Oleh: Iin Sapaah


Memasuki bulan Ramadhan, sudah selayaknya semua umat Islam bergembira. Karena Allah SWT menjadikan bulan Ramadhan ini hanya ada pada umat nabi Muhammad Saw. Pada bulan Ramadhan juga terjadi banyak peristiwa besar dalam sejarah umat islam, seperti turunnya Alquran secara sekaligus ke langit dunia sebagaimana riwayat dari Ibnu Abbas Ra, beberapa peperangan dengan kaum kafir, dan penaklukan kota Mekkah pada tahun 8 Hijriyah.

Semua peristiwa besar ini menandakan bahwa lapar dan haus bukanlah sebab kita untuk meninggalkan puasa. Sebab banyak Rahmat yang Allah turunkan di dalamnya.

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dalam keadaan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosa nya yang telah lalu." (HR. Bukhari, kitab Al iman-37).

Pada awal malam bulan Ramadhan, syetan- syetan dan jin-jin dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka. Sudah selayaknya setiap muslim memperhatikan dan mengisi semua waktu di bulan Ramadhan dengan amalan yang bermanfaat, mengingat tidak ada yang tahu sebatas mana ia akan berada di dunia ini sebelum Allah SWT menjemputnya.

Allah pun akan membelenggu para pengganggu manusia, sehingga amal ibadah yang dilakukannya akan terasa lebih ringan dan bersemangat dalam mengerjakannya. Mulianya bulan Ramadhan menjadi sebab suatu amal dilipat gandakan sebagaimana jika kita berada di tempat yang diberkahi seperti di Mekkah, Madinah dan mesjid Al Aqsha, atau karena keikhlasan kita kepada Allah SWT.

Ramadhan merupakan kesempatan untuk beramal sebanyak dan sebaik mungkin, sebab kesempatan yang langka belum tentu kita dapatkan untuk kedua kalinya. Ramdhan adalah anugerah Allah yang lebih besar. Ujian yang Allah berikan justru semakin menguatkan tekad kita untuk berjumpa dengan Ramadhan. Walau tetep di rumah karena  ada wabah, jadikanlah saat ini saat yang menggembirakan, karena kita benar-benar dapat menyambut Ramadhan dengan sambutan yang berkualitas. Walaupun kita masih berada di masa pandemi covid-19.

 Seberapa banyak kita mengingat Allah di saat kesulitan ini belum tiba, sebanyak itu pula potensi Allah SWT mengingat kita dalam kesusahan. Rasulullah Saw bersabda: "Kenalilah (ingatlah) Allah di waktu senang pasti Allah akan mengenalimu  di waktu sempit." (HR. Tirmidzi).

Jika pertolongan Allah belum datang juga, marilah kita tengok sedikit kebelakang, adakah kita memang layak mendapat pertolongan Allah SWT? Ataukah mungkin Allah SWT tidak mengenal suara kita sehingga baginya kita asing? Sebab suara kita tidak dapat menembus langit saat kita tengah bahagia.

Sudah seharusnya kita fokus dengan anugerah Allah yang lebih besar, yaitu Ramadhan. Dengan datangnya bulan Ramadhan walaupun kita masih dalam suasana pandemi, namun tentu saja kita harus menyiapkan diri untuk menyambutnya. Kita perbanyak amalan, niatkan diri untuk memaksimalkan ibadah di bulan yang setiap hari, bahkan setiap detiknya istimewa. Semoga Allah SWT memudahkan dan membimbing kita untuk mendapatkan ridha-Nya di bulan Ramadhan ini.
Wallahu'alam bisshawab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama