Oleh : Sri Sumiyatun 
Pelajar 


Iklan sirop sudah mulai banyak tayang di televisi. Senyum gembira anak-anak sampai lanjut usia bertebaran dimana-mana. Hilal muncul sebagai tanda kedatangannya. Itu pertanda bahwa bulan yang ditunggu umat Islam di seluruh dunia telah tiba. Bulan yang penuh berkah serta ampunan dari-Nya. Yaitu bulan Ramadan dimana seluruh umat Islam bersatu, memperbaiki ukhuwah, melepas rindu dengan sanak saudara, dan semua orang bergembira merayakannya.

Di bulan Ramadan ini banyak sejarah yang terjadi seperti turunnya Al Quran, kemenangan umat muslim pada perang Badar, takluknya konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-fatih, dan merdekanya Indonesia dari penjajahan.

Bahkan bulan Ramadan adalah titik tolak bagi umat Islam untuk bertaubat. Seperti Hadits Rasulullah yang berbunyi:

 صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala (ridha Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." (HR. Bukhari)

Dari Hadits di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa bulan suci Ramadan adalah kesempatan besar untuk kita semua menghapuskan dosa atas segala kemaksiatan yang kita lakukan. Begitu pula maksiat kita dalam mengabaikan aturan Allah.

Kembali kepada aturan yang telah Allah tetapkan adalah bentuk taubat yang seharusnya kita lakukan. Turunnya Al Quran pada bulan Ramadan seharusnya menjadi acuan bagi kita untuk menerapkannya dalam kehidupan. Mulai dari aspek terendah hingga tertinggi yaitu bernegara. Seperangkat aturan serta petunjuk yang diberikan oleh pencipta manusia yang pasti adil bagi seluruh alam semesta. Jangan sampai setelah dosa kita diampuni, kita mengulangi dosa yang sama.

Di bulan yang suci ini juga mendorong kita menjadi insan dan bangsa yang taat, senantiasa Berlomba-lomba dalam kebaikan, melakukan berbagai amalan yang Allah cintai, bahkan mengejar malam Lailatul qodar demi mendapatkan kemuliaan di sisiNya Di seluruh penjuru dunia menaati syariat-Nya dengan sempurna.

Namun setelah Ramadan usai rasanya semua amal ibadah terlupakan. Banyak yang menganggap bahwa Idul Fitri adalah puncak dari ibadah puasa itu sendiri. Sehingga banyak setelahnya yang kembali bermaksiat bahkan mulai malas melakukan ibadah. Jangankan sunah yang wajib saja terkadang enggan untuk dikerjakan. Semangat ibadah, ukhuwah yang dijalin selama sebulan, berlalu begitu saja seiring perginya bulan Ramadan.

Di sini Ramadan justru hanya dianggap ritual tahunan bukan sebagai acuan untuk melatih keimanan. Padahal dengan adanya bulan Ramadan sebagai sarana meningkatkan ketakwaan serta penggunaan syariat Islam secara keseluruhan. Menerapkan aturan-Nya dengan sempurna, bukan sebatas ibadah mahdhah.

Padahal jika dilihat dari banyak sejarah yang terjadi pada bulan Ramadan seharusnya menjadi titik tolak kita dalam meraih kemenangan serta menghilangkan berbagai persoalan. Karena hakikatnya di penghujung Ramadan adalah hari kemenangan bagi setiap umat Islam.

Datangnya bulan Ramadan ini sebagai titik terang serta harapan bagi umat Islam di tengah pandemi covid-19. Karena keberkahan Ramadan membuat banyak ketenangan. Karenanya saat bulan Ramadan diterapkannya Islam secara Kaffah atau menyeluruh sebagai solusi untuk dunia. Karena hanya Islamlah yang mampu menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru.

Ramadan bulan dimana doa-doa dikabulkan sehingga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memohon pertolongan, ampunan serta usainya pandemi ini.

Sedikit menengok sejarah. Dulu pada masa khalifah Umar bin Khatab terjadi penyebaran wabah penyakit yang menyerang Syam. Namun, karena tindakan yang tegas serta syariat Islam yang diterapkan, tidak banyak memakan korban seperti yang terjadi sekarang.

Dengan ketaatan kepadaNya-lah solusi tuntas menyelesaikan pandemi covid-19. Dengan cara kembali pada aturan-Nya yaitu menegakkan kekhilafahan  di muka bumi. Itulah bentuk ketaatan yang sempurna. Dengan penerapan syariat Islam secara kaffah maka segala masalah selalu ada solusinya dalam Islam. Karena Islam melibatkan ilmu bumi dan ilmu langit yang pastinya juga melibatkan pencipta manusia yang Maha kuasa atas segalanya.

Dengan begitu setiap masalah yang ada tak lagi terjadi secara berlarut-larut. Serta Ramadan bukan lagi menjadi ritual semata namun awal dari perbaikan serta pendekatan diri kepada Allah setiap tahunnya. Serta sebagai pengerat ukhuwah Islam bukan hanya saat Ramadan saja tapi juga seterusnya. Wallahu a'lam.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama