Oleh : Shinta Putri
Aktivis Muslimah Peradaban


Kementerian Perdagangan mengatakan impor daging ayam dari negara yang bisa menawarkan harga lebih murah, seperti Brasil, adalah sebuah keniscayaan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra mengatakan melihat tren harga daging ayam mahal yang ada saat ini, impor daging ayam murah hanya masalah waktu saja. (CNN Indonesia)

Banyak juga negara produsen ayam potong selain Brasil yang mengincar pasar Indonesia, akan tetapi pemerintah menolak impor daging ayam karena produksi dalam negeri yang melimpah, sehingga sudah mencukupi konsumsi masyarakat. Dengan banyaknya produksi ayam lokal sehingga menjaga gempuran produk impor masuk ke pasar Indonesia.

Persoalan Impor

Persoalan akan adanya impor ayam  besar-besaran dari Brasil bermula ketika Indonesia kalah dari gugatan Brasil yang didaftarkan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 2014 lalu. Dalam gugatan itu, Brasil mengeluhkan penerapan aturan tak tertulis Indonesia yang dianggap menghambat ekspor ayam Brasil sejak 2019 silam.

Indonesia untuk masalah hasil ternak ayam broiler, produksinya melimpah bahkan ada surplus dan mencukupi kebutuhan pasaran sehingga wajar jika Indonesia menolak masuknya ayam dari Brasil. Hanya sekali menolak impor ayam, Brasil tidak terima dan mengajukan gugatan ke WTO yang dianggap merugikan Brasil dengan sikap kebijakan  Indonesia.

Dari gugatan Brasil ke WTO Indonesia kalah. Brasil adalah negara yang punya pengaruh dan termasuk salah satu negara bagian Amerika. Tak heran gugatan tersebut dimenangkan olehnya. Akan tetapi dari pihak Indonesia terus mengadakan banding dalam gugatan tersebut supaya ayam impor Brasil tidak menyerbu Indonesia.

Akan tetapi sampai kapan bisa menghadang impor Brasil, satu sampai dua tahun mungkin bisa dihadang tapi tahun berikutnya tidak bisa menjamin serbuan impor daging ayam masuk ke Indonesia. Ditambah masalah produksi dalam negeri yang dialami para peternak.

Saat ini saja, harga daging ayam mengalami kenaikan. Berkisar antara Rp 30 ribu sampai Rp 44 ribu per kilogram. Kenaikan dipicu karena harga bibit anak ayam dan harga pakan ternak. Harga pakan naik sekitar Rp 7.000-8.300 per kilogram. Kalau sudah begitu harga daging ayam di pasaran jadi mahal, mengingat kontribusi pakan terhadap harga daging ayam mencapai 70%. (CNN Indonesia) 

Negara Tak Berdaya

Harga ayam naik juga menjadi masalah bagi peternak dan rakyat. Bisa jadi kalau kenaikan harga ayam tidak bisa dikendalikan, maka yang terjadi impor ayam dari Brasil bisa masuk dengan harga yang lebih murah. Harusnya pemerintah segera bertindak untuk menstabilkan harga pakan sehingga peternak tidak kesulitan.

Pemerintah Indonesia seharusnya lebih waspada dengan gugatan di WTO yang dimenangkan Brasil. WTO hanya alat negara-negara maju untuk menancapkan hegemoninya menguasai perdagangan di negara-negara berkembang. Karena Indonesia hanya negara pengekor yang bisanya cuma ikut sistemnya para kapitalis, maka wajar jika negara ini ditekan supaya mau menerima semua keputusan mereka.

Lemahnya negara yang tidak mempunyai kedaulatan pangan dengan mudah dipermainkan oleh negara-negara kapitalis. Pangsa pasar Indonesia yang besar tak heran selalu menjadi sasaran para kapitalis untuk mencari untung besar di negeri ini. WTO hanya simbol kekuatan negara kapitalis. Pastinya negara seperti Indonesia tidak akan bisa memenangkan gugatan yang diajukan Brasil.

Proteksi Sistem Islam

Sangat berbeda dengan sistem Islam. Negara mempunyai kedaulatan penuh dalam segala urusan apalagi dalam hal kemaslahatan umat. Negara tidak mau kompromi dan tidak mau diatur oleh negara lain apalagi yang membenci Islam. Kekuatan penuh dikerahkan negara untuk menghentikan serbuan impor yang membahayakan bagi peternak dan rakyat.

Negara Islam (Khilafah) mengatur impor dengan benar supaya barang-barang impor dari luar negeri tidak menguasai pasar dalam negeri. Boleh ada impor asalkan tidak merugikan perekonomian umat. Berbeda dengan kondisi saat ini, kran impor dibuka lebar-lebar tapi tidak memedulikan ancaman yang terjadi bagi rakyat. Karena prinsip ekonomi yang dipakai para kapitalis adalah mencari untung yang sebanyak-banyaknya bukan memberi perlindungan dan penjagaan seperti yang dilakukan oleh negara yang menerapkan Islam.

Negara Islam (Khilafah) selalu hadir untuk kepentingan umat bukan kepentingan pemimpinnya apalagi kepentingan kelompok atau individu. Karena pemimpin harusnya paham bahwa semua apa yang dia pimpin akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.

Semoga sistem Islam yang didambakan umat segara tegak sehingga bisa menyelesaikan semua permasalahan umat yang semakin kompleks. Sampai sekarang setiap masalah belum bisa terselesaikan dengan tuntas. Hanya Islam yang bisa menuntaskan semua problem dan urusan umat.

Wallahu'alam bishshawwab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama