Oleh Oktiana
Aktivis Dakwah 

Ramai diperbincangkan salah satu influencer  dengan berani mengungkap kondisi infrastruktur yang sedemikian parah di kampungnya. Jalan raya yang penuh dengan lubang, apalagi ketika hujan turun seketika jalan raya bak kolam renang. 

Wajar jika isu viral ini menjadi pro dan kontra.
Di tambah lagi dengan kesaksian warga setempat yang berlomba-lomba ikut menunjukan kondisi jalan di sekitar rumahnya.

Setelah viralnya influencer tersebut,  akhirnya ada kabar baik datang.
Tak tanggung tanggung sosok nomor satu di Indonesia datang dan meninjau langsung ke Jalan yang akhir-akhir ini viral. 

Presiden Jokowi dodo berkunjung ke Lampung pada Jum'at , 5 Mei 2023 untuk mengecek jalanan rusak yang belakangan ini viral.

Hasil yang didapat bahwa perbaikan jalan akan diambil oleh pemerintah pusat melalui kementerian PUPR dengan menggunakan dana APBN. (CNNindonesia.com, 6/5/2023) 

Presiden jokowi dodo juga akan mengucurkan Rp.800 Miliyar untuk memperbaiki 15 ruas jalan di Provinsi Lampung. ( katadata.co.id 5/5/2023) 

Jika perbaikan jalan menunggu viral di media sosial , maka tampak begitu lambat negara melakukan perbaikan jalan yang merupakan fasilitas umat.
Padahal transportasi itu sangat penting bagi kehidupan masyarakat karena untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. 

Akibat Sistem Sekuler Kapitalis 

Dalam sistem yang digunakan sekarang, tidak kaget memang jika periayahan berjalan tidak maksimal. Hal ini karena menggunakan sistem sekuler kapitalis yang memisahkan agama dari kehidupan. Inilah yang menjadi landasan hidup mereka. Harus viral dulu baru ada solusi berdatangan. 

Tidak adanya tanggung jawab, padahal kekuasaan yang di amanahkan kepada penguasa nantinya akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan sang pencipta.
Mereka tidak bersungguh-sungguh peduli dengan kehidupan rakyatnya. Mereka turun kepada rakyat saat butuh dengan suaranya saja, setelah itu mereka lupa akan janji-janji manisnya. 

Saat Sistem Islam diterapkan

Ketika kita lihat gambaran penguasa yang ada di hari ini, sangat jauh sekali dengan gambaran penguasa di dalam Islam.
Di dalam Islam penguasa itu adalah amanah. Penguasa akan bertanggung jawab terhadap apa yang sudah di Amanahkan kepada mereka.
Penguasa didalam Islam disebut dengan Khalifah yang harus melayani rakyatnya, memenuhi kebutuhan rakyatnya, termasuk membangun infrastruktur dengan baik yang bertujuan untuk memudahkan rakyatnya agar bisa mencapai kualitas hidup yang baik. 

Dalam keadaan tersembunyi maupun terlihat ,tetap saja kebaikan buat rakyatnya yang paling utama. Penguasa pada masa Islam paham betul peran dan tugas mereka yaitu sebagai sosok pemimpin umat yaitu meriayah, yang artinya mengurusi dan menjamin kebutuhan setiap warganya tanpa memandang status sosial rakyat negeri dan menunggu viral. 

Di dalam Islam jalan merupakan sarana transportasi dan itu wajib bagi penguasa untuk memenuhinya. Pembangunan jalan tidak dipandang sebagai alat transportasi demi kepentingan ekonomi semata. Tetapi jalan akan dibangun berdasarkan fungsinya sebagai sarana pelayanan dan kemudahan bagi setiap warganya. 

Suatu kisah, salah seorang Khalifah, penguasa kaum Muslim yaitu Umar Bin Khattab ra pernah berkata,
"Seandainya seekor keledai terperosok ke sungai di kota baghdad, niscaya Umar akan dimintai pertanggungjawaban dan ditanya, mengapa engkau tidak meratakan jalan untuknya?" 

Kisah di atas menunjukan bahwa penguasa seperti ini tidak akan kita dapati di dalam sistem yang diterapkan saat ini yaitu sistem sekuler kapitalis.
Sistem yang tidak menjadikan aturan Allah sebagai pijakan dalam mengatur segala urusan kehidupan.

Sudah jelas hanya dengan sistem Islamlah semua problematika kehidupan akan terselesaikan karena sistem Islam selalu menggunakan aturan yang dibuat oleh Allah SWT. 
Wallahu a'lam bishawab.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama