By: Rosmita


Pertemuan kita di suatu hari, menitiskan ukhuwah yang sejati. Bersyukurku ke hadirat Ilahi, diatas jalinan yang suci. 

Namun kini perpisahan yang terjadi, dugaan yang menimpa diri ini. Bersabarlah di atas suratan, ku tetap pergi jua. (Brothers-Doa Perpisahan) 


Sedih hati ini, melihat satu demi satu teman-teman seperjuangan berguguran. Memang jalan dakwah ini tidak mudah, penuh ujian dan rintangan. Namun yakinlah bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Mungkin kamu lelah, tapi janganlah menyerah apalagi sampai berbalik arah. Tetaplah istiqomah di jalan dakwah meski nyawa taruhannya. 

Kamu lihat bagaimana para sahabat nabi berjuang dengan harta dan jiwa mereka demi kemuliaan Islam. Mereka dibuly, dicaci, di intimidasi tapi mereka tak lari. Tak hanya waktu dan pikiran yang mereka curahkan, nyawapun mereka korbankan. Hingga Allah muliakan mereka dengan jaminan syurga. 

Lalu siapa kita ini? 

Secuilpun tak ada perjuangan kita seperti mereka. Tapi kenapa kita sudah putus asa, lalu masih pantaskah kita berharap syurgaNya? Dengan atau tanpa kita, Islam akan tetap mulia. Khilafah tetap akan tegak meski kita tidak ikut memperjuangkannya. 

Namun apakah kita tidak ingin menjadi penolong agama Allah dengan tetap berdiri dijalan dakwah? Apakah kita tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang memperjuangkan syariatNya? Apakah kita tidak ingin mendapat rahmat dan syurgaNya? 

Memang istiqomah itu berat teman, tapi janganlah kamu takut dan jangan pula bersedih hati karena sesungguhnya Allah bersama kita. Aku berkata begini bukan berarti aku mampu karena kadang aku juga rapuh. Aku memberimu semangat bukan berarti aku hebat karena kalau sendiri aku tak bakal kuat. 

Untuk itu marilah kita melangkah bersama saling menguatkan saling mengokohkan. Bersama untuk tetap istiqomah fii sabilillah. Allahu Akbar ✊✊✊

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama