Oleh : Ziyadah


Pemuda adalah sosok tonggak peradaban dunia yang didambakan menjadi perbaikan generasi sebelumnya. Saatnya bagi para pemuda milenial dengan kecanggihan teknologi yang sangat mumpuni untuk mengkaji atau belajar. Dimana tholabul ilmi tidak sesulit generasi para nenek kita sebelumnya. Namun, sebelum menjadi tonggak peradaban dunia . Mari berkaca! Sudahkah pemuda mengetahui jati dirinya?
Bagaimana mau menjadi tonggak peradaban, jika tak dapat memaknai jati dirinya sendiri, lucu bukan?

Jati diri inilah yang akan menjadikan pemuda mengenali sosok dirinya. Setiap manusia mestinya memiliki konsep diri. Konsep diri berkaitan dengan bagaimana cara dia memandang tentang dirinya sendiri. Masa muda atau remaja merupakan masa perkembangan dimana seorang individu tengah mencari konsep diri yang membentuk jati dirinya. Biasanya remaja yang sudah mendapatkan jati dirinya, dia bisa mengembangkan potensinya. Tidak terombang-ambing, sibuk mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Sampai stress tidak tahu tujuan hidup.

Jati diri menurut sebagian orang, mereka berpendapat bahwa jati diri adalah suatu manifestasi ideologi seseorang (Wikipedia.com). Jati diri juga berarti identitas dalam artian mengetahui atau mengerti siapa diri kita sebenarnya. Tidak mudah terpengaruh. Tidak sekedar ikut- ikutan gaya hidup dan pola hidup bangsa lain. Tampil apa adanya, tidak memanipulasi dirinya agar kelihatan beda, tidak sok gaul.

Saat ini banyak banget yang mengidolakan seseorang atau kelompok tertentu. Kemudian dia tampil ingin mengikuti idolanya atau ciri anggota kelompok tersebut. Sehingga, dia akan mengikuti apapun dari orang atau kelompok yang diidolakan. Sesuai  sabda Nabi SAW: "Seseorang itu akan sama dengan orang yang diidolakannya itu dalam segala hal."

Agar kita bisa tau sosok kita sebagai muslim dan bangga dengan Islam kita, sehingga tidak terombang-ambing mengikuti sesuatu yang bukan dari Islam. Maka dari itu, kita harus tahu jati diri kita dengan mencarinya. Pencarian diri, hakikatnya adalah proses seorang remaja memahami konsep dirinya. Bagaimana ia mampu mempersepsi siapa dirinya. Jika diartikan secara ilmiah, mencari jati diri berarti belajar akan sifat-sifat  kepribadian kita seperti apa. Namun, beda lagi jika diartikan secara spiritual, mencari jati diri justru adalah belajar mengenal diri secara bathin, siapa diri kita yang sebenarnya. Jika dia mengenal jati dirinya secara benar niscaya akan mengenal penciptaNya, karena begitu dekatnya kita dengan Sang Pencipta .

Maka ketika seseorang sudah mengenal penciptanya dia mengerti oleh siapa dia diciptakan, untuk apa dia diciptakan dan kemana dia kembali. Saat itulah dia telah mengetahui sosok siapa dan dia bangga pada dirinya sebagai muslim yang telah Allah ciptakan untuk beribadah kepadaNya. Dia yakin akan kebenaran Islam dan memilih mengimani Islam dengan kesadarannya sendiri. Agama yang Allah turunkan untuk tunduk pada aturanNya dan penyempurna agama sebelumnya. Maka jika seseorang pemuda atau remaja sudah pada tahap ini, yaitu mengetahui penciptaNya dan bangga akan keislamannya. Berarti dia sudah menemukan konsep diri dan mampu menyelesaikan tugas perkembangannya. 

Akan tetapi apalah arti pemuda tonggak peradaban, jika saat ini banyak pemuda  yang mencari jati dirinya dengan melihat sosok yang diidolakan dengan melihat vlog artis-artis, berkiblat pada barat dan ngefans pada para oppa ganteng berbalut plastik belaka atau bahkan yang diidolakan para penggaung feminis liberal. Padahal artis yang diidolakan belum tentu indetitasnya muslim.  Maka wajar jika Islam ktp ini merabak sekali. Karena dalam lisan dan tulisan Islam akan tetapi dalam berkepribadian tidak islami sama sekali .Berbeda lagi kalau yang diidolakan Nabi kita yaitu Muhammad Rasulullah SAW yang sudah mendapat predikat uswatun hasanah, maka seorang pemuda akan lebih mengenal Rabb dan agamanya. 

Begitu juga dengan "West culture" yang sedang digandrungi para pemuda atau remaja. Menyebabkan para pemuda muslim tidak ingin tahu tentang Islam. Terkadang yang sudah belajar Islam juga masih ikut-ikutan. Ini semua karena desain asing yang menjauhkan generasi dari peradaban dan persatuan Islam. Aturan Islam dianggap hanya merintangi gaya hidup mereka yang liberal (serba bebas) dengan dalih 'mumpung masih muda'. 

Jadi sobat, sebagai generasi muslim kita harus tau sosok kita itu siapa? Sehingga jelas mau dibawa kemana peradaban yang tonggaknya itu ada di tangan para pemuda. Dengan itu kita harus bangga dengan identitas kita sebagai muslim karena itulah sosok kita yang menjadi salah satu kunci membangun peradaban. Selain itu, pemuda muslim tidak hanya mengakui agamanya sebagai agama saja. Namun, juga bangga atau mau dititah dengan seluruh aturan Islam dalam kehidupannya. Kesadaran dan perasaan bangga terhadap Islam ini pun bukan tanpa alasan, justru karena Allah SWT telah menerangkan dalam Alquran surat Ali-Imran ayat 3, yang bunyinya: "Dia menurunkan kitab (Al Qur'an kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab- kitab) sebelumnya, dan menurunkan taurat dan injil".

Ditambah lagi, Allah SWT telah berpesan kepada kita dalam Alquran surat adz-dzariyat ayat 56, yang bunyinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". Jadi visi misi kita dalam kehidupan ini sudah jelas yaitu untuk mengikuti apa-apa yang Allah SWT perintahkan kepada kita. Menjadikan Islam tidak hanya sebagai agama tapi juga sebagai pandangan hidup yang darinya lahir seluruh aturan bagi kehidupan kita. Dengan itu pemuda memiliki visi misi dalam menjadi tonggak perubahan dan pembentuk peradaban yang lebih gemilang.

Lalu dengan bagaimana kita bisa memahaminya? Tentunya dengan mengkaji Islam. Agar kita mampu menfilter budaya asing dan supaya tidak mudah membebek atau terpengaruh dengan hal-hal di luar ajaran agama kita.

So, mari para pemuda. Kira raih janji Allah SWT dengan berjuang menjaga dan  mengemban dakwah Islam. Karena hanya dengan Islam dan seperangkat aturan-Nya sajalah kita akan selamat dunia akhirat.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama