Oleh : Millah Al-munawwaroh


 Tidak terasa sudah hampir sepekan kita menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kali ini ada yang sedikit berbeda dengan Ramadhan sebelumnya. Aktifitas-aktifitas kita banyak dilakukan di rumah karena dunia sedang dilanda Wabah COVID-19/corona virus, yang biasanya Ramadhan identik dengan jamaah tarawih, pengajian-pengajian mudah ditemukan di mesjid-mesjid tapi saat ini semua harus dilakukan di rumah saja bersama keluarga, di balik wabah ini kita harus tetap yakin bahwa semua ini sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Bagi seorang muslim ketika ia ditimpa kesenangan ia bersyukur ,dan ketika ia ditimpa musibah ia bersabar. Jadi bagi orang beriman kita harus percaya apapun yang berasal dari Allah SWT adalah suatu kebaikan dan tidak akan sia-sia.
 
 Akan tetapi pandemi ini menyentak kesadaran kita ternyata pelanggaran terhadap satu aturan Allah saja,yakni larangan memakan makanan haram (seperti kelelawar & hewan haram lainnya) bisa menimbulkan musibah sedemikian besarnya. Realitanya, bukan hanya satu hukum syariah yang dilanggar saat ini melainkan sebagian besar hukum syariah telah dilanggar, ditelantarkan dan dicampakkan. Akibatnya pun sudah tampak nyata, seperti kerusakan alam dan lingkungan terjadi dimana-mana, juga terjadi banyak krisis diantaranya: krisis kemanusiaan, krisis ekonomi, krisis moral dan sosial, krisis pendidikan, krisis hukum, dan lain-lain. Sehingga terjadilah kemiskinan, kelaparan, kesenjangan ekonomi dan sosial, merebaknya kriminalitas, penjajahan negara-negara kuat atas negara-negara lemah, ketidakadilan hukum, kezaliman penguasa,dan lain-lain. Sebaliknya, betapa besar kebaikan yang akan dirasakan oleh umat manusia ketika syariah diamalkan dan diterapkan secara total dan menyeluruh. Dengan pengamalan dan penerapan syariaah secara kaffah pasti akan tercipta kemakmuran, kesejahteraan, keadilan sosial dan hukum, keamanan, kenyamanan, akhlak mulia di tengah-tengah masyarakat dan sebagainya. Semua ini merupakan keberkahan dari Allah SWT.
      
   Maka oleh karena itu, selagi bulan Ramadhan ini belum berlalu, mari kita optimalkan amalan meski dalam kondisi minimal, artinya meski kita sedang melakukan karantina di rumah, kita tetap bisa mengamalkan amalan seperti ramadhan sebelumnya. Diantaranya: tadarus dan mengkhatamkan Al-Qur'an, perbanyak amalan-amalan sunnah, mengkaji Islam dan berdakwah meski dengan cara online, dan taubatannasuha karena bulan Ramadhan adalah bulan ampunan maka bertaubatlah dengan sungguh-sungguh, memohon ampunan Allah SWT agar mengharap ridho-Nya dan berharap memperoleh keberkahan hidup di dunia dan di akhirat, serta terus berdo'a dan berikhtiar agar syariah Islam secara kaffah bisa segera terwujud di tengah-tengah kehidupan karena hanya dengan syariah Islam secara kaffah lah yang akan mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan umat.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama