Oleh Oktiana
Aktivis Dakwah 


Tindakan kekerasan pada generasi muda saat ini makin sadis. Mereka berani melakukan tindak kriminal dengan sadar diri tanpa merasakan takut akan dosa yang diperbuatnya. Inilah bukti dari kesalahan sistem yang kita terapkan saat ini, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan sehingga mereka bebas dalam berperilaku ditambah lagi tidak ada hukuman yang membuat mereka jera. 

Media pun ramai memberitakan kasus kekerasan yang dilakukan oleh seorang remaja yaitu anak pejabat pajak yakni Mario Dandy Satrio, terhadap anak petinggi GP Ansor yang biasa dipanggil David.
Mario memukul, menendang dan menginjak kepala David berulang kali hingga tidak sadarkan diri, mirisnya aksi merekapun direkam dengan menggunakan ponsel oleh salah satu teman Mario yang kini ikut terseret dalam kasus tersebut.
(CNN.indonesia, 25/02/2023)

Di bulan yang sama terjadi lagi kasus kekerasan lainnya yang dilakukan oleh pelajar di bogor pelaku sebanyak tiga orang pelajar yang melakukan pembacokan dengan senjata tajam. Mereka berhasil membacok hingga tewas satu orang pelajar yang hendak menyebrang bersama teman-temannya.

Itulah sederet fakta kasus kekerasan yang dilakukan oleh remaja sekarang. Kekerasan yang menyebabkan nyawa seseorang melayang. Mirisnya lagi ini semua dilakukan oleh para remaja. 

Buah dari Penerapan Sistem yang Salah

Banyaknya kekerasan yang dilakukan oleh pemuda menggambarkan ada yang salah dalam sistem kehidupan saat ini, mulai dari gagalnya sistem pendidikan untuk membentuk anak didik yang berkepribadian Islam, hingga lemahnya peran keluarga untuk meletakan perilaku terpuji, rusaknya masyarakat dan negara yang abai. Semua adalah buah dari sistem sekularisme. 

Sekularisme merupakan sistem yang menjauhkan agama dari kehidupan. Aturan agama hanya diterapkan dalam urusan personal saja dan aturannya dibuat dari akal manusia yang sudah pasti lemah karena fitrah manusia itu lemah, serba kurang dan terbatas. Tak heran anak-anak menjadi kurang pemahaman agamanya sehingga remaja bebas melakukan apa saja yang disukainya tanpa memikirkan hal itu baik atau buruk , halal maupun haram. 

Sistem kapitalisme sangat menjunjung tinggi asas materi dalam kehidupan. Mereka hanya mengumpulkan pundi-pundi rupiah dengan bekerja tanpa mengenal waktu bahkan sampai melalaikan kewajiban sebagai seorang muslim untuk beribadah serta menunaikan kewajibannya sebagai orang tua untuk memberikan bimbingan kepada generasi mereka. 

Lihatlah betapa bobroknya sistem hari ini yang menghancurkan segala lini kehidupan. Pemuda yang seharusnya berperan untuk membangkitkan dan memajukan negara rupanya itu hanya jadi angan-angan belaka. 

Remaja dalam Genggaman Sistem Islam 

Dengan segala permasalahan yang terjadi hanya dengan sistem Islam semua bisa terselesaikan dan pasti terjamin dalam mencetak generasi yang berkualitas dalam aspek keimanan dan ketakwaan. Di dalam sistem Islam, negara sebagai perisai yang berperan penting dalam mengatasi permasalahan  umat seperti tindak kekerasan yang dilakukan oleh para pemuda saat ini. Dengan memberikan rasa damai untuk semua umat. 

Sistem Islam mempunyai aturan berdasarkan Al-Qur'an dan As-sunah bukan dengan menggunakan aturan yang dibuat oleh manusia. Terlebih lagi Islam sangat mengatur segala aspek kehidupan. Mulai dari pendidikan, di sistem ini sekolah bukan hanya untuk mentrasfer ilmu saja melainkan untuk menanamkan keimanan dan ketakwaan sehingga peserta didik jauh dari kemaksiatan.

Keluarga juga punya peranan penting dalam membangun kepribadian anak serta mengoptimalkan pola asuh dan membentengi anak dengan nilai-nilai agama. Dengan sistem Islamlah yang mampu mencetak generasi dan menjadikan generasi berkepribadian Islam. 
Wallahua'lam bishawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama