adalah salah satu bentuk fasilitas yang menjadi tanggung jawab negara kepada seluruh rakyat. 

Negara wajib memberikan pengawasan yang serius dan sungguh-sungguh untuk memastikan keselamatan perjalanan. Ini termasuk membangun infrastruktur yang memadai dan memastikan bahwa semua kendaraan memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.

Sistem Islam juga menerapkan standar keamanan terbaik sesuai dengan perkembangan teknologi paling mutakhir. Negara dalam pandangan Islam harus selalu mengadopsi teknologi terbaru untuk memastikan bahwa semua sarana transportasi aman digunakan. Ini mencakup penggunaan teknologi untuk pengawasan dan pemeliharaan kendaraan serta infrastruktur jalan.

Selain itu, sistem Islam juga menerapkan sanksi tegas dan menjerakan bagi pelanggar. Pemilik kendaraan yang tidak memenuhi standar keselamatan harus diberikan sanksi yang setimpal untuk mencegah terjadinya pelanggaran serupa di masa depan. 

Sanksi ini tidak hanya bersifat hukuman, tetapi juga harus dapat memberikan efek jera sehingga mendorong semua pihak untuk mematuhi aturan yang berlaku.

Dalam konteks ini, pengawasan terhadap kelayakan kendaraan harus dilakukan secara rutin dan ketat. 
Pemerintah harus memastikan bahwa semua kendaraan yang beroperasi di jalan raya telah melalui pemeriksaan yang cermat dan memenuhi semua persyaratan keselamatan. Tidak boleh ada kompromi terhadap standar keselamatan demi menjaga keselamatan penumpang.

Negara juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih sarana transportasi yang aman. Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa memilih transportasi yang lebih murah, tetapi tidak aman dapat berisiko besar bagi keselamatan mereka. 

Kampanye kesadaran tentang keselamatan perjalanan harus terus digalakan untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Infrastruktur jalan juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Pemerintah harus memastikan bahwa semua jalan dalam kondisi baik dan terawat dengan baik. Perbaikan jalan yang rusak harus dilakukan segera untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Selain itu, teknologi terbaru seperti sistem pemantauan jalan berbasis sensor dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan jalan secara dini dan melakukan perbaikan sebelum kerusakan menjadi parah.

Keselamatan dalam perjalanan adalah hak setiap individu dan menjadi tanggung jawab negara untuk memastikannya. Sistem yang berjalan dengan baik akan mampu menyediakan sarana transportasi yang aman dan layak bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, reformasi menyeluruh dalam sistem transportasi dan pengawasan ketat terhadap kelayakan kendaraan adalah langkah yang tidak dapat ditunda lagi. Islam menawarkan pendekatan yang komprehensif untuk masalah ini, dengan menekankan tanggung jawab negara, penggunaan teknologi mutakhir, dan penerapan sanksi tegas untuk memastikan keselamatan perjalanan bagi semua umat.

Wallahualam bissawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama