Oom Rohmawati
Pegiat Literasi


Di tengah intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini masyarakat tak boleh lengah untuk menjaga fisik dan psikis. Selain rentan berdampak banjir juga berakibat munculnya wabah penyakit, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan di Kabupaten Bandung kasusnya mencapai 2.542 pada Oktober 2024 lalu, sebanyak 37 di antaranya meninggal dunia. Namun, menurut Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Bandung, Purwitasari, memberi pernyataan  meskipun ada ribuan orang terjangkit DBD dan ada yang sampai meninggal dunia, tapi fatalitas kasus sebenarnya turun 1,46 persen. Artinya ini masih sedikit dibandingkan periode sebelumnya.

Purwitasari pun, mengimbau masyarakat harus tetap waspada, karena diperkirakan akan terjadi lonjakan kasus baru. Sebab Kabupaten Bandung sedang memasuki peralihan musim kemarau ke hujan, biasanya terjadi peningkatan perkembangan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD.

Pihaknya telah mengirim surat edaran kepada seluruh fasilitas medis baik rumah sakit, puskesmas maupun pustu untuk mewaspadai adanya peningkatan kasus ini. Edukasi kepada masyarakat pun gencar dilakukan untuk meminimalisasi pertumbuhan jentik nyamuk aedes aegypti dengan cara menerapkan 3 M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penyimpanan air, memanfaatkan sampah bernilai ekonomis, serta menambahkan langkah pencegahan seperti penggunaan kelambu atau larvasida. (AyoBandung.com, 13/12/2024)

Penyebab DBD atau demam berdarah dengue adalah infeksi virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk betina Aedes aegypti. Meningkatnya infeksi virus ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti curah hujan tinggi atau daya tahan tubuh yang lemah. 

Kementerian Kesehatan telah mengimplementasikan berbagai program penanggulangan DBD berbasis masyarakat, termasuk kampanye penyuluhan, fogging, pemberantasan sarang nyamuk, dan program eliminasi larva (aplikasi rutin insektisida kimia atau mikroba pada badan air atau wadah air untuk membunuh bentuk nyamuk yang belum dewasa di dalam air). Namun upaya itu nampaknya belum berhasil secara maksimal, karena faktanya masih banyak masyarakat yang terjangkit virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk betina Aedes Aegypti. 

Kesehatan adalah nikmat yang sering terlupakan, dan baru terasa ketika sakit. Apalagi tidak adanya jaminan kesehatan bagi masyarakat saat ini. Hanya orang berduit yang mendapat akses pelayanan kesehatan secara mudah dengan fasilitas lengkap. Sedangkan rakyat kecil, hanya bisa mengandalkan kartu BPJS itupun dengan fasilitas serta pelayanan terbatas. Bahkan terkadang penyakit dan obat-obatan tertentu tidak tercover oleh BPJS dan pasien harus mencari solusi sendiri. 

Pemerintah adalah penanggung jawab kesehatan rakyat. Untuk menanggulangi dan memberikan pelayanan kesehatan harusnya tidak dibebankan pada pihak swasta tapi negaralah yang berkewajiban mengurusnya. Pun dengan kasus demam berdarah. Pemerintah bisa berkolaborasi dengan pihak kesehatan dan instansi kependudukan untuk meminta data akurat tentang jumlah pasien. Kemudian menempatkan mereka di rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap dan pelayanan terbaik. Sehingga para pasien bisa cepat tertangani dan segera sehat. Dan untuk langkah selanjutnya, pemerintah bisa mengandalkan tenaga ahli melakukan riset agar mencari cara mencegah munculnya penyakit yang sama. 

Sayangnya hal itu masih sulit diwujudkan dalam sistem saat ini. Pemerintah lebih suka menyerahkan pengurusan dan pelayanan publik ke pihak swasta dibanding oleh negara sendiri. Termasuk dalam hal pengelolaan sumber keuangan seperti tambang emas, energi, minyak, batu bara, dll. negara malah memberikannya pada pihak pemodal. Padahal jika sumber pendapatan itu dipegang oleh negara, semua kebutuhan publik bisa dipenuhi secara optimal. Negara tak perlu memberlakukan pajak dan berutang pada negara luar.

Lain halnya dengan sistem Islam. Dalam sistem pemerintahan Islam, negara akan bersungguh-sungguh memberikan pelayanan pada masyarakat secara optimal. Salah satunya terhadap kesehatan. Hak ini akan diberikan negara dengan pelayanan terbaik, dari sisi dokter dan perawatnya, obat, kamar perawatan, hingga biaya hidup yang diberikan  setelah pasien keluar dari rumah sakit.  Negara tidak akan membiarkan hak rakyat ini dikapitalisasi oleh oknum yang memanfaatkan keuntungan sebagaimana sistem kapitalisme saat ini.

Di antara bukti kasehatan menjadi tanggung jawab negara adalah banyaknya rumah sakit yang didirikan dengan fasilitas terbaiknya seperti Rumah Sakit Qalaqun, di Kairo pada abad pertengahan. Rumah sakit ini bisa menampung hingga 8.000 pasien dan dilengkapi dengan tes kompetensi bagi setiap dokter dan tenaga kesehatan. Sehingga menjadi favorit para pelancong asing. Mereka ingin merasakan sedikit pelayanan mewah yang diberikan cuma-cuma oleh negara Islam, karena seluruhnya bebas biaya. Negara Islam mewajibkan menjamu tamu/musafir hingga tiga hari apabila terbukti tidak sakit. Tapi jika sakit, maka akan merawat dan mengobatinya sampai sehat tanpa membeda-bedakan kaya atau miskin, Islam atau bukan.

Adapun terkait pembiayaannya, negara menggunakan pos-pos pemasukan baitulmal, yang salah satunya berasal dari pengelolaan kekayaan alam (SDA). Dan hasilnya akan diperuntukkan bagi kepentingan rakyat secara maksimal seperti kebutuhan infrastruktur, hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan publik, gaji pegawai dan lainnya. 

Jika keadaan kas negara kosong sementara rakyat membutuhkan perhatian atas suatu persoalan, negara akan memberlakukan dharibah, semacam pungutan pajak tapi mekanismenya berbeda dengan pajak kapitalisme. Yaitu dipungut dari warga muslim laki-laki, memiliki kelapangan finansial, dan bersifat sementara hingga dana tercukupi. Contohnya dana dalam penanggulangan wabah penyakit. Dalam hal ini negara harus bersegera mencari solusi memutus penyebaran wabah; membawa pasien ke rumah sakit; diberikan pelayanan maksimal yang dibantu tenaga medis yang handal dan ahli; diberikan obat dan nutrisi yang cukup sehingga pasien yang terdampak bisa segera pulih. Termasuk menyediakan  pelayanan kesehatan yang menjangkau pelosok karena salah satu kewajiban penguasa Islam adalah menjaga dan menyelamatkan jiwa umat manusia. 

Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
"Imam itu adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahualam bissawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama